Tiga puluh Empat

1.2K 104 20
                                    

Jika boleh aku meminta.
Semoga dialah nama yang tertera di lauhul mahfudz.

Rio haryanto

Gadisku
Mas..😍
Besok jangan lupa jam 9😉

Itu pesan terakhir dari gadisku semalam. sebelumnya aku sudah pernah bilang bukan gadisku Yuki Anggraini adalah perempuan langka?
Di mana mana pasangan kekasih sebelum tidur isi pesannya selamat tidur sayang, have a nice dream. Lain halnya dengan yuki. Bukan ucapan selamat istirahat melainkan ucapan mengingatkanku tentang job barunya, menjadi model yang awalnya aku tolak mentah.
Kenapa? Oh ayolah man, model itu identik dengan mengumbar bentuk tubuh. Dan yuki ku adalah yang sempurna.
Parasnya cantik, hidung mancungnya, dagu belahnya, mata coklatnya dan lekuk tubuhnya yang molek. Sungguh aku sangat tidak rela jika yuki ku menjadi bahan kagum para lelaki.
Yuki hanya milik ku, aku lah lelaki beruntung yang bisa memiliki perempuan limited seperti yuki.
Tapi bukan yuki jika dia tidak bisa membuatku bertekuk lutut.

"Mas.. sayang.. mas io.. boleh yah"
Wajahnya berubah muram, bibirnya dia tarik ke bawah. Matanya mengerjap ngerjap.

"Engga sayang, mas minta kamu berhenti jadi asisten mas karena mas pengen kamu cuma di rumah. Belajar jadi ibu rumah tangga dan masak sama mama. Bukan kerja jadi model nduk."

Di seberang sana yuki menutup wajahnya menggunakan boneka panda berukuran sedang pemberianku.

"Waduh yuki mana yah.."

"Yuki nya nggak ada. Sono ngomong sama panda"

"Kalo mas kangen gimana? Pengen peluk pengen cium?"

"Yaudah peluk pandanya, cium pandanya. Gitu ajah kok repot !"

Yuki merubah boneka panda menjadi posisi duduk, handphonenya dia senderkan dengan kamera menghadap si boneka. Sedangkan dirinya, entah di sana sedang apa.

"Sayang.. mas vc kamu lho, bukan si panda"

"Bodo !"

Lalu terdengar suara isakan.

"Kamu nangis nduk?"

"Enggak !" Jawabnya dengan suara serak.

Sabar rio.. sabar.. tarik nafas.

"Yaudah mas minta maaf"

"Cuma maaf? Hiks"

"Kamu maunya apa?"

"Ijinin aku jadi modelnya tante vanda"

"Yaudah mana mukanya, jelasin baik baik."

Kemudian layar hp ku menampilkan wajahnya yang memerah, tetesan air matanya menganak sungai di pipinya.
Inilah kelemahanku kedua setelah mami. Tidak tega melihat yuki menangis. Rasanya hati mendesir perih, ibarat luka disiram alkohol. Nyes man !

"Tante vanda itu saudara ku mas, aku mana tega nolak. Lagian dia itu rias pengantin muslimah, otomatis gaun pengantinnya pun muslimah. Pake kerudung. Bukan gaun yang terbuka. Sekali ini mas, aku juga jenuh di rumah terus" terangnya panjang lebar diakhiri dengan menyerot dalam hidungnya.

"Yaudah besok jam berapa?"

Matanya melotot.

"Besok jam berapa nduk? Nanti mas temani pas pemotretan"

"Beneran boleh?"

Aku mengangguk.

"Jam 9, pemotretan jam 10 soalnya"

Takdir atau Kesengajaan Belaka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang