Gak jadi libur author lagi grigitan wkwk jadi tolong tinggalkan jejak yak vote+komen yang banyak🤣
~
Ada rasa sesak yang menembus dasar hati yang selama ini kau selimuti kebahagiaan, tapi ketika genggaman yang erat kini mulai mengendur sanggup kah aku menarikmu kembali untuk tetap tinggal
~Happy reading...
Hubungan Wilo dan Kevin makin renggang terlihat Wilo yang sedikit menjaga jarak pada Kevin walau ia masih melayani suami nya dengan baik, namun percakapan dan kontak fisik sudah mulai mengikis, Kevin pun sudah lelah menasehati istri nya itu lalu membiarkan nya begitu saja, bahkan Kevin sekarang sering pulang terlambat dan Wilo tak tau kemana suami nya itu selesai latihan karena Wilo enggan menanyakan nya.
Wilo cukup sadar diri dengan diri nya yang tak kunjung memberikan buah hati pada Kevin membuat ia lebih banyak diam dan menangis seorang diri. Ia sibuk degan dunia nya menyalahkan diri nya sendiri yang kadang membuat suami nya muak.
"Biasanya sih kalo istri gak dapet keturunan laki nya bisa main belakang, gak bayangin kalo itu terjadi sama Wilo pasti sakit banget."
Satu kalimat netizen yang masih terngiang-ngiang di otak nya, jangan salah kan Wilo, keadaan lah yang membuat nya memunculkan pikiran buruk yang mengahantui belakangan ini, kehadiran teman Kevin yang terlihat menaruh hati pada suami nya di tambah Kevin yang akhir-akhir ini pulang terlambat menambah deretan kesedihan yang tak berkesudahan.
"Jangan kecapek an dan jangan banyak pikiran inget kata dokter kan." Ucap Kevin yang baru memasuki kamar nya memandang istrinya yang berdiri di depan cermin dengan tatapan kosong nya.
"Percuma mas toh aku gak bisa punya anak juga." Ketus Wilo membuat Kevin menatap tajam istrinya.
"Mau kamu apa sih yang, belum cukup aku diam kan kamu? biar kamu bisa lebih berpikir jernih tentang pikiran-pikiran jelek mu." Kevin merasa tersulut membuat dia meninggikan suaranya, Wilo berusaha menghalau air mata yang siap luruh kapan saja, lalu berbalik menghadap suami nya yang berdiri tak jauh darinya.
"Nyata nya aku emang gak bisa hamil sampai saat ini mas, apa yang harus aku pikirkan!" Jawab Wilo dengan nada yang juga tinggi, lagi-lagi hati Kevin merasa berdenyut nyeri melihat kesedihan mendalam yang di rasakan istrinya.
"Bukan gak bisa tapi belum, seharusnya kamu bisa lebih bersabar sebentar, pernikahan kita baru satu tahunan dan kamu merasa semua nya begitu sulit."
"Satu tahunan bukan waktu yang sebentar mas apa kamu gak paham sama perasaan ku mas."
"Kita masih bisa berusaha, masih banyak jalan, masih banyak waktu. kenapa kamu seolah kita sudah bertahun-tahun merasa kesulitan, kita bisa adopsi anak kalo kamu merasa kesepian."
"Gak semudah itu mas, seharusnya aku bisa ngasih kamu anak, darah daging kita sendiri."
"Mau sampai kapan kamu meratapi ini semua yang. Aku, bahkan keluarga ku gak ada yang permasalahin kamu yang belum juga hamil, kita hanya perlu bersabar."
"Aku seorang istri mas, apa kata orang lain gimana padangan orang lain? masih banyak yang mencemooh aku bahkan aku tertekan mas, gak semudah yang kamu katakan, sesabar apa aku selama ini tapi rasanya tekanan makin menjadi."
"Semua akan baik-baik aja kalo kamu gak terus berpikiran buruk."
"Bahkan kamu sepertinya cocok dengan Naomi."ucap Wilo menatap nanar suami nya.
"Kenapa jadi membawa orang lain dalam masalah rumah tangga kita."
"Dan kamu membela nya." Ucap Wilo melemah, Kevin mengacak rambut nya frustasi entah apa yang ada di pikiran istri nya itu sampai-sampai orang lain ia bawa dalam perdebatan mereka saat ini.
"Aku gak bela dia, tapi kamu yang menambah-nambahkan orang lain. Di mana pikiran mu? orang lain yang gak tau apa-apa kamu bawa-bawa."
"Karena aku tau dia menaruh hati sama kamu mas."
"Lalu apa peduli ku, lalu apa pengaruhnya untuk ku?" Kevin kembali meninggikan suara nya, "kamu pikir aku dengan mudah berpaling sama wanita lain di saat aku udah punya kamu? Kamu pikir aku bakal ninggalin kamu? Di mana kepercayaan mu buat ku?" Ucap Kevin ber api-api, ruangan yang nyaman kini berubah menjadi bisingnya perdebatan dan tangisan.
"Kamu berhak bahagia mas tentu nya dengan orang yang bisa memberimu keturunan, sedangkan aku gak bisa. Apa sebaiknya kita pisah mas."
PRAKKK
Kevin melemparkan ponsel yang sedari tadi ia genggam ke dinding dengan kuat, rahang nya mengetat karena emosi nya tak bisa ia tahan ketika istri nya menginginkan sebuah perpisahan. Wilo tentu terkejut dengan hal yang tiba-tiba terjadi, ponsel yang tidak bersalah kini berakhir mengenaskan.
"Kamu sadar gak apa yang kamu omongin?" Bentak Kevin pada Wilo membuat Wilo menunduk dengan isakan nya, bahu nya bergetar hebat. ini pertama kali nya Kevin terlihat sangat emosi.
"Kamu sadar gak?" Kevin semakin meninggikan suara nya dan menguncang bahu istrinya, laki-laki itu tak lagi bisa berpikir jernih ketika kenyataan menampar nya hingga membekas. wanita nya, wanita yang selalu ia perjuangkan wanita yang sangat ia cintai justru ingin menyerah dengan masalah yang terjadi. Ia sungguh tak ingin kehilangan istri nya, dan tak akan sanggup.
"Kamu bisa gak ngertiin perasaan ku?" Nafas nya memburu pertanda ia tak baik-baik saja, tangannya mengepal dengan kuat bahkan urat-urat nadi nya nampak menonjol, itu menunjukan bahwa ia hanya ingin berusaha mengontrol emosi nya agar tak lepas kendali walau wajah memerah dan rahang yang mengeras dengan gurat kemarahan bercampur kesedihan jelas nampak menghiasi wajah Kevin.
"Dimana otak kamu Wil?" Kevin memandang istrinya dengan tatapan terluka, kevin masih tak menyangka kalimat perpisahan terucap dari bibir manis istri nya.
Air mata perlahan menetes Kevin mengusap wajahnya dengan kasar menghalau gejolak hati yang sungguh menyakitkan, "Bicara sama aku kalo kamu udah sadar sama apa yang kamu omongin." Kevin berlalu meninggalkan kamar begitu saja dengan perasaan emosi yang tak terbendung, sedangkan Wilo tubuhnya luruh kelantai dengan isakan yang menyayat hati.
Apakah ia salah? Ia hanya berada di fase kecewa dengan dirinya sendiri lalu menawarkan sebuah perpisahan agar suami nya kelak bahagia namun bisa kah ia bahagia tanpa suami nya? Lagi-lagi ia menangis tegugu, rumah tangga yang sempat ia bayangkan begitu indah perlahan hancur karena ego yang terus ia sendiri pertahankan.
TBC
Hehe😁
Btw mpin itu hp nya lempar ke author aja dengan senang hati author tangkap😂
*koreksi
KAMU SEDANG MEMBACA
After (Completed)
FanfictionBoleh di Follow sebelum dibaca;)✔️ ⬇️ #StoryWiloKevin2 [Sequel LoVin] Ada kalanya cinta memang menggenggam begitu erat, tapi ketika pikiran mulai tak sejalan menghampiri. Akan kah genggaman itu terlepas? . Find me on Instagram @Ipahpoo (2019)