Empat Puluh

1.6K 110 23
                                    

Bulan apa yang manis?
Bulan madu

Yuki Anggraini



Setelah ajakannya yang terkesan biasa saja namun efeknya naudzubillah bikin wajah memanas, kami berangkat hari itu juga.
Sesuai keinginanku mas rio menyewa sebuah villa di kawasan seminyak -bali- dengan fasilitas kamar menghadap kolam renang, ranjang yang dibekali kelambu putih di kanan kiri sisinya dan jendela berupa kaca memberi kesan alami dengan pencahayaan alam.

Dikarenakan kondisiku yang sedikit kurang fit, mas rio mengajak ku beristirahat sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikarenakan kondisiku yang sedikit kurang fit, mas rio mengajak ku beristirahat sejenak. Bukan, lebih tepatnya cuma tidur tiduran. Mau tau kelakuan mas rio?

Sembari berbaring membelakanginya mas rio mendekapku erat, tangan kirinya yang menjulur sebagai bantalanku sedangkan tangan kanannya.. "tambah gede nduk" bisiknya dengan telapak tangan yang menangkup salah satu aset kembarku. "Empuk lagi" tambahnya. Kali ini ditambah meremasnya pelan.

Sumpah cuk, semenjak adegan bobol gawang mas rio menjadi mesum. Modusnya tidur siang tapi tangan berkeliaran. Kan asoy. Haha

Setelah makan siang, aktifitas kami dilanjut dengan berjalan ke pantai petitenget. Di sana mas rio asyik berselancar sedangkan aku hanya berjemur, sesekali menelusuri bibir pantai.

Menjelang maghrib, kami kembali ke villa. Kasur yang sedikit berantakan telah rapi kembali bahkan di atasnya terdapat handuk yang disusun elok menyerupai dua ekor angsa membentuk love, lalu di sampingnya ada sebuah meja dengan sebuket mawar merah dan sepotong kue teronggok manis di atasnya.

Sampai di pinggiran ranjang, mas rio mendudukanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di pinggiran ranjang, mas rio mendudukanku. Tangannya terulur mengambil bunga lalu dengan berjongkok dia sodorkan bunga tadi "untuk partner hidup semati mas, mas bukan orang yang romantis namun sebisa mungkin mas akan selalu membahagiakanmu nduk. Berada di sampingmu hingga kelak anak cucu cicit kita sampai ajal menjemput" aku menerima bunganya, ku peluk mas rio erat. "Nanti malem kita program anak yah" seketika aku melepas pelukanku, menatap mas rio lekat.

Takdir atau Kesengajaan Belaka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang