#28

1.3K 65 5
                                    

Waktu sudah menunjukkan, pukul setengah 11 malam. Dan saat ini, keluarganya Anna sudah pada tertidur, apalagi ayah dan ibunya, yang memang begitu lelah, karena habis menempuh perjalanan, yang cukup jauh. Dan saat ini, Anna sedang termenung di dalam kamarnya, dan hanya seorang diri saja, karena Gabriel sedang berada, di dalam kamarnya.

"Hey!" ucap Gabriel, yang baru saja datang, dan berdiri di luar jendela.

Anna pun menghela nafasnya, dan memutar bola matanya, "Kau ini, mengagetkanku saja" ucapnya.

Namun Gabriel malah terkekeh, dan melompat ke dalam kamarnya Anna, "Maaf ya, Anna. Lagipula, kenapa kau melamun?" ucapnya, dengan satu alisnya yang terangkat.

Segera Anna menggelengkan kepalanya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Tidak apa-apa, aku hanya bosan saja" katanya.

Gabriel pun langsung mengganggukkan kepalanya, dan berkata, "Ya sudah, sebaiknya kita cari makan saja".

"Boleh, tapi ada sesuatu, yang ingin kutanyakan padamu" ujar Anna, sehingga membuat Gabriel, langsung mengangkat satu alisnya, "Kalau aku boleh tahu, memangnya keluargamu ke mana?" tanyanya.

Mendengar apa yang baru saja Anna katakan, membuat raut wajahnya Gabriel, langsung berubah dalam seketika, lalu ia berkata, "Aku sudah seratus tahun, tidak bertemu dengan mereka. Jadi aku tidak tahu, bagaimana kabar mereka saat ini. Atau mungkin, kini mereka sudah tiada, dan sudah pergi untuk selama-lamanya. Sebab, dulu sewaktu aku sudah menjadi seorang vampir, vampir yang menggigitku, mengajakku untuk pindah ke negaranya Count, yaitu Rumania. Dan setelah itu, aku tak pernah kembali ke negaraku, apalagi menengoki keluargaku, yang berada di sana".

Anna pun mengganggukkan kepalanya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Tapi saranku, sebaiknya kau tengoki mereka dulu, siapa tahu di rumahmu itu, masih ada yang tinggali" ucapnya, sehingga membuat Gabriel langsung menoleh ke arahnya, dan terdiam sejenak, sambil berpikir.

Beberapa saat kemudian, Gabriel pun mengganggukan kepalanya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Kau benar, sebaiknya aku menengoki mereka dulu, agar aku tahu, bagaimana kabar mereka" ucapnya.

"Mumpung kita belum menikah" ujar Anna, sambil mengganggukkan kepalanya.

Dengan berat, Gabriel menghela nafasnya, dan menatap Anna dari samping, "Kalau begitu, sekarang juga aku akan kembali ke negeraku dulu, untuk menengoki keluargaku, yang berada di sana" katanya, sambil menatap Anna dari samping.

Namun dahinya Anna malah mengerut, lalu ia berkata, "Sekarang? Kenapa tidak besok saja? Bagaimana kalau besok, keluargaku menanyakan dirimu?".

"Bilang saja, aku pulang ke negaraku, karena ada urusan mendadak, jadi tak sempat pamit pada mereka" jawab Gabriel, tanpa melepaskan pandangannya dari Anna.

Tapi raut wajahnya Anna, malah berubah menjadi murung, dalam seketika. Ia selalu takut, dikala Gabriel akan meninggalkannya, walaupun hanya sebentar, entah mengapa. Karena melihat raut wajahnya Anna, Gabriel pun berkata, "Kau kenapa, Anna? Kenapa malah melamun?".

Segera Anna menggelengkan kepalanya, dan menyunggingkan senyuman, yang terpaksa, "Tidak ada apa-apa, hanya saja aku ingin ikut bersama denganmu" jawabnya, sambil menatap Gabriel.

Gabriel pun langsung menggelengkan kepalanya, dan menghela nafasnya dengan kasar, "Tidak boleh, Anna. Kau tidak boleh ikut bersama denganku, karena keluargamu pasti akan mencarimu. Nanti bisa-bisa, mereka malah menuduhku menculik dirimu, dan membawamu kabur" ucapnya.

"Tapi aku ingin ikut bersama denganmu, Gabriel. Aku takut, sesuatu yang berbahaya, terjadi pada dirimu" ujar Anna.

Bibirnya Gabriel pun langsung terangkat, lalu ia memegang bahunya Anna, dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja, dan aku pasti akan kembali ke sini. Aku berjanji, hanya pergi sebentar saja. Tapi kau harus berjanji padaku, jangan melakukan hal yang nekat, yang bisa membahayakan dirimu. Jaga dirimu, selama aku tidak ada. Dan, jangan sampai ada satu pun orang yang tahu, kalau kau bukanlah seorang manusia, seperti mereka".

Anna pun langsung mengganggukkan kepalanya, dan memeluk Gabriel dengan begitu erat, seakan ia tak ingin melepaskannya, "Tapi aku takut, sesuatu yang berbahaya, terjadi pada dirimu, Gabriel. A-Aku, takut kehilangan dirimu" ucapnya, sambil terisak.

Deg!

Gabriel langsung terdiam, dan mendadak jadi patung, setelah mendengar apa yang baru saja, Anna katakan. Ucapannya Anna itu, seakan membekukan tubuhnya.

"Apa ini berarti, Anna mulai mencintaiku?" batinnya, sambil terus terdiam.














To be continue. . .

Second Life [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang