6

4.9K 160 39
                                    

Happy reading...

Malam ini adalah tepat acara pernikahan Rian dan Yasmin, gadis yang di jodohkan orang tua nya pada Rian. Kevin dan Wilo melangkah memasuki ballroom dengan dekorasi bernuansa putih.

"Yaampun mas cantik banget istri Rian, pantes gak mau di kenalin ke kalian takut di tikung kali." Wilo yang melihat sepasang pengantin dari jauh itupun terkagum.

"Kamu juga gak kalah cantik." Sahut Kevin membuat Wilo mencubit pelan pinggang Kevin.

"Tapi kok muka nya Rian lempeng banget sih mas."

"Mungkin masih syok kali di jodohin." Kekeh Kevin

"Anjir cantik bener bini nya si jombang pantesan gak mau di kenalin ke kita." Fajar yang baru datang pun berdiri di samping Kevin.

"Mulut jar jar bawa cewek masih sempetnya muji bini orang." Ucapan Kevin membuat Fajar berdeham menyadari di sampingnya ada Syifa yang wajahnya sudah tertekuk, Syifa melangkah mendekat pada Wilo lalu bercupika-cupiki ala perempuan.

"Udah baikan?" Goda Wilo pada Syifa.

"Gak kak, di paksa." Dengus Syifa mendapat cengiran Fajar.

"Mana yang lain?" Tanya Kevin.

"Bentar lagi paling, barengan aja ke sana nya biar bisa foto-foto bareng." Jawab Fajar mendapat anggukan dari Kevin.

"Wilo!!!" Panggil seseorang membuat semua menoleh kebelakang, Wilo meringis begitu melihat seorang wanita berlari ke arahnya langsung memeluknya, masalahnya wanita itu sedang hamil besar.

"Ini ni dah tau perut gede lari-lari." Kevin menarik rambut belakang wanita itu membuat ia menoleh dan mencebik, namun ia kembali menghadap Wilo.

"Kangen banget tau." Ucap nya

"Lo tu kapan mampir kerumah." Balas Wilo.

"Iss liat nih perut gue, gak di ijinin pergi jauh ini aja gue maksa dateng." Cemberut Satyas.

"Iya deh bumil, udah berapa bulan?" Tanya Wilo

"7 bulan." Jawabnya tersenyum, Satyas memang lebih dulu menikah dengan seorang dokter dan kembali menetap di Bandung.

"Wah bentar lagi, lancar ya sampai lahiran, mama sama debay nya sehat juga." Ucap Wilo di aminkan yang lain.

"Makasih aunty, cepet nyusul ya biar nanti debay nya punya temen." Wilo pun mengaminkan. Setelah kehebohan Satyas dan Wilo, teman-teman Kevin berdatangan membuat mereka sama-sama melangkah maju menghampiri sepasang pengantin berbeda ekspresi.

"Gila-gila selamat bro, gak nyangka lu duluan nikah seharusnya kan gue sama Syifa." Ucap Fajar tersenyum pada Syifa yang sudah memasang wajah malas nya, "lu mah jom nikah sama yang cakep gini kok gak mau, masih untung ada yang mau sama lu yang irit ngomong." Lanjut Fajar membuat Rian mendengus sebal.

"Hai selamat ya." Ucap Wilo pada pengantin perempuan.

"Wilona ya? Makasih." Yasmin tersenyum membuat Wilo mengangguk.

"Yang sabar ya, Rian muka nya emang lempeng gini." Ujar Jojo, Yasmin hanya menjawab dengan senyuman.

Rian dan Yasmin memang menikah tidak di dasari dengan Cinta melainkan sebuah perjodohan orang tua mereka, tapi bagi Yasmin siapapun suami nya kelak ia akan menerima dan berusaha untuk mencintai suami nya, entah dengan perasan Rian sendiri, karena dari awal Rian sempat menolak perjodohan itu.

"Muka lo jelek banget dah, senyum kek jom." Ucap Kevin di angguki yang lain, tapi lagi-lagi Rian hanya mendengus.

"Makasih udah dateng." Ujar Rian, setelah mereka mengucapkan selamat serta bercakap-cakap sebentar mereka memutuskan untuk berfoto bersama karena antrian sudah semakin panjang.

Mereka semua berpencar untuk menikmati hidangan yang ada, Kevin terus melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang Wilo posesif, karena sedari tadi mereka menjadi pusat perhatian para tamu, apa lagi para laki-laki seolah menatap istri nya itu membuat Kevin mendengus tak suka.

"Wilona?" Sapa seseorang membuat mereka menoleh.

"Loh Rendy, di sini juga?"

"Ah iya, aku teman nya Yasmin." Kevin mendengus begitu mendengar kata aku, Kevin menarik pinggang Wilo semakin rapat, menyadarkan laki-laki di depannya ini bahwa Wilo adalah miliknya.

"Oh iya ini Kevin, suami gue." Wilo yang sadar bahwa suami nya kumat pun mengenalkan pada teman masa SMP nya dulu.

"Rendy." Rendy mengulurkan tangan nya di sambut Kevin ogah-ogahan.

"Kevin, SUAMI wilona." Kevin menekan kata suami untuk memperjelas statusnya, Rendy meringis menyadari bahwa kevin merasa terancam padahal diri nya hanya sekedar menyapa teman SMP nya itu.

"Yaudah aku duluan, maaf waktu pernikahan kalian aku gak datang soalnya pas lagi gak di Jakarta." Wilo mengangguk maklum, Rendy memang pebisnis yang jarang ada waktu di Jakarta.

Setelah Rendy pergi, Wilo menatap Kevin yang memasang wajah masamnya, "kamu kenapa sih mas?"

"Sok manis banget sih aku-aku an." Wilo menggeleng melihat tingkah Suami nya yang terlihat menggemaskan saat cemburu.

"Dia dari dulu juga pake aku-kamu, sama yang lain kaya gitu juga." Jawab Wilo.

"Kamu kok belain dia." Sahut Kevin membuat Wilo mendelik.

"Jangan sampe aku terkam kamu di sini mas gara-gara cemburu gak jelas." Wilo melengos pergi membuat Kevin kelimpungan karena tangan nya terlepas dari pinggang Wilo, Kevin dengan cepat melingkarkan kembali tangannya pada pinggang Wilo karena dia merasa was-was akan banyak laki-laki yang mendekat.

Kevin cepat membawa Wilo pulang karena ia semakin tak suka dengan banyaknya laki-laki yang meminta Foto bersama istri nya, parahnya Kevin yang di minta untuk memfoto kan, gimana bisa ia tidak bertanduk ingin memaki mereka semua. Sedangkan perempuan yang meminta foto dengan nya pun Kevin tak melepaskan tangan nya di pinggang Wilo, turut serta mengajak istrinya. Kevin sedikit menggerutu pada istri nya yang tidak peka. Mungkin lain kali mereka tak usah pergi ke acara-acara apapun.

TBC

Segini aja gez
Btw cerita ini rencana nya gak aku bikin banyak part ya :D

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang