10

4.1K 165 32
                                    

Happy Reading...

Hari ini Kevin dan wilo akan pergi kerumah sakit untuk menengok Feli yang baru melahirkan anak pertama mereka, Wilo jelas antusias menyambut kehadiran ponakan lucu berjenis kelamin laki-laki yang di beri nama Sabintang dewangga, sudah jauh-jauh hari Wilo membelikan banyak keperluan untuk anak sahabatnya itu walau sebagian barang yang di belikan tak bisa langsung di gunakan. Hal itu juga Wilo lakukan pada Agnes yang melahirkan seorang putra dengan nama marcus fernaldi gideon junior semingguan yang lalu, entah mengapa Wilo terlihat bersemangat menyambut mereka semua.

"Yaampun Fel gemesin banget anak lo." Ucap Wilo yang menggendong bayi mungil dengan hati-hati.

"Iya gemesin tapi gak bisa diem tingkah nya Wil." Jawab Feli

"Masih bayi Fel wajar."

"Tapi pecicilan banget ih kaya bapaknya." Sahut Feli

"Ya masa kaya tetangga sih." Celetuk Kevin.

"Iya tu ini kan anak ku ya wajar dong bae." Feli mendengus entah mengapa perasaan nya sensitif terhadap Hito.

"Ochi sama Gledys gak bisa balik Jakarta dalam waktu dekat." Ucap Feli memandang Wilo yang tengah asik menggendong Bintang yang terus menggeliat namun tak menangis.

Mendengar ucapan Feli membuat Wilo menengok, "padahal kangen sama mereka."

"Suami Ochi gak bisa di tinggal, sedangkan edys bos nya galak mau nya di intilin Edys mulu." Dengus Feli, kedua sahabatnya memang tak lagi berada di Jakarta, Ochi menetap di paris karena mengikuti suami bule nya, edys pun kini berada di Bali menjadi sekertaris bos yang katanya sangat menyebalkan.

"Tadi mereka video call, mau nya berempat tapi lo gak angkat." Sambung Feli.

"Iya hp gue silent mungkin pas perjalanan ke sini." Feli mengangguk, mereka kemudian beralih pada Kevin dan Hito yang tengah mengobrol asik membuat kedua nya mengulum senyum.

"Anak lo emang gak bisa diem, udah di bedong masih aja gerak-gerak terus tapi gak nangis." Ucap Wilo

"Semalem nangis terus sampe gak bisa tidur." Ujar Feli.

"Kedepan nya juga bakal kaya gitu terus." Kekeh Wilo, "kapan pulang?"

"Rencana sore nanti." Wilo mengangguk.

"Maaf gak bisa nemenin, aku mau belanja bulanan soalnya." Cengir Wilo.

"Iya gak papa asal nanti sering-sering main ke rumah Bintang." Wilo mengangguk semangat kemudian memandang bayi mungil di gendongannya.

"Hallo sayang, aunty mau pulang dulu ya nanti kita ketemu lagi di rumah Bintang, doain aunty bisa cepet kasih temen ya buat kamu." Wilo tersenyum lalu memberikan bayi mungil itu pada ibu nya, setelah bercakap-cakap sebentar akhirnya mereka berpamitan pulang.

***

"Mas kebiasaan deh rambut basah gak di lap-lap dulu lantai nya basah tuh." Wilo menggerutu melihat suami nya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya tapi rambut basahnya di biarkan sehingga tetesan air mengenai lantai, namun Wilo yang sedang menyandarkan diri di ranjang langsung bangkit mengambil handuk kecil, Kevin yang melihat itu pun hanya terkekeh.

"Sini." Wilo menyuruh Kevin duduk di tepi ranjang dengan Wilo yang berada di depannya berdiri, tangan Wilo bergerak mengeringkan rambut Kevin sedangkan Kevin memandangi wajah cantik istrinya itu.

"Kamu kan dah aku bilangin berapa kali sih mas kalo mau keluar tu di keringin dulu rambut nya, airnya kemana mana kan netes kelantai ntar licin, iya kalo kamu yang jatoh kalo aku yang jatoh gimana." Wilo setia mengoceh menasehati suami nya yang terkadang bebal namun lagi-lagi Kevin hanya terkekeh geli.

"Kamu tu kalo ngomel makin cantik aja sih yang."

"Mulai deh ngegombal nya biar aku gak marah-marah kan mas, gak mempan." Wilo mengerucut gemas membuat Kevin menarik pinggang Wilo memeluknya dengan posisi Wajah Kevin menempel dengan perut Wilo.

"Mas ih belum selesai."

"Biar aja udah gak terlalu basah lagi."

"Ya tapi pake baju dulu sana."

"Lah kenapa? Gak pake baju juga gak papa." Ucap Kevin cuek membuat Wilo salah tingkah.

"Mas nanti kamu masuk angin, mending pake baju sana."

"Tanggung sayang, nanti juga di buka lagi." Jawab Kevin menambah panas pipi Wilo.

"Mass iiihh." Kevin tertawa mendengar nada manja istri nya dengan cepat Kevin membalikan tubuh Wilo dan menariknya kepangkuan Kevin.

"Kenapa hmm?" Tanya Kevin tersenyum, dirinya mendekap erat tubuh istrinya sesekali mencuri cium pipi Wilo.

"Gak usah jail gitu bisa, ini tangan dah kemana-mana aja." Wilo memukul pelan tangan Kevin yang tak bisa diam namun Kevin justru hanya terkekeh.

"Kenapa sih sama istri sendiri juga bukan cewek lain." Jawab Kevin membuat Wilo berusaha menoleh kebelakang melihat wajah suami nya.

"Kamu berani-berani sama cewek lain ku gantung kamu mas." Ucap Wilo membuat Kevin tertawa.

"Serem banget sih mbak istri satu ini." Jawabnya memainkan pipi Wilo, "lagian kamu aja udah lebih dari cukup sayang gimana aku bisa macem-macem sama yang lain." Kekeh Kevin.

"Gombal lagi." Ucap Wilo dengan semburat merah di pipi nya.

"Kok gombal sih emang kenyataan gitu." Jawab Kevin

"Udah deh mas aku malu." Wilo menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya hal itu sukses membuat Kevin tertawa.

Kevin kembali mengeratkan pelukan nya, dagu nya ia tumpukan pada bahu Wilo menghirup dalam-dalam aroma wangi istri nya itu dengan sesekali mengecup leher Wilo.

"Kita akan tetap seperti ini sampai kapan pun." Ucap Kevin, tangan Wilo yang sebelah mengusap-usap pelan rambut suami nya yang belum kering sepenuhnya.

"Iya kita akan terus seperti ini." Jawab Wilo

"Apapun yang akan kita hadapi nanti, tetap sama-sama." Wilo mengangguk walau sedikit gelisah dalam hati nya.

TBC


Masih ada yang nunggu gak sih 😆?
*koreksi

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang