Happy reading...
Rencana nya Wilo akan bertemu Feli dan juga Hito hari ini di sebuah Cafe, tapi tak terlaksana karena mereka yang akan berkunjung ke rumah Wilo.
Seperti saat ini, Hito mendengus pada dua manusia yang sudah saling peluk sejak tadi seolah sudah lama sekali tak bertemu, tapi memang kenyataannya begitu, sudah dua bulan semenjak Wilo dan Kevin menikah mereka tak bertemu karena Feli dan Hito berada di Bandung.
"Masih inget sama temen." Sindir Wilo pada mereka setelah melepaskan pelukannya.
"Gak gitu baby, lo kan tau gue di Bandung. Mau balik cepet susah banget, gak tau kenapa nih Hito posesif banget semenjak gue hamil." Wilo melotot dengan perkatan Feli yang terakhir.
Feli dan Hito memang sudah dua bulan di Bandung selain karena kerjaan Hito juga keinginan nenek Feli untuk menghabiskan waktu di Bandung.
"Lo hamil?" Feli mengangguk
"Dan lo gak kasih tau gue." Ucap Wilo sedikit meninggikan suara membuat Hito dan Feli meringis.
"Maaf baby bukannya gak mau ngasih tau terlalu dini aja dan gue mau kasih tau lo tu secara langsung." Jelas Feli namun Wilo mendengus sebal.
"Kita tiap hari komunikasian dan kalian gak cerita sama gue."
"Isss jangan marah dong baby, lo gak kasian sama ponakan lo nih." Feli menampilkan wajah melas sambil mengusap-usap perutnya sedangkan Hito hanya mengangguk.
"Pake segala bawa-bawa ponakan gue." Desis Wilo, "oke gue maafin tapi lo sekarang beneran dah balik kan gak ke Bandung lagi?"
"Enggak ncom, nanti-nanti aja sesekali ke sana." Wilo mengangguk.
"Terus ponakan gue di perut lo udah berapa bulan?"
"8 minggu."
"Kalo usia kandungan kalian dua bulan berarti sama kaya Agnes juga udah 2 bulan."
"Oh ya? Wah berarti ntar anak kita seumuran." Ucap Feli.
"Nikah nya juga di bulan yang sama, tapi bisa barengan juga ya hamilnya." Sahut Hito di angguki Feli.
"Iya ih bisa temenan ntar anak kalian." Kekeh Wilo
"Wil ini kita dari tadi di sini gak di kasih minum atau apa gitu." Celetuk Hito
"Astaga sampe lupa, bentar-bentar gue bikinin." Tawa Wilo berlalu ke dapur.
Wilo kembali membawa minuman dan juga makanan ringan lalu menaruhnya di atas meja.
"Laki lo belum bangun-bangun ncom, gue ntar di sini kaya kambing congek dengerin kalian ngoceh."
"Dih bay kamu kaya gak ikhlas aja ngantarin aku ke sini." Sebal Feli
"Ih gak gitu,- salah lagi deh." Dengus Hito
"Kevin capek banget abis latihan tapi paling ntar bangun kalo tau gue gak ada di sampingnya."
"Di kekepin terus ya." Celetuk Hito
"Sayang...." Kevin menuruni tangga dengan wajah bantal nya membuat mereka kompak menoleh. Kevin yang baru menyadari ada orang lain selain istri nya pun hanya nyengir lalu duduk di samping Wilo.
"Kenapa? Wilo nya gak ada?" Sindir Hito membuat Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kamu kok ninggalin aku sih yang." Kevin terdengar merajuk pada istri nya membuat Feli dan Hito melongo.
"Astaga Vin masih ngebucin aja lo." Sahut Hito.
"Kaya lo gak aja." Desis Kevin.
"Eh beda, ini Wilo ilang di samping lo aja dah kaya kehilangan induk nya."
"Kalo bukan karena kalian ke sini gak akan ganggu tidur kita."
"Istri lo juga yang kangen sama istri gue."
"Enak aja istri lo juga tu yang kangen sama istri gue."
"Sudah ini kenapa kalian yang ribut sih, kamu juga mas masa tidur aja harus ada aku di tinggal di sini juga gak kemana-mana." Ucap Wilo.
"Kok kamu nyalahin aku si yang." Balas Kevin.
"Kan emang kamu yang salah."
"Tap-." Ucapan Kevin terpotong karena Feli lebih dulu menengahi.
"Stop ini kenapa gantian kalian yang ribut."
"Kurang sajen kali bay." Sahut Hito membuat Kevin dan Wilo mendelik.
"Yaudah mas sana kamu cuci muka dulu, kita makan malam bareng aja ya kebetulan pas kalian mau ke sini aku dah masak." Kevin mengangguk meninggalkan ruang tamu dengan lesu.
***
Pagi cerah ini Wilo gunakan untuk bermain bersama Afkel, Wilo jelas senang karena kakak nya ini menitipkan Afkel pada nya. Entah kakaknya itu memiliki urusan apa yang jelas mami There memang sedang tidak ada di rumah karena liburan ke Singapore bersama Teman-temannya.
"Anak gue jangan di bikin nangis." Peringat Lala sebelum pergi meninggalkan rumah Wilo.
"Duh Afkel makin gemesin banget sih." Wilo memainkan pipi gembul Afkel yang berada di pangkuannya, Afkel terlihat anteng dengan mainan robot yang selalu tidak lepas dari Afkel.
"Astaga Afkel!" Suara Kevin yang keras saat menginjakan kaki di ruang tamu pun membuat Afkel kaget.
"Mas kamu nih bikin kaget Afkel tau." Tegur Wilo yang sudah duduk di sampingnya mencubiti pipi Afkel.
"Mas jangan keras-keras narik pipi nya, ini mama nya gak ada loh kalo ada juga aku udah remes-remes pipi nya." Akibat ulah Kevin, Afkel pun terlihat sudah mencebik dengan mata yang berkaca-kaca hal itu membuat Wilo sedikit panik. Biasanya Afkel memang begitu kalau menangis di saat tidak ada mama nya bisa di jamin Afkel akan susah berhenti menangis.
"Tu kan mas mau nangis." Kesal Wilo.
"Dih Afkel masa cowok lemah sih gimana gede nya, di gituin aja cengeng." Ucapan Kevin bukan membuat Afkel diam malah justru menangis kencang.
"Cup cup sayang ini mainannya, Afkel mainin robot aja ya." Wilo berusaha menenangkan Afkel dengan memberikan robot yang sempat terlepas dari tangan nya, namun Afkel tak kunjung berhenti menangis walau robot nya sudah berada di tangan Afkel.
"Sini yang biar aku gendong." Kevin menggendong Afkel lalu membawanya ketaman belakang dengan Wilo yang mengekori.
Wilo sempat terbengong begitu melihat Afkel yang kini di papah Kevin untuk berjalan dengan Afkel yang tertawa girang. Mereka terlihat akrab padahal yang membuat menangis tadi adalah Kevin.
TBC
*koreksi
KAMU SEDANG MEMBACA
After (Completed)
FanfictionBoleh di Follow sebelum dibaca;)✔️ ⬇️ #StoryWiloKevin2 [Sequel LoVin] Ada kalanya cinta memang menggenggam begitu erat, tapi ketika pikiran mulai tak sejalan menghampiri. Akan kah genggaman itu terlepas? . Find me on Instagram @Ipahpoo (2019)