Saat ini, Anna tengah berada di halaman belakang kampusnya, dan hanya seorang diri saja. Tapi kini, ia merasa begitu kesepian, karena biasanya dulu sewaktu jam istirahat, ada Marcel yang selalu menemaninya. Namun sayang, kini Marcel telah tiada, karena sudah menjadi santapan para serigala, saat ia datang ke purinya Count.
"Andai saja, aku tak pernah datang ke purinya Count, maka semuanya akan baik-baik saja. Marcel masih hidup sampai saat ini, Axell tidak pernah merasa bersalah, hingga menjadi depresi, dan juga, Gabriel tidak akan berada dalam bahaya" batinnya, sambil menundukkan kepalanya.
"Ini memang salahku, gara-gara diriku yang terlalu nekat, aku jadi membahayakan orang-orang terdekatku" ucapnya, dengan matanya yang berkaca-kaca.
Dengan berat, ia menghela nafasnya, dan menghapus air mata, yang hendak menetes pada pipinya, "Apa seharusnya aku mati saja? Tapi jika aku mati, apakah Count akan membebaskan Gabriel? Atau justru, ia akan semakin marah, dan murka pada Gabriel?" batinnya.
***********************
Anna baru saja tiba di rumahnya, segera ia berjalan memasuki rumahnya, dan membuka kacamata hitam, yang ia gunakan. Ya, ia memang sengaja membawa kacamata hitam, dan ia memakainya saat hendak pulang, karena ia pulang di saat matahari, masih bersinar dengan terangnya. Setelah menjadi vampire, saat berada di luar pada siang hari, ia harus menggunakan kaca mata hitam, karena matanya akan terasa sakit. Tapi untungnya, kulitnya tidak terbakar, saat terkena sinar matahari, dan ia tidak tahu mengapa bisa seperti itu. Dan ia berniat, untuk menanyakan hal tersebut, pada Gabriel.
Ia pun terus saja berjalan memasuki rumahnya, namun langkahnya langsung terhenti, saat melihat Gabriel, yang sedang berdiri tidak jauh di depannya.
"Rupanya kau sudah pulang" ujar Gabriel, sambil berjalan menghampiri Anna.
Tapi Anna malah menghela nafasnya, dan menaruh tas yang dibawanya di atas meja, "Hari yang cukup berat bagiku" katanya, yang kemudian mendudukkan tubuhnya di sofa, yang berada di ruang keluarga.
Melihat raut wajahnya Anna, membuat Gabriel langsung mengerutkan dahinya. Ia pun langsung berjalan menghampiri Anna, dan mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Apa yang terjadi?" tanyanya, sambil menatap Anna dari samping.
Anna pun segera menoleh ke arah Gabriel, dan langsung memeluknya dengan erat, "Sepertinya, aku lebih baik mati saja saja, Gabriel. Karena aku sudah membuat orang-orang di sekitarku, jadi menderita" katanya, yang mulai terisak.
Perlahan, Gabriel pun membalas pelukannya Anna, dan mengusap-usap punggungnya, "Kenapa tiba-tiba, kau berbicara seperti itu?" tanyanya.
Segera Anna melepaskan pelukannya, dan menatap Gabriel dengan mata yang berkaca-kaca, "Kau benar Gabriel, seharusnya aku tidak pernah datang ke purinya Count, agar semuanya baik-baik saja. Dan kini, aku merasa sangat menyesal. Jadi lebih baik, aku mati saja" ucapnya.
Dengan cepat, Gabriel langsung menarik Anna ke dalam pelukannya, dan mengusap-usap punggungnya, "Ssstt, kau tidak boleh berbicara seperti itu, Anna. Semuanya sudah terlanjur terjadi, kau tak boleh terus-menerus menyesalinya" katanya, yang berusaha untuk menenangkan Anna.
Anna pun melepaskan pelukannya Gabriel, dan menatap vampire itu, dengan air mata yang membasahi pipinya, "Tapi saat ini, tidak ada yang bisa kulakukan, sedangkan kau sedang dalam bahaya" ucapnya.
Namun Gabriel malah menyunggingkan senyuman, dan menghapus air matanya Anna, dengan telapak tangannya, "Aku akan baik-baik saja, Anna. Jangan khawatir, meski aku tak tahu, apa yang sedang Count rencanakan terhadapku" katanya.
Mendengar apa yang baru saja Gabriel katakan, membuat Anna langsung terdiam, dan menundukkan kepalanya, tanpa berkata apa-apa.
Dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya, Gabriel pun mengangkat wajahnya Anna, dan menatapnya, "Sudah, tidak usah kau pikirkan, Anna. Cukup jalani saja" ucapnya.
Segera Anna mengganggukkan kepalanya, dan langsung memeluk Gabriel, "Sekali lagi maafkan aku, Gabriel. Maaf" ucapnya, yang kembali terisak.
Bibirnya Gabriel pun terangkat, ia segera membalas pelukannya Anna, dan mengusap-usap kepalanya, "Iya Anna, aku sudah memaafkanmu" katanya.
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [COMPLETE]
Vampiro~ "My Immortal Prince" Book 3 ~ (Disarankan untuk membaca Book 1 nya (My Immortal Prince), dan Book 2 nya (The Immortal Love). Setelah malam itu esoknya Anna terbangun dengan dirinya yang bukan lagi seorang manusia melainkan salah satu Makhluk Kegel...