Katakan aku egois.
Karena memilih tidak semudah apa yang kamu kira.Yuki Anggraini
"Mas stefan itu siapa ki?" Mas rio berjalan ke arahku. Tatapannya begitu tegas dan mengintimidasi.
Aku menciut, melipir ke pojokan sofa saat mas rio hampir sampai sofa yang aku duduki. Dia membuka jasnya, menggulung lengan kemejanya.
Tangan kirinya berpegangan di punggung sofa, badannya dia bungkukan menghadapku lalu tangannya memegang daguku, mengangkatnya untuk dia tatap.
Err.. matanya yang sipit berkilatan amarah."Dia siapa yuki?" Geramnya, semakin mencengkram erat daguku.
Aku gugup, takut, bingung.
"Jawab yuki" hadirknya, kini di sertai senyuman miring.
"Eng.."
Mas rio memajukan wajahnya ke samping kepalaku "aku tanya sekali lagi, mas stefan itu siapa yuki?" Bisiknya, ada penekanan di kata mas stefan.
"Dia.."
Mas rio kembali memandang wajahku, bibirnya tertarik ke atas."Dia sugar daddy saya" lirihku, tangannya yang semula mengendor kini mengetat lagi di daguku. Kilatan amarah itu semakin kental, rahangnya mengeras.
Tanpa aku duga, mas rio kembali memajukan wajahnya ke wajahku. Bibirnya mendarat di bibirku, aku kelu. Bibirku seakan teroles lem sehingga dia mengatup rapat. Hanya kecupan, namun detik berikutnya tangan mas rio berpindah dari dagu merembet ke belakang kepala, menekannya. Lalu bibirku dia gigit, memudahkan dia menyesap bibir bawahku, lidahnya masuk mengabsen rongga mulutku."Emmhhh" desahanku lolos begitu saja.
Mas rio melepaskan pagutannya, mata sayunya memandangku. Tangannya terulur mengusap bibirku yang terlumuri saliva kami. Oh, kata kami terasa begitu intim. Kemudian dia tersenyum, aku hanya mengangguk meresponnya. Selanjutnya dia mengangkatku, berjalan menuju..Debug !
Aku terjatuh dari kasur. Aku bangkit, namun selimut yang melilit tubuhku tidak sengaja aku injak akibatnya aku terjatuh lagi. Allahu robbi..
Pagi pagi ketiban durian runtuh, sudah duriannya bikin benjol, pohonnya pula tumbang. Amsyong amsyong..
Ku ambil handphone yang tergeletak di samping lampu tidur. Mataku seketika melotot, pukul 6.45 menit.
Buru buru aku masuk kamar mandi, mandi 5 menit cukuplah. Memakai tshirt merah muda, rok midi warna navy, sepatu converse. Make up sederhana. Semua akan baik baik saja, kalau kamu pede dan nyaman yuki. Ku ambil tas slempang di rak tas, kemudian keluar dari kamar.Me
Bapak maaf saya telat..
Bapak masih di rumah apa sudah mengunjungi kedai?Send
2 menit belum ada balasan, ku putuskan mengunjungi kedai. Karena biasanya jadwal rutin mas rio setiap pagi, mengunjungi kedai 1-3 jam .
Sesampainya di kedai, pertama kali yang menyambutku antusias adalah si ofar. Dia lari tergopoh gopoh, kain lap tersampir di pundaknya. Kemudian dia memeluk ku."Ikuy.. gue kangen banget." Ofar emang edan. Setiap pagi aku mengunjungi kafe, kadang jika bosan di ruangan mas rio aku membantu mereka. Mengantar pesanan, membuat kopi, tapi saat akan ke bagian cuci mencuci mas rio melarangku.
Alasannya 'kamu terlalu berharga berada di bagian belakang'Ariel juga menghampiriku, cipika cipiki "tumben nggak bareng bos? Bos udah dateng dari tadi"
Aku menyengir "kesiangan. Pak rio di ruangan kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/208069886-288-k857131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir atau Kesengajaan Belaka?
RomansaJungkir balik dunia yuki, membuat dia mau tak mau memutar otak untuk bisa bertahan hidup. "mas?" kupandangi wajahnya yang tersenyum manis mengandung arti . maksudnya apa ini? "ada yang bisa menjelaskan?" dengan isyarat mata kupandangi orang diseke...