Hidup di desa dengan umur hampir seperempat abad, seringkali menjadi pergunjingan orang. Meski keluargaku termasuk keluarga berada, tidak menampik jika omongan orang mudah masuk gendang telinga keluargaku.
Terutama mama, dengan dukungan kompor para tante mama kerapkali menjodohkanku dengan anak sahabatnya. Seperti sekarang, layaknya pudel yang nurut dengan sang majikan, aku mau saja duduk didepan cermin dan didandani yang err.. bukan sekali gayaku.
'Bagaimanapun caranya aku harus bisa kabur kaya dulu dulu' dewi batinku mencibir mengingat dulu dengan kejam mama memaksaku bertemu anak sahabatnya. Tapi tenang dengan caraku yang elok aku berhasil melewati momen itu. Hihi malah ngikik sendiri jadinya kan..
"kenapa kamu? " mama melirikku dari pantulan cermin. Mendesah.. layaknya artis papan atas, kubuat mimik wajahku semelas mungkin, tangan mencengkram erat ujung dress . lalu..
"ma.. kebelet pipis. Boleh yah ke kamar mandi. 5menit "
"ck" mama malah mendecak . Alamat ini..
"kamu kira mama ngga tau?" dia masih asyik menggelung rambutku.
"ma.. beneran ini"
"tidak semudah itu ferguso" seringaian tampil diwajah garang mama. Alamak jang.. help mee..
Penampilan yuki
Bilamana minat beri dukungan sekaligus masukan.yep.
ini cerita pertamaku, harap dimaklumi permirsah.
Salam
Kembarannya Yuki
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir atau Kesengajaan Belaka?
RomanceJungkir balik dunia yuki, membuat dia mau tak mau memutar otak untuk bisa bertahan hidup. "mas?" kupandangi wajahnya yang tersenyum manis mengandung arti . maksudnya apa ini? "ada yang bisa menjelaskan?" dengan isyarat mata kupandangi orang diseke...