Taehyung yang tadinya sempat lepas kendali, saat ini telah tertidur di kursi dekat bankar. Ia sejak tadi tidak ingin melepaskan genggaman tanganya dari tangan Jimin. Tuan Kim dan kelima putranya yang lain juga sudah menjelajahi alam mimpi mereka. Tenaga mereka sudah terkuras habis kerena pristiwa hari ini.
Tanpa ada menyadari, Jimin nampak mengerjabkan matanya.
"Argh..."Jimin merintih pelan karena rasa sakit dikepalanya. Ia mengedarkan pandanganya, menyapu ruangan putih tersebut. Tangan kanan Jimin memijit pelan pelipisnya, berharap rasa sakitnya dapat berkurang.Walaupun pandangannya masih sedikit buram, Jimin dapat melihat jam di atas pintu.
"Pukul satu malam." Gumam Jimin pelan.Jimin menatap satu-persatu keluarganya, semua nampak begitu lelah. Sampai pandangan Jimin berhernti pada Taehyung yang tengah tertidur di sampingnya sambari menggenggam erat tangan kirinya.
Senyum kecil tercipta di bibir Jimin.
"Sebaiknya aku tidur saja kembali, selamat malam Tae."***
Cahaya matahari, menerobos masuk kedalam ruang rawat melalui jendela kaca. Tuan Kim dan keenam putranya sudah terjaga. Taehyung masih setia menggenggam tangan Jimin, ia terus menatap saudaranya dengan harapan Jimin akan segera sadar.
"Mengapa kau belum juga sadar Jim." Taehyung bangkit dari kursinya. Pendengaranya menangkap suara yang begitu familiar.
"Permisi." Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah pintu ruang rawat yang terbuka, di sana sudah terdapat dr. minhyun dan beberapa suster. Tanpa basa-basi Taehyung berjalan ke arah Minhyun dan mendorong kasar tubuh dokter muda tersebut.
"Taehyung!" Tuan Kim memekik bersamaan dengan gerakan Taehyung yang menarik kasar kerah baju Minhyun.
"Kemarin kau mengatakan Jimin akan segera sadar, tapi apa? Sampai saat ini Jimin belum membuka matanya!" Taehyung melampiaskan emosinya dengan terus membentak minhyun.
"Tenanglah Tae."
Taehyung terus berbicara dengan nada tinggi, bahkan ia siap melontarkan umpatan. Jika sebuah suara berhasil menghentikan aksinya.
"Selamat pagi." Suara yang begitu ingin Taehyung dengar.
"Ji.....jimin." Taehyung mengalikan pandangannya ke arah bankar. Tidak hanya Taehyung namun juga semua orang yang ada di dalam ruang rawat.
Di sana Jimin nampak kesusahan untuk duduk, alat medis yang melekat di tubuhnya membuat Jimin nampak risih.
"Ah.....apa tidak ada yang berniat membantuku?" Ucap Jimin dengan senyum kikuk, ucapan Jimin membuat semua orang tersadar dari keterkejutan mereka.
Minhyun segera membantu Jimin untuk duduk dan memeriksa kondisi Jimin.
"Apakah kau merasa pusing?" Tanya Minhyun dengan tangan yang sibuk membenahi infus yang mempel di tangan Jimin.
"Anni, hanya saja tadi malam kepalaku terasa sakit." Minhyun menatap dalam Jimin. Baru saja Minhyun akan melontarkan pertanyaan lain Yoongi sudah mendahuluinya.
"Jadi kau sudah sadar sejak semalam? kau benar-benar gila Park." Yoongi tersenyum miring.
"Lebih tepatnya pukul satu malam. Kalian semua sudah tidur, jadi kuputuskan untuk tidur. Dan pagi kalian benar benar sangat ribut" Jimin berujar tanpa beban.
"Aku tak peduli dengan semua itu, yang penting saat ini Jimin sudah sadar." Taehyung mendekati Jimin dan duduk di kursi dekat bankar.
Setelah Minyhun selesai mengecek kondisi Jimin, ia meminta beberapa perawat untuk membawakan sarapan untuk Jimin.
Tak perlu menunggu lama dua orang perawat membawa nampan berisi semangkuk bubur, susu, air dan obat. Jimin menatap bubur itu dengat tatapan tak percaya.
"Hah..!" Dengus Jimin, ia menyandarkan tubuhnya di tepi ranjang. Ayolah bagaimana bisa nasi lembek itu masuk keperutnya.
Jimin hanya menatap bubur itu tak ada niat untuk menyentuhnya.
Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi Jimin. Di depan pintu Yoongi sudah berdiri dengan hodie hitam dan tatapan yang mematikan, Jimin sedikit menggeser posisi duduknya.
Yoongi berjalan mendekat dan menatap mangkuk bubur yang masih penuh.
"Kau belum memakanya?" Tanya Yoongi. Yang dibalas anggukan oleh Jimin.
"Nanti juga akan habis." Ucapan Jimin benar benar membuat Yoongi kesal.
Kondisi di dalam ruangan begitu sunyi, mengetahui hanya ada Jimin dan Yoongi. Ke lima anggota 007 yang lain baru saja di seret Tuan Kim pulang untuk membersihkan diri, walaupun harus melewati sesi drama seorang Kim Taehyung yang tak mau meninggalkan Jimin.
Baru saja sesuap bubur akan masuk kedalam mulut Jimin. Namun suara pintu terbuka mengalihkan perhatian kedua namja di dalam ruang rawat tersebut.
Seorang suster bersama seorang anak laki laki berjalam masuki ruangan.Jimin menatap anak itu, wajahnya tak asing untuk Jimin.
"Hyung" anak itu berlari kecil mendekati ranjang Jimin.
"Awas, berhati hatilah." Jimin berhasil menahan tubuh anak itu yang hampir menabrak tiang infus.
Suster yang datang bersamanya membantu anak itu untuk duduk di atas ranjang, sesuai dengan permintaan Jimin.
"Apakah hyung tidak mengingat Kai?" Tanya anak itu dengan menatap Jimin.
Jimin begitu gemas dengan anak itu. Jimin mencubit gemas hidung Huening Kai. Bagaimana bisa Jimin lupa dengannya, Kai adalah anak yang membuat Jimin melompat dari lantai 3 apartement.
"Hai....bagaimana aku bisa lupa hem..?"
"Kai, kau sudah bertemu dengan Hyung sekarang ayo kita kembali. Jimin Hyung harus beristirahat." Suster itu berkata lembut.
Kai memeluk erat pinggang Jimin, ia terus menggeleng dan membenamkan wajahnya di tubuh Jimin.
"Biarkan Kai disini, anda dapat pergi dan melanjutkan pekerjaan. Nanti Yoongi Hyung yang akan mengantar Kai ke ruang rawatnya." Mendengar ucapan Jimin suster itu nampak tersenyum dan meminta izin meninggalkan ruang rawat. Namun lain orang lain juga cara menanggapi ucapan Jimin.
Yoongi yang sedari tadi hanya menjadi pengamat secara tiba tiba ditarik ke dalam masalah tengah menatap tajam Jimin.
Bersyukur saja saat ini Yoongi sedang tidak ingin jika para dokter harus mengurus mayat Jimin.
"Sungguh mengesankan Park." Jimin bergidik ngeri melihat senyum miring Yoongi.
"Woah........ ini keren!"
"Kai......andwae.........!!"
Bersambung.........
I am come back............
Makin gk jelas kah.
Sorry kalau mengecewakanApakah ada yang gak paham sama alurnya?
Kalau ada yang gk paham tanya saja ok
Autor siap menjawab 😊😊Dan terimakasih dengan dukungan kalian semua.
😄😄😄😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Suspicious
FanfictionMisi yang rumit untuk tujuh orang pemuda. Berbagai masalah datang secara bergantian. Cast : All member BTS