Ohsinyoung 16

20 5 0
                                    

Mengapa hidupku harus ku jalani dengan keadaan seperti ini? Aku tidak tahu

Aku masuk ke dalam ruangan kerja appa, kulihat appa sedang sibuk dengan laptop di depannya dan juga beberapa kertas yang tertumpuk disana.

Aku mendekatinya dan duduk di pangkuan appa sambil memeluk lehernya, appa hanya terdiam melanjutkan kerjanya sambil dengan aku keadaan memeluk.

"Appa ayo kita tidur"

"Younggie appa sibuk"

"Tapi youngie ingin tidur bersama appa....huwaaaaa"aku merengek pada appa agar appa menuruti kemauanku.

"Ohsinyoung kau tidak bisa lihat appa sibuk!!" Aku menangis namun itu bukan tangisan tetapi emosiku yang memuncak karna kesal, aku mengambil beberapa kertas itu kulemparkan kebawah lantai.

Aku lihat appa sangat marah😏memang itu yang ku inginkan, appa menurunkanku secara paksa hampir saja aku terjatuh tetapi dengan cepat aku menahan tubuhku agar tidak terjatuh.

"Ohsinyoung!! Kau" appa sudah mengangkat tangannya mungkin untuk menamparku dan memukulku.

"Appa akan menamparku😏tampar saja appa tampar younggie sekarang. Aku tau dari dulu appa selalu memarahiku dan selalu menghukumku😒appa selalu pergi disaat aku sedang membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Mana tanggung jawabmu appa, apa aku sudah tidak dibutuhkan lagi. Aku tau appa selalu datang ke rumah eomma hanya untuk mengunjungi sanyoung sedangkan aku😡aku hanya sendirian dirumah"aku menangis tepatnya bukan menangis aku terlalu emosi dan meluapkan segala kekesalanku selama ini.

Appa menatapku dengan tatapan sangat marah hingga ia mengarahkan tangannya untuk menamparku, aku hanya bisa menutup mataku bersiap menerima tamparan itu. Namun sepertinya aku salah, appa mengepalkan tangannya dan pergi begitu saja meninggalkanku.

Mengapa kehidupanku harus seperti ini, bisakah aku hidup seperti saudariku disana. Mendapatkan kasih sayang dari mereka sedangkan aku hanya selalu sendirian, apa aku benar benar sudah tidak dibutuhkan lagi didunia ini.

Aku berlari menuju kamarku mencari cari ponsel milikku dan mencoba menghubungi eomma untuk menemaniku tertidur tetapi eomma sama saja. Apa mereka memilih sanyoung sehingga aku benar benar diacuhkan.

Siangnya aku hanya terdiam di kamar, aku hanya terus menangis seharian di kamarku. Aku tidak mau makan, minum atau apapun itu aku hanya ingin berdiam di kamar tanpa diganggu oleh siapapun aku hanya ingin eomma ataupun appa datang dan memelukku yang menangis hingga rasanya hampir gila.

Aku mencoba mengambil ponselku dan berbicara dengan eomma dengan nada paksaan sampai eomma menuruti kemauanku untuk datang kesini, aku mencoba mencuci wajahku agar eomma tidak tahu bahwa aku habis menangis ahk iya malam tadi aku tidak bisa tertidur hingga aku hanya banyak menangis hingga mataku mengantuk dan benar benar sebab tetapi aku tidak perduli. Membereskan kamarku yang sedikit berantakan karna aku sempat mengacak acak kamarku semalam.

"Younggie"aku berjalan menuju eomma dan memeluknya sangat erat sekali seperti aku tidak ingin eomma pergi dariku.

"Appa mana?"

"Appa jahat eomma, appa tidak pulang semalaman. Appa hampir menamparku semalam" eomma mengelus kepalaku dan menciumnya dengan sayang.

"Sinyoung menangis?"tanya eomma melihat mataku yang menghitam dan juga sebab
"Maafkan eomma sayang, eomma janji akan selalu menjengukmu dan menemanimu tetapi jika eomma sibuk eomma tidak bisa"eomma tersenyum padaku.

Sampai panggilan telfon masuk dari ponsel eomma, eomma berjalan ke luar kamarku sedangkan aku hanya terduduk di tempat tidurku menunggu eomma.

"Sayang, maafkan eomma tetapi eomma harus pergi sekarang"eomma menghampiriku dan memelukku lagi dengan sayang.

"Waeyo eomma"aku hanya terdiam namun aku tidak ingin menangis di hadapannya sebenarnya hatiku sakit mendengar eomma akan pergi lagi padahal baru beberapa menit saja aku senang ia datang padaku sekarang dia akan pergi lagi, aku hanya tersenyum tipis padanya.

"Mianhae eomma harus bekerja sekarang, ada panggilan mendadak dari manager eomma. Maafkan eomma sayang eomma janji setelah rapat selesai eomma akan datang menemuimu lagi" aku mengangguk dan memeluk eomma begitupun mengelus dan mencium baby di perut eomma, aku tersenyum tipis padanya. Mengantarkan hingga pintu awal sampai eomma benar benar pergi dan tidak terlihat lagi dari pandanganku.

Hatiku sakit tetapi aku hanya tersenyum tipis padanya dan melambaikan tangan padanya. Aku berlari ke dalam kamarku mulai menghela nafas dan aku berteriak sekencang kencangnya hingga aku benar benar menangis sejadi jadinya di kamar itu, ahjumma datang mencoba menenangkanku namun aku terus saja menangis. Bagaimana bisa hidupku menjadi seperti ini, aku menangis sejadi jadinya sampai aku memeluk ahjumma untuk menetralkan emosiku sambil terus menangis.

Sore harinya, aku mendapatkan nomor ponsel tidak yang tidak ku ketahui siapa itu. Nomor itu mengirimkanku peaan singkat menyuruhku untuk datang ke tempat yang ia berikan padaku dan juga mengancamku jika tidak datang dia akan melakukan hal yang tidak diinginkan kepada keluargaku.

Aku pergi ke tempat itu sendirian setelah aku menerima pesan itu aku mengambil jaket dan pergi ke tempat itu. Aku lihat tempat seperti restoran yang sangat ramai, aku mendekati meja resepsionis dan dari pesan itu bilang saja aku ingin menemui tuan J, aku tidak tahu tetapi inisialnya J.

Setelah meja resepsionis itu mengantarku pada ruangan VIP aku pun tanpa ragu masuk tampak sebuah ruangan lengkap dengan tempat makan dan juga beberapa sofa disitu namun ada yang aneh dari kursi belakang itu ku liat huruf  S mungkin untuk ku tetapi aku tidak tahu siapa orang yang mengajakku sampai kesini.

Aku duduk di kursi itu, tidak ada apapun yang terjadi sampai ada seseorang yang menutup mataku dengan kain hitam hingga aku tidak bisa melihat apapun selain gelap. Aku dituntun oleh orang itu hingga aku merasakan wangi yang sangat ku kenal, ya itu dia wangi yang sangat membuatku merindukannya dan selalu menangis ketika mengingatnya tetapi hatiku begitu sakit sampai sampai aku membencinya sekarang.

Orang di belakangku membuka penutup mata itu dan kulihat namja yang sangat ku rindukan berdiri di hadapanku sambil tersenyum begitupun sebuket bunga di tangannya. Aku hanya menatap namja itu karna aku sudah muak dengannya, hatiku terlalu sakit hingga aku tidak ingin bertemu dengannya begitu pun aku sangat membencinya.

Aku mencoba menghindar darinya, aku mencari jalan keluar agar aku bisa kabur darinya namun dengan cepat namja itu menarik tanganku dan kami dalam posisi berhadapan. Aku hanya terdiam, dia memelukku namun aku hanya terdiam tidak membalas pelukannya.

"Sinyoung ah maafkan aku, bisakah kita kembali seperti dulu lagi" apakah ini mimpi? Jika ini mimpi aku ingin segera terbangun dari tidur ini, aku ingin selalu menerimanya kembali tetapi hatiku terlalu sakit untuk menerimanya. Dia terlalu dalam menyakitiku hingga aku tidak percaya lagi apa itu cinta.

"Aku membencimu Lee jeno!!! Jangan pernah mencariku lagi!! Aku membencimu oppa!!" Aku mengambil buket bunga itu dan ku pukulkan pada wajahnya hingga bunga itu benar benar rusak dan hancur setelah itu aku berlari sambil menangis di jalan aku tidak peduli orang orang yang melihatku.

Hatiku bergitu sakit hingga aku benar benar membencinya, bagaimana bisa dengan mudahnya ia memintaku untukku kembali sedangkan dia sudah menyakiti hatiku.

Namja brengsek, aku membencimu!!!

******
Huwaaaaaaa😭😭😭😭ohsinyoung kasian banget sih kamu😚

Aku tuh pengen bikin konflik tapi binggung gitu, udh ada sih alurnya tapi ya yang bikin susah itu kata katanya😢bantuin ngapa kalian biar aku cepet update dan cepet end juga😭😭😭eommmaaaa

.
.
.
.
.
.
.

Ohsanyoung

The Twins Are The Different[Tahap Editing]🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang