#34 (End)

2.4K 87 23
                                    

Bibir Anna pun, langsung terangkat, saat melihat hal tersebut. Lalu ia mengambil cincin yang satunya, dan meraih tangannya Gabriel. Kemudian, ia menyematkan cincin tersebut, pada jari manisnya Gabriel, "Aku juga sangat mencintaimu, Gabriel" ucapnya, yang kemudian menatap wajahnya Gabriel, sehingga mata mereka, saling bertemu satu sama lain.

Melihat pemandangan tersebut, membuat sang pastor tersenyum. Lalu ia berkata, "Dengan ini, Gabriel dan Anna, saya sahkan menjadi sepasang suami istri, yang sah di mata Tuhan, dan juga masyarakat. Silahkan saudara Gabriel, untuk mencium saudari Anna, yang kini telah sah menjadi istri anda".

Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh pastor, membuat jantungnya Anna, jadi berdetak tidak beraturan, tapi ia berusaha, untuk tetap tenang. Lalu Gabriel meraih dagunya Anna, dan mendekatkan wajahnya, pada wajahnya Anna, "I love you, Anna" katanya, yang kemudian mengecup bibirnya Anna, dan mulai melumatnya.

Sedangkan Anna hanya terdiam, dan menikmatinya. Tapi jantungnya jadi berdetak, semakin tidak beraturan. Bahkan, ia merasa pipinya, yang terasa begitu panas. Dan pada saat itu pula, terdengar suara tepuk tangan, dari para tamu undangan.

Dan beberapa saat kemudian, Gabriel pun melepaskan ciumannya, dan berbisik pada Anna, "Sudah, kita lanjutkan nanti saja" ucapnya, yang kemudian terkekeh.

Anna pun ikut terkekeh juga, dan mencubit pinggangnya Gabriel, "Ssstt, kalau itu beda lagi" katanya.






************************






Kini, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tapi saat ini, Gabriel dan Anna masih belum tertidur, dan sedang berada di dalam kamarnya Anna.

"Aku tak menyangka, kalau kita bisa menikah" ujar Anna, sambil menatap keluar jendela.

Gabriel yang berada di sebelahnya pun, langsung menoleh ke arahnya, dan menyunggingkan senyuman, "Aku juga" ucapnya.

Segera Anna menoleh ke arah Gabriel, yang kini telah menjadi suaminya. Lalu ia menatapnya, tanpa berkata apa-apa. Tapi di dalam hatinya, ia merasa bahagia, karena kini suaminya adalah Gabriel, bukanlah Count, yang tak punya hati, dan juga begitu kejam. Tapi entah mengapa, Anna selalu merasa nyaman, saat berada di sampingnya Gabriel. Bahkan, ia mulai takut kehilangan vampir itu. Dan ia berpikir, kalau ia mulai mencintai Gabriel. Tapi ia tidak tahu, bagaimana perasaan Gabriel, terhadapnya.

"Hey, kenapa malah melamun?" ucap Gabriel, sehingga membuat Anna, langsung tersadar dari lamunanya.

Anna pun langsung menggelengkan kepalanya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Tidak apa-apa, hanya saja aku ingin menanyakan suatu hal padamu" ucapnya.

"Suatu hal? Apa?" tanya Gabriel, dengan satu alisnya yang terangkat.

Segera Anna kembali menoleh ke arah Gabriel, dan menatapnya dengan begitu dalam, "Bagaimana perasaanmu, terhadapku?" tanyanya.

Deg!

Gabriel pun langsung terdiam, dan mendadak jadi patung. Ia merasa, seperti mati untuk kedua kalinya, sebab jantungnya, jadi mendadak berhenti berdetak. Lalu dengan berat, ia menghela nafasnya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Kini kita telah menikah. Dan kurasa, sudah waktunya kita saling memberitahu, tentang perasaan masing-masing" ujarnya, yang kemudian menoleh ke arah Anna, "Anna, kau tahu kan? Kalau perasaan, dapat berubah-ubah? Dulu, awal bertemu denganmu, aku tak mempunyai perasaan apa-apa padamu. Tapi lama-kelamaan, perasaan itu mulai berubah. Aku mulai merasa senang, saat berada di dekatmu. Namun aku cepat-cepat menguburnya, dan berusaha untuk mengabaikannya, karena aku tak ingin mengambil resikonya. Tapi itulah perasaan, semakin dikubur, malah semakin dalam. Dan aku mulai takut, akan kehilangan dirimu" sambungnya, sambil menatap Anna, dengan dalam.

Kini, Anna yang mendadak terdiam dan menjadi patung, setelah mendengar penuturannya Gabriel. Lalu ia menghela nafasnya, dan menundukkan kepalanya, "Kurasa, inilah ada takdir yang sebenarnya. Karena, aku juga merasakan hal itu. Aku mulai nyaman, saat berada di dekatmu. Bahkan, aku juga mulai takut, akan kehilangan dirimu" tuturnya.

Setelah mendengar penuturannya Anna, Gabriel pun langsung menyunggingkan senyuman, dan memegang kedua tangannya Anna, "Itu artinya, kita sama-sama saling mencintai, satu sama lain?" tanyanya, dan Anna langsung mengganggukkan kepalanya, dengan senyuman yang mengembang di wajahnya, "Dan, tadi kita mengucapkan janji suci, atas dasar cinta?" ucapnya.

Anna pun langsung mengganggukkan kepalanya, dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya, "Benar Gabriel, tadi aku mengucapkan janji suci, atas dasar cinta. Maka dari itu, tadi aku begitu gugup, apalagi saat kau hendak menciumku" katanya, yang kemudian langsung menundukkan kepalanya, dan menyembunyikan pipinya yang memerah.

Mendengar apa yang baru saja Anna katakan, membuat Gabriel kembali menyunggingkan senyuman. Ia pun langsung memeluk Anna, dan berkata, "Aku juga mengucapkannya, atas dasar cinta. Dan kini, kita sudah menjadi, sepasang suami istri".

Segera Anna mengganggukkan kepalanya, dan membalas pelukannya Gabriel, "Benar, dan aku begitu senang, karena pada akhirnya, aku dapat bersatu dengan cinta sejatiku, yaitu dirimu" ucapnya, dengan senyuman yang terukir, di wajahnya.

Gabriel pun semakin memeluk Anna, dengan begitu erat, seakan ia tak ingin melepaskannya, "Aku akan berusaha, untuk selalu menjagamu, Anna. Dan aku tak membiarkan, Count atau siapa pun melukai dirimu" katanya.

Dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya, Anna pun mengganggukkan kepalanya, dan berkata, "Aku juga, Gabriel. Aku tak akan membiarkan, Count atau siapa pun melukai, atau membunuh dirimu. Dan kini aku percaya, bahwa hanya vampir lah, yang dapat mencintaiku selama-lamanya".














~ The End ~

........................................................................

Hallo
Second Life udah tamat nih. Gimana menurut kalian? Karena pada akhirnya, Anna bersatu dengan Gabriel. Buat yang udah mengikuti kisah Anna dari Book 1 nya(My Immortal Prince), pasti tahu dong, gimana cueknya Gabriel pada Anna, saat itu. Tapi pada akhirnya, Gabriel lah yang membantu Anna, melarikan diri dari purinya Count, dan hingga akhirnya, ia jatuh cinta pada Anna

Saya mau mengucapkan terima kasih, buat yang mengikuti ceritanya Anna dan Count dari Book 1 nya sampai Book 3 nya ini. Mohon maaf, jika masih banyak kurangnya, atau mungkin kurang memuaskan

Q : Thor, kabar Count gimana?
A : Kabar Count, tentunya baik2 aja. Dan sekarang, dia hidup bersama dengan anaknya

Q : Thor ada sekuelnya lagi? Penasaran sama Count
Q : Ada lanjutannya gak thor? Penasaran gimana kehidupan Anna dan Gabriel, setelah menikah
A : Untuk saat ini, belum ada sekuelnya, dan sampai detik ini, saya belum terpikirkan untuk membuat Book keempatnya, atau sekuelnya Second Life ini. Tapi gak tau nanti, karena saya suka tiba2 dapat ide. Dan kalau pun, ada sekuelnya lagi, pasti bakal saya kasih tahu di sini kok. Eits, tapi jangan berharap, atau memaksa saya untuk buat sekuelnya, karena saya lagi fokus membuat sekuelnya "Tueur de Vampire". Jadi harap bersabar, dan berdoa agar saya mendapat ide, untuk membuat sekuelnya lagi

Q : Thor, kok dicerita ini, bagian Count nya cuma sedikit?
A : Memang, di cerita ini bagian Count nya itu sangat sedikit. Karena lebih ke fokus pada kehidupannya Anna, setelah menjadi vampir

Q : Thor, saya rindu Count
A : Sama, saya juga rindu

Q : Thor, ada Extra Partnya gak?
A : Tidak ada

Okey, saya rasa segitu aja deh, note authornya. Sekali lagi, terima kasih buat kalian yang udah baca, dan mengikuti cerita ini. Mohon maaf, jika kurang memuaskan, atau konflik di cerita ini kurang. Karena saya sendiri pun, merasa konflik di cerita ini masih kurang. Dan terima kasih juga, buat kalian yang udah memberikan komentar di cerita ini

Jika ada yang ingin ditanyakan, bisa langsung tanyakan di komentar. Tapi jangan bertanya, "Thor, kapan ada sekuelnya?", atau "Ada Extra Partnya gak, thor?" ya. Karena tadi di atas, udah saya jelaskan

Once again, thank you all ^^

Second Life [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang