Pagi harinya aku terbangun, namun eomma masih tertidur nyenyak disampingku. Ku lihat wajah lelah eomma yang masih tertidur, terkadang sanyoung kasihan pada eomma. Selalu datang setelah pulang bekerja dan menemani sinyoung yang manja hingga aku terkadang merelakan eomma menginap disana aishhh😒.
Tidak ada respont dari eomma mungkin eomma masih butuh untuk waktu untuk tertidur sebentar lagi. Aku mencium pipi eomma lalu mulai berjalan menuju meja komputerku dan mulai memfocuskan diriku pada layar monitor.
"Ohsanyoung" aku tidak peduli eomma yang memanggilku karna aku masih terlarut pada game yang sedangku mainkan, sampai eomma sudah ada di sebelahku dan menatapku dengan tatapan yang mungkin sedang marah.
Aku hanya bisa berdiri sambil menundukan kepalaku karna aku sangat takut jikalau eomma marah "matikan game mu" aku mulai menuruti apa yang eomma katakan, dengan mematikan komputer itu. Aku takut mungkin eomma akan memarahiku.
Aku masih menundukan kepalaku dan takut untuk menatap eomma, eomma mendekat dan mengelus rambutku. Aku mulai menangis karna rasa takutku pada eomma. Eomma tidak akan pernah marah besar padaku, eomma jika marah akan menasihatiku dan memperingatkanku untuk tidak mengulangi perbuatanku lagi.
"Ohsanyoung dengar eomma. Kau tau kan jika bermain barang yang memiliki energi listrik sangat berbahaya apa lagi disaat otak manusia mulai berfungsi setelah beristirahat contohnya seperti bangun tidur seperti sekarang. eomma tak marah sudahlah jangan menangis baby. Tapi sanyoung janji tidak akan mengulanginya lagi" aku menghapus air mataku. Aku menjawab eomma dengan hanya menganggukan kepalaku.
"Sudah sekarang baby kembar eomma butuh jalan jalan, sekarang sanyoung mandi. Eomma juga akan mengajak sinyoung😊" aku berjalan begitu saja setelah eomma mengelus kepala belakangku.
Akhirnya aku sudah sampai di sebuah mall bersama eomma dan juga sinyoung, kami hanya berjalan jalan saja membeli perlengkapan yang eomma butuhkan tetapi sesekali aku melihat lihat banyak barang yang aku inginkan namun aku tidak ingin merepotkan eomma.
"Sanyoung ah aku lelah kita istirahat dulu" aku menuruti perintahnya untuk duduk di sebuah bangku kosong di depan sebuah toko, eomma masuk ke toko itu dan tidak memperdulikan kami berdua.
"Apa seperti ini jika kau menemani eomma untuk berbelanja" ya memang seperti ini, membosankan dan lelah namun aku senang dapat melihat barang barang yang aku ingin kan tetapi aku tau aku tidak akan membelinya dan tidak ingin merepotkan eomma.
"Sayang" tiba tiba eomma datang dan menghampiri kami berdua.
"Sinyoung bilang dia lelah eomma, dia ingin beristirahat sebentar disini" jawab ku.
Eomma menanggapinya dengan senyuman lalu tak lama eomma mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.
"Beli apapun yang kalian mau, mungkin kalian butuh sesuatu" aku mengangguk dan menerima uang itu. Setelahnya eomma pergi mungkin masih banyak barang yang harus eomma beli.
"Younggie kau mau minuman?" tanyaku padanya.
"aku mau bubble tea saja young ah"
Sambil melihat kesekitar dia menunjuk sebuah kedai yang mungkin menjual bubble tea.
"baiklah ayo" aku pun menarik tangannya untuk kesana.
Kami berdua terduduk di bangku belakang taman mall ini sambil meminum minuman kami masing masing. Karna aku takut eomma akan mencariku maka lebih baik aku menelfonnya saja dan mengatakan aku berada dimana sekarang.
Tanpa disengaja sinyoung menyenggol minumanku hingga terjatuh😟namun sinyoung dengan mudahnya hanya meminta maaf padaku. Eomma bilang kita harus adil, maka dari itu aku mengambil menuman sinyoung dan membuangnya. Dia marah namun aku mengatakan bahwa harus bersikap adil lalu ia terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Are The Different[Tahap Editing]🚫
Historia CortaPertengkaran soal biasa dalam saudara Bukan karna hanya sebuah pertengkaran yang kami permasalahkan Tetapi sebuah kesesuaian hidup, kasih sayang dan juga saling percaya Cerita ini ditulis hanya imajinasi belaka yang ditulis karna rasa bosan si penul...