Beberapa minggu kemudian....
Kini hubunganku dengan eomma sudah semakin membaik walaupun beberapa hari yang lalu aku sempat mengabaikannya tapi aku sadar eomma tidak bisa mengurus baby sendirian dia juga butuh bantuanku sedangkan appa selalu sibuk bekerja jadi dia datang hanya untuk menemui baby, aku dan eomma.
"Eommaa! Hyun bau" eomma yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiriku dan baby yang masih tertidur dengan tenangnya.
"Hyun lagi poop sayang"
"Aishhh pantas saja😨 hyun bau...wlekk" eomma menertawakanku pelan dan tak lama baby menangis.
Hyun? Ahk nama adikku Ohjihyun, eomma yang memberikannya mungkin ji itu dari Jiwon abeoji(hayoung) dan hyun itu singkatan dari nama eomma appa tapi ntahlah hanya eomma yang tau.
"Sanyoung ah kajja" aku berpamitan pada eomma tak lupa mencium adikku yang masih menangis di gendongan eomma. Lalu pergi bersama seyoung, ya tujuanku adalah ke cafe halmeoni(sehun) hanya sekedar membantunya seperti biasa. Halmeoni dia tau tentang seyoung bahkan mereka juga sudah merelakannya saat masih bayi tapi mereka senang bisa melihat seyoung sekarang.
"Tugasmu hanya menerima uang dan memasukkannya pada mesin itu lalu kau mencatat di buku berapa kali pemasukan dan berapa kali pengeluaran, sedangkan aku hanya membersihkan meja dan mengantarkan makanan pada pelanggan. Araseo" seyoung mengangguk dan berjalan menuju kasir.
Aku mengambil lap dan mulai melakukan kerjaku, aku melihat namja yang duduk di belakang sebelah kaca ia hanya terdiam melamun tanpa memesan apapun mungkin dia sedang ada masalah. Aku mendekatinya "anda perlu sesuatu tuan?" Tanyaku ramah. Namja itu melihat sekilas kearahku dan menggeleng mungkin dia sedang tidak mau diganggu, tak lama ia memanggil dan mengatakan kalau ia hanya membutuhkan air putih saja aku mengiyakannya dan beranjak pergi untuk mengambilkan pesanannya.
"Young ah" aku melihat ke arah halmeoni yang memanggilku.
"Nee. Halmeoni perlu sesuatu?"
"Aniyo, dimana adikmu?"
"Maksud halmeoni? Jihyun?"
"Aniyo, cucu kembar halmeoni kan ada 3 dimana yang satunya sedangkan keduanya disini" aku tahu maksudnya ia menanyakan sinyoung, halmeoni(sehun) memang selalu menanyakan sinyoung dia bilang hanya khawatir dengan saudariku itu.
"Eoh, mungkin younggie sibuk di rumahnya" melihat raut wajah sedih darinya aku merasa kasihan "wae? Halmeoni merindukan younggie?"tanyaku lagi, dia mengangguk sebagai tanda kalau dia merindukan adikku itu.
"Biar young ah telfon" aku berjalan menuju kasir dan mengangkat telfon rumah disana.
"Ada apa? Halmeoni sakit lagi?"tanya seyoung yang sedari tadi memperhatikanku.
"Aniyo halmeoni menanyakan sinyoung lagi padaku" dia tersenyum padaku dan melayani pembeli yang datang. Sudah hampir beberapa kali aku menelfonnya tapi ponselnya tidak aktif dan aku mencoba menghubungi telfon rumahnya tapi tidak ada jawaban mungkin dia sedang bermain atau sibuk ntahlah.
Aku menaruh air putih yang di pesan namja tadi, dia tersenyum tipis padaku dan menggunakan earphonenya tanpa memperdulikanku. Sepertinya dia memang sangat tertutup dengan orang lain seperti menyembunyikan sesuatu ntahlah
~~~~~~~~
"Young ah pulang" aku masuk dengan membuka pintu dan ku lihat eomma yang sedang makan di meja makan sambil menempatkan telunjuknya untuk tidak berisik."Eomma sedang apa?"
"Aniyo eomma hanya ingin makan, perut eomma lapar baby juga sedang tertidur" eomma memotong buah apel dan memberikannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Are The Different[Tahap Editing]🚫
Historia CortaPertengkaran soal biasa dalam saudara Bukan karna hanya sebuah pertengkaran yang kami permasalahkan Tetapi sebuah kesesuaian hidup, kasih sayang dan juga saling percaya Cerita ini ditulis hanya imajinasi belaka yang ditulis karna rasa bosan si penul...