Hari ini adalah hari ulang tahunku dan sinyoung, ya hanya berkumpul bersama keluarga dan menghabiskan waktu bersama sama seharian itu. Begitupun dengan perlombaan kue yang biasa aku lakukan dengan saudariku barang disiapa yang berhasil memenangkannya akan mendapatkan hadiah lebih.
"Aishh bagaimana ini aku tidak bisa membuat kue"
"Kau hanya tinggal memasukan beberapa bahan dan mengocoknya sampai benar benar halus lalu kau bentuk kuemu dan masukkan ke dalam over, begitu saja tidak bisa" aku mengikuti ucapannya, memasukan beberapa bahan dan memulainya begitu pun sinyoung yang melakukannya.
Akhirnya kueku sudah jadi walaupun aku masih ragu apa lagi dengan penampilannya tetapi aku yakin rasanya akan sangat enak dan kali ini aku akan menang, niat jailku timbul saat melihat krim putih di yang tersisa di atas meja. Aku mencoleknya dan ku arahkan ke arah hidung saudariku dia nampak terlihat kesal dan menatapku tajam.
~~~~~~~
Aku dan sinyoung sedang memotong rambut, ya terduduk di kursi sambil menghadap ke arah cermin dengan eomma, appa, halmeoni dan abeoji yang berdiri memperhatikan kami berdua disana. Mereka sengaja menyewa ruangan VIP agar tidak ada wartawan atau pun fans yang memergoki, kali ini eomma memilih marga Lee untukku sedangkan sinyoung bermarga Han terlihat aneh tetapi mau tidak mau aku harus menurutinya."Sudah selesai" ya potongan seperti biasa, mereka hanya memotong bagian depan sedangkan bagian belakang dibiarkan panjang terurai. Eomma sengaja memilih potongan yang tidak terlalu rumit karna keadaan rambutku yang tebal dan lama panjang berbeda dengan sinyoung yang lebih cepat tubuh dibanding denganku.
"Sekalian potong pony mereka" bagian ini aku suka, walaupun terlihat seperti anak kecil namun menurutku aku sangat menyukai rambut berpony. Ntahlah tapi menurutku ini membuatku merasa nyaman.
"Mwo! Andwee aku tak mau" ke sebelah kiri ku lihat sinyoung yang bicara pada eomma membuat semua orang menatapnya "aku tidak suka rambut berpony"
"Wae? Eomma lebih suka seperti itu"
"tidak berarti tidak mom" eomma berjongkok dihadapannya sambil tersenyum membujuk "eomma tau potongan seperti itu membuatku seperti anak kecil, aku tidak mau itu terlalu kekanakan eomma"
"Baiklah baiklah lalu kau mau seperti apa?" Dia nampaknya berfikir sebelum akhirnya menjawab "mewarnai rambutku"
"Tapi kau masih kecil berbeda dengan sanyoung, sekolah pasti akan memarahimu"
"aku sudah besar! " dia nampak marah dan membentak eomma sekarang.
"Yakkk!!! kau membentak eomma!!" Dia menatapku dengan tajam, aku tidak tega melihat eomma yang harus ia bentak seperti itu.
"jangan ikut campur" dia menujuk ke arahku dan membuatku terdiam memalingkan wajahku, lebih baik mengalah dari pada harus berurusan dengannya dan menambah masalah nantinya.
"Sudah sudah mengapa kalian jadi ribut" ucap halmeoni(sehun) aku hanya terdiam karna kesal padanya😌 "hayounggie ikuti saja kemauannya, kau tahu sendiri kan bagaimana sinyoung jika sudah seperti itu"
"Tapi eommanim sinyoung pasti ak-,
"Sudah biar eomma yang datang ke sekolahnya" eomma berdiri dan berjalan mendekati appa seperti merengek padanya "baiklah pilih warna yang kau mau" why? Mengapa sinyoung diperbolehkan dan bagaimana denganku?
"Urus mereka berdua samakan semuanya" halmeoni tersenyum padaku namun aku hanya menatapnya biasa saja.
"Aniyo aku tidak mau mewarnai rambutku" jawabku lantang. Jujur aku tidak suka mewarnai rambut menurutku itu akan membuat rambutku rusak.
"Wae?"
"Sanyoung lebih suka rambut yang seperti ini dari pada harus mewarnainya" dari kejauhan ku lihat sinyoung yang menatapku seperti tajam dan biasa wajah dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Are The Different[Tahap Editing]🚫
Короткий рассказPertengkaran soal biasa dalam saudara Bukan karna hanya sebuah pertengkaran yang kami permasalahkan Tetapi sebuah kesesuaian hidup, kasih sayang dan juga saling percaya Cerita ini ditulis hanya imajinasi belaka yang ditulis karna rasa bosan si penul...