Gabriel pun terus berjalan, sambil menggendong Anna. Sedangkan Anna, ia berusaha untuk menahan rasa sakit pada perutnya, sambil memeluk lehernya Gabriel. Namun semakin lama, perutnya Anna semakin membesar, bahkan rasa sakitnya, lebih kuat dari sebelumnya.
"Gabriel, perutku semakin sakit" ucap Anna, sambil meringis kesakitan.
Namun Gabriel terus saja berjalan, tanpa berhenti sedikit pun, "Bertahanlah Anna" ujarnya, yang terlihat begitu tergesa-gesa.
"Tidak bisa Gabriel, rasanya seperti ada yang ingin keluar" ucap Anna, sehingga membuat langkahnya Gabriel, langsung terhenti.
Segera Gabriel menatap Anna sejenak, dan beralih menatap perutnya Anna, yang sudah begitu besar, seperti sedang hamil. Melihat pemandangan tersebut, membuat Gabriel membulatkan kedua matanya.
"Anna, aku tidak tahu apa, yang sedang terjadi padamu. Tapi kenapa, perutmu tiba-tiba membesar seperti ini?" tanyanya, yang terlihat begitu terheran.
"Tidak tahu Gabriel, tapi tolong turunkan aku" pinta Anna, dengan tatapan yang memohon.
Segera Gabriel menurunkan Anna dari gendongannya, dengan hati-hati. Lalu tanpa berkata apa-apa, Anna pun langsung berjongkok, sehingga membuat dahinya Gabriel jadi mengerut.
"Apa yang sebenarnya tengah terjadi, pada Anna?" batinnya, sambil memperhatikan Anna.
Sedangkan Anna terus saja meringis, dan menahan rasa sakit, yang semakin lama, semakin terasa hebat. Ia pun juga tak tahu, kenapa perutnya bisa tiba-tiba sakit, dan membesar seperti itu?
Tapi tiba-tiba, di atas mereka datang segerombolan kelelawar, yang entah berasal dari mana. Gabriel yang menyadari hal tersebut pun, langsung mendongak, dan membulatkan kedua matanya. Lalu ia beralih menatap Anna, dan ikut berjongkok.
"Anna, sekarang aku paham, apa yang sedang terjadi padamu. Yang harus kau lakukan, mengejan, seperti orang yang ingin melahirkan" ujarnya.
"Maksudmu? Aku akan melahirkan?" tanya Anna, dengan dahinya yang mengerut.
Segera Gabriel mengganggukkan kepalanya, dan memegang bahunya Anna, "Lihatlah, di atas kita ada begitu banyak kelelawar, dan aku langsung paham, dengan yang sedang terjadi padamu" jawabnya.
Anna pun langsung mendongak, sesuai dengan intruksinya Gabriel. Namun ia begitu terkejut, saat melihat kelelawar yang begitu banyak, di atas sana, "Dari mana kelelawar-kelelawar itu datang?" tanyanya.
"Nanti akan kujelaskan, sekarang cepat mengejan, dan keluarkan bayi itu!" suruh Gabriel.
Tapi Anna malah mengerutkan dahinya, dan menatap Gabriel, dengan tatapan yang susah dimengerti, "Bayi? Memangnya di dalam perutku, ada seorang bayi?" tanyanya.
Dengan berat, Gabriel menghela nafasnya, dan berkata, "Jangan banyak tanya, cukup ikuti intruksiku saja. Paham?".
"Paham" jawab Anna, sambil mengganggukkan kepalanya.
"Sekarang, tarik nafasmu dalam-dalam, dan buang perlahan. Lalu mengejanlah" ujar Gabriel, dan Anna pun langsung mengganggukkan kepalanya.
Perlahan, Anna menarik nafasnya dalam-dalam, dan membuangnya. Dan kemudian, ia mulai mengejan, seperti hendak melahirkan.
"Iya, terus lakukan, Anna" suruh Gabriel, sambil memperhatikannya, dan sedikit merasa khawatir.
Anna pun kembali menarik nafasnya dalam-dalam, dan membuangnya perlahan, sesuai dengan intruksinya Gabriel.
10 menit kemudian. . .
Suara tangisan seorang mulai terdengar, dan memecah kehingan malam. Segera Gabriel menundukkan kepalanya, dan dapat ia lihat, seorang bayi yang berlumuran darah, yang berada di dekatnya Anna. Melihat pemandangan tersebut, membuat Gabriel menghela nafasnya dengan kasar, dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sedangkan Anna, ia langsung menghela nafasnya, saat merasakan ada sesuatu yang keluar, dari lubang kewanitannya, dan itu adalah bayi tersebut. Namun anehnya, bayi itu keluar begitu saja, padahal Anna masih memakai pakaian lengkap. Dan kini, ia sudah tak merasa sakit lagi. Perutnya pun, sudah tak membesar lagi seperti tadi.
Segera Gabriel menggendong tubuhnya Anna lagi, dan berkata, "Ayo, kita pergi dari sini".
Kemudian, Gabriel segera membawa Anna pergi dari tempat itu, yang begitu sepi, dan juga minim pencahayaan. Sedangkan bayi itu, terus saja bergerak-gerak, tanpa menangis sekali pun. Dan tiba-tiba, seekor kelelawar terbang menghampirinya, dan berubah menjadi seorang pria, yang berpakaian serba hitam, dengan rambut panjangnya, yang terkuncir rapi. Lalu pria itu langsung mengangkat bayi tersebut, dan menggendongnya. Dan pria itu adalah Count.
Kemudian, ia menoleh ke arah punggungnya Gabriel, yang mulai menghilang. Namun ia tak berkata apa-apa, dan hanya menyunggingkan seringaian, sehingga gigi-giginya, yang tajam menonjol keluar dari bibirnya.
Dan setelah itu, ia segera menghilang begitu saja, seperti ditelan oleh kegelapan malam.To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [COMPLETE]
Vampire~ "My Immortal Prince" Book 3 ~ (Disarankan untuk membaca Book 1 nya (My Immortal Prince), dan Book 2 nya (The Immortal Love). Setelah malam itu esoknya Anna terbangun dengan dirinya yang bukan lagi seorang manusia melainkan salah satu Makhluk Kegel...