Aku hanya bisa menghembuskan nafas pelan, kelakuan mas rio makin ke sini makin jadi. Untuk apa dia membeli kartu remi? Untuk bermain denganku? Apa dulu dia pernah melihatku bermain kartu sama ofar? Oh gusti.. itu kelakuanku dulu, sekarang aku sudah insyaf, sudah menjadi ibu. Seberusaha aku menjaga kelakuan dan ucapanku, agar kelak anak anak ku tidak meniru.
Membiarkan pesan mas rio, aku kembali fokus ke ibara. Tumpukan kartu yang semula dia pegang kini berhamburan, menyisakan satu kartu di tangannya dan dengan tampang penasaran dia emut kartu remi bergambar hati. Segera aku ambil kartu tadi, inara menatapku lalu dengan sabar aku menggeleng seraya memberi pengertian pada dia "ini kertas sayang, nggak bisa dimakan. Kotor, banyak kuman. Nanti kumannya masuk ke perut inara gimana? Inara bisa sakit perut" Dia melepeh kartu tadi. Lidah terjulur jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir atau Kesengajaan Belaka?
RomanceJungkir balik dunia yuki, membuat dia mau tak mau memutar otak untuk bisa bertahan hidup. "mas?" kupandangi wajahnya yang tersenyum manis mengandung arti . maksudnya apa ini? "ada yang bisa menjelaskan?" dengan isyarat mata kupandangi orang diseke...