#1

5K 155 6
                                    

Hallo. . .
Inilah sekuelnya, The Immortal Love. Sesuai dengan judulnya, cerita ini menceritakan kehidupan keduanya Anna. So, langsung baca saja

Selamat membaca ^^


........................................................................


Perlahan Anna membuka mata dan mengedarkan pandangan.

"Di mana aku? Kenapa rasanya begitu pengap?" batinnya sambil memperhatikan ke sekitarnya.

Tapi ia begitu terkejut saat mendapati dirinya yang sedang berada di dalam sebuah peti mati yang tertutup.

"Peti mati? Kenapa aku bisa berada di sini?" batinnya.

Segera ia mendorong penutup peti mati itu dan rupanya peti mati tersebut tidak dikunci sehingga saat ia mendorongnya peti mati itu langsung terbuka dengan perlahan.

Anna terus saja mendorong penutup peti mati itu dengan sekuat tenaganya. Dan setelah penutupnya terbuka secara utuh ia pun segera bangkit dari posisinya dan menghela nafasnya dengan lega.

"Akhirnya" gumamnya sambil memperhatikan sekitar.

Namun ia terkejut lagi saat mendapati dirinya yang sedang berada di sebuah ruangan yang hampir di penuhi oleh peti-peti mati. Perlahan ia keluar dari dalam peti matinya dan berjalan di ruangan tersebut sambil memperhatikan sekitar.

"Sepertinya aku sudah tidak asing dengan tempat ini" batinnya sambil terus berjalan dan memperhatikan sekitar.

Ia pun berjalan keluar dari ruangan tersebut dan ia mendapati dirinya yang tengah berada di ruangan bawah tanah yang remang-remang. Melihat pemandangan tersebut membuatnya semakin merasa tidak asing. Karena seingatnya ia pernah mendatangi tempat itu sebelumnya.

Anna terus saja berjalan dan menyelusuri ruangan bawah tanah itu. Tapi tiba-tiba ia menemukan sebuah tangga sehingga membuatnya langsung menghentikan langkahnya. Ia pun terdiam sejenak sambil memperhatikan tangga itu yang memiliki sebuah pintu di puncaknya. Lalu dengan ragu dan sedikit takut ia mencoba untuk menaikinya.
Saat tiba di anak tangga terakhir ia langsung menghentikan langkahnya dan meraih gagang pintu itu. Dan perlahan ia mencoba membuka pintunya dan rupanya pintu itu tidak terkunci.

Segera ia keluar melalui pintu itu yang terbuka sedikit. Namun lagi-lagi ia begitu terkejut saat mendapati dirinya yang kini berada di sebuah kapel tua yang sudah runtuh. Ia pun memperhatikan sekitar dan mencoba memutar otaknya untuk mengingat-ingat apakah ia pernah ke tempat itu sebelumnya?

Tapi tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Segera ia menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang pria yang berpakaian serba hitam yang berjalan menghampirinya dengan senyuman mengerikan yang mengembang di wajahnya.

 Segera ia menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang pria yang berpakaian serba hitam yang berjalan menghampirinya dengan senyuman mengerikan yang mengembang di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang di kehidupan Anda yang baru, Anna" sapa pria itu yang terus berjalan menghampirinya.

"C-Count?" gumam Anna saat melihat raut wajah pria itu dengan jelas. Dan pria itu memanglah Count, Count Dracula.

"Ternyata Anda masih mengingat nama saya. Saya kira saat Anda terbangun Anda akan lupa dengan wajah dan nama saya, tapi rupanya tidak" ujar Count dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya, sehingga gigi-giginya yang tajam menonjol keluar bibirnya.

Namun dahinya Anna malah mengerut saat mendengar apa yang barus saja makhluk kegelapan itu katakan. Karena melihat raut wajahnya Anna, Count pun berkata. "Mungkin Anda lupa. Kalau saat ini Anda sudah menjadi makhluk kegelapan seperti saya. Dan saat ini kita sudah hidup dengan abadi"

Mendengar apa yang baru saja Count katakan membuat matanya Anna langsung membelalak. Bagaimana tidak? Ia tidak menyangka jika kini ia adalah seorang makhluk kegelapan, sama seperti Count.

"B-Bagaimana bisa?" tanya Anna yang sedikit gugup.

Sebuah senyuman pun kembali terukir di wajah Count, lalu ia memegang bahu Anna dengan tangannya yang berat dan berkata. "Kemarin malam saya mengadakan sebuah pesta yang sangat besar. Dan pesta itu adalah pesta pernikahan kita, sekaligus sebuah pesta untuk memperkenalkan seorang Ratu Kegelapan, yaitu dirimu. Dipertengahan pesta saya menggigit leher Anda dan menghisap sedikit darah Anda. Lalu saya menyalurkan darah saya pada Anda sehingga kini Anda menjadi seperti saya. Tapi Anda tetap bisa mati jika saya menginginkannya. Namun sepertinya saya tidak akan menginginkan hal itu karena saya sangat mencintai Anda, Anna."

Mendengar ceritanya Count membuat Anna langsung terdiam dan teringat dengan kejadian itu. Lalu ia mengangkat kepalanya dan menatap Count. "Jadi saat ini aku adalah istrimu? Dan... apakah saat ini aku seorang Dracula atau seorang Vampire?" tanyanya.

Dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya Count pun menjawabnya. "Benar, saat ini Anda adalah istri saya. Dan kini Anda adalah seorang Vampire bukan Dracula. Karena di dunia ini hanya saya lah satu-satunya Dracula. Dan hanya saya juga makhluk yang abadi. Tapi tenang saja semua makhluk kegelapan akan tunduk juga pada Anda, karena sekarang Anda adalah istri saya. Seorang istri dari Raja Kegelapan"

Mendengar apa yang baru saja Count katakan membuat Anna menjadi sedikit geram pada makhluk kegelapan itu yang kini telah menjadi suaminya. Karena menurutnya Count adalah seseorang yang angkuh juga. Tapi baginya hal tersebut wajar saja, karena ia adalah Raja Kegelapan.












To be continue. . .

Second Life [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang