Malam ini aku dan jeno oppa sedang berkencan, ya kami hanya sekedar berjalan jalan di taman tak jauh dari rumahku.
"Apa yang akan kau katakan padaku oppa?" Aku dan jeno oppa hanya terdiam dibangku taman ini sama sama terdiam hingga aku yang memulainya duluan.
"Sinyoung ah mianhae, aku tidak bisa terus bersamamu dan aku juga" apa yang dia katakan? Why? Apa aku tidak bisa membuatnya bahagia
"Sinyoung ah aku ingin hubungan kita cukup sampai disini, aku tidak akan mengejarmu lagi dan kau tidak usah mencariku lagi" sakit. Ya itu yang ku rasakan, hatiku sangat sakit mendengarnya hingga aku menangis namun jeno oppa hanya terdiam menatapku yang masih tidak percaya dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk mataku.
Jeno oppa memelukku namun aku hanya masih terdiam dan terus menangis hingga kini jaket yang ia kenakan basah karna air mataku "mianhae sinyoung ah, jangan menangis" setelah mengatakan itu jeno oppa pergi meninggalkanku begitu saja.
Aku hanya bisa menangis tersedu dengan semuanya. Mengapa dia tega padaku, mengapa namja yang kucintai meninggalkanku begitu saja. Pikiran ku hancur semuanya kini aku tidak akan mempunyai semangat hidupku lagi, mengapa hidupku selalu saja menyakitkan apa aku sudah tidak dibutuhkan lagi didunia ini. Lebih baik aku mati saja.
Aku berjalan sambil menutup mulutku untuk meredakan suara tangisanku, ya tujuanku adalah bar.
"Hey ohsinyoung, sudah lama sekali kau tidak datang kesini. Apa kau sedang ada masalah" aku hanya terdiam di depan seorang bartender itu, ya dia temanku namanya park jihoon.
"Yakk ohsinyoung apa kau tuli" aku tersadar dari lamunanku ketika jihoon menepuk pundakku namun sedikit meremas punggungku, dengan cepat aku menepis tangannya.
"Aishh aku malas, sudahlah berikan aku minuman yang banyak" aku mulai minum banyak sekali hingga aku benar benar tidak sadarkan diri dan ya hanya itu yang bisa membuatku tenang.
Paginya aku sudah terbangun dari tidurku, kepalaku sangat sakit dan juga pusing. Aku membuka mataku pandanganku masih kabur tetapi masih bisa ku lihat, yang pertama kali ku lihat adalah appa. Dia duduk di sebelah tempat tidur dengan tatapan yang sulitku artikan apakah dia marah atau ahk sudahlah.
Ternyata appa tidak marah dia hanya membangunkanku untuk pergi berangkat ke sekolah. Dengan kepalaku yang masih sangat pusing tetapi aku memaksakan untuk bersiap siap berangkat ke sekolah.
"Ohsinyoungg!!!" Jaehyun berteriak di hadapanku namun aku hanya menatapnya dingin sambil memegangi kepalaku yang masih sakit.
"Aku hampir saja dipergoki mesum denganmu oleh satpam komplek semalam, aishh " aku? Ahk aku tidak bisa mengingat semuanya karna aku terlalu banyak minum sehingga aku juga tidak tahu dan tidak peduli saatku bangun sudah berada di kamarku.
"Aishh jae sudahlah aku tidak ingat apapun, kepalaku sangat pusing mungkin aku meminum terlalu banyak"
"Kau meminum banyak sekali, teman laki lakimu di bar itu menelfonku karna hanya aku yang masih belum tidur di jam tengah malam seperti itu. Ku lihat kau banyak dikerubuni oleh ahjussi pemabuk disana, temanmu bilang kau meminum hampir 2botol alkohol bahkan kau menghayal memanggil manggil nama jeno. Aku membawamu pulang hingga saat aku memasuki gang sempit kau mengamuk dan menyudutkanku di tembok, kau bilang bahwa aku adalah jeno. Hingga satpam komplek melihat kami dan mulai mengejar namun aku dengan cepat menggendongmu hingga sampai dirumah" aku benar benar tidak ingat dengan semuanya.
"Lalu apa yang kau mau?"
"Younggie kau kan tahu kita ini masih di bawah umur kau seharusnya tidak pergi ketempat itu, mungkin saja jika aku terlambat kau sudah di perkosa oleh ahjussi ahjussi disana"
"Aku tidak peduli jae" dia pergi meninggalkanku begitu saja. Bel sekolah berbunyi dan kini waktunya untuk pelajaran pertama dimulai namun kepalaku pusing dan juga mataku sangat mengantuk hingga aku tertidur tanpa memperdulikan guru yang menerangkan didepan.
Aku sedang membasuh wajahku di depan cermin kamar mandi, aku lebih banyak tertidur dikelas hari ini dari pada mendengarkan guruku yang menerangkan. Ku lihat sepasang kekasih yang sangat mesra sekali dan juga sangat cocok sekali mereka, aku hanya terdiam melihat mereka hingga ingatanku teringat pada jeno oppa yang memilih memutuskan hubungan kami semalam. Aku berjalan keluar dari kamar mandi menuju gerbang sekolah, ya yang kucari adalah saudariku ohsanyoung.
Aku memeluknya dari belakang, aku menangis sejadi jadinya di pelukan saudariku. Aku mulai menceritakan semua padanya sampai ahjussi datang, tadinya aku ingin mengajak sanyoung untuk kerumah tetapi dia bilang sedang menunggu temannya untuk menjemput.
Aku sudah berganti pakaianku dan aku kembali ke taman ini, untuk mengingat kejadian semalam saat jeno oppa memutuskan hubungan kami. Aku sesekali menangis namun aku dengan cepat menghapusnya karna aku tidak ingin banyak orang melihatku sampai ku lihat dari kejauhan seperti namja yang ku kenal.
Namja yang aku cintai sedang bersama wanita lain. Hatiku sakit, apa ini alasannya jeno oppa memutuskanku. Aku melihat mereka sangat mesra sekali, ya ku lihat mereka saling berpelukan dan juga tertawa bersama.
Air mataku tak berhenti keluar, seharusnya aku yang ada di posisi wanita itu bersama jeno oppa. Apa mungkin aku terlalu dingin dan sulit sekali untuk tersenyum ataupun tertawa kecuali di waktu waktu tertentu.
Aku mendekati mereka dan ku peluk jeno oppa sambil menangis di pelukannnya, rasanya sangat nyaman sekali namun oppa tidak membalas pelukanku.
"Ku mohon jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu oppa😢ku mohon jangan pergi" jeno oppa menangkup pipiku dan menghapus air mataku.
"Ohsinyoung maafkan aku tapi aku tidak bisa"
"Apa karna yeoja lain kau meninggalkanku oppa, apa karna ada yang lain sehingga kau lebih memilihnya, apa aku belum cukup untukmu oppa" aku menangis sejadi jadinya dan mulai memukul mukul dadanya untuk meluapkan semua kekesalanku " apa kau tidak mencintaiku lagi oppa? Hah!" Aku menangis sejadi jadinya sampai jeno oppa menahan tanganku yang terus memukulnya dia memelukku dengan sangat erat hingga bibir kami sama sama bertemu walaupun hanya kecupan singkat namun ditengah tengah ciuman itu air mataku terus saja keluar.
"Aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu ohsinyoung. Maafkan aku tetapi aku tidak bisa terus bersamamu, aku sudah menjadi milik nya"
"Apa maksudmu oppa?"
"Aku sudah menjadi milik wanita lain. Maafkan aku tetapi sekarang dia sedang mengandung anakku, ohsinyoung ku mohon kau harus mengerti dengan semuanya Aku tidak bisa bersamamu lagi. Lupakan aku, aku juga akan melupakanmu. Buang rasa cintamu padaku maka aku akan melakukan hal yang sama sepertimu dengan memulainya dengan wanita lain" aku menangis sejadi jadinya di hadapan jeno oppa. Mengapa semuanya sangat rumit seperti ini, hatiku benar benar sakit.
Aku menamparnya dan pergi meninggalkan mereka berdua, aku pulang ke rumah dengan keadaanku yang sangat kacau dan juga hatiku yang sakit. Air mataku terus saja keluar, mengapa semuanya begitu rumit dan juga begitu sangat menyakitkan.
Aku tidak bisa melupakannya begitu saja, aku begitu mencintainya mengapa dia tega sekali padaku. Hatiku begitu sakit hingga aku tidak akan mempercayai apa itu CINTA.
*******
Di part berikutnya bakalan ada konflik, jadi cuman segini aja😆Ikatan batin sanyoung-sinyoung kuat banget ya sampai sampai satu putus semuanya putus. Jeno😲pasrah sih anjirr Ooh_Seyoung yang bikin wkwk😂😂maksudnya yang bikin alurnya😒kalau ceritanya real gue yang bikin😌
Sesuai janji aku ya guys, aku update satu minggu sekali😉 dan minggu ini udh😆mian minggu kemarin author sibuk banget ulangan jadi gk bisa update dulu. Sekarang udh 4 jadi ditunggu lagi buat minggu depannya😀😊oke
Votment nya juga😢😢author gk akan lanjutin kalau gk ada yang pencet bintangnya😭😭😭eomma.
.
.
.
.
.
.Ohsanyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Are The Different[Tahap Editing]🚫
Короткий рассказPertengkaran soal biasa dalam saudara Bukan karna hanya sebuah pertengkaran yang kami permasalahkan Tetapi sebuah kesesuaian hidup, kasih sayang dan juga saling percaya Cerita ini ditulis hanya imajinasi belaka yang ditulis karna rasa bosan si penul...