Kita Akhiri

4.8K 314 110
                                        

Tim intel dan member 007 tengah menunggu dengan cemas, Hoseok yang baru saja tiba bersama Jimin juga turut tak percaya dengan kebakaran hebat yang terjadi.

"Aku tak menemukan orang yang membidik Jimin." Hosek mendekat kearah Namjoon

"Dimana yang lain?" Tanya Jimin kepada Namjoon yang hanya menatap kosonh kearah rumah yang terbakar.

"Mereka masih didalam." Pemuda Kim itu berucap lirih tanpa mengalihkan pandanganya.

"Mengapa kalian diam saja, kita harus membantu mereka!" Jimin baru saja akan melesat pergi jika tanganya tidak ditahan oleh Detektif Ji.

"Akan lebih berbahaya jika banyak orang didalam. Bangunan ini sudah tua, dan kobaran api bisa membuatnya runtuh kapan saja." Jimin hanya dapat menghela napas.

Seokjin yang masih terus berusaha menghubungi Tuan Kim, juga tak luput dari raut khawatir.

Beberapa ledakan kecil terjadi kembali, sampai bersama hitamnya asap terlihat pergerakan di pintu keluar rumah tersebut.

"Taehyung......Jungkook!" Hoseok dan Jimin segera berlari mendekat untuk membantu kedua saudara mereka.

"Ukh.......ukh.......!" Tuan Jeon beberapa kali terbatuk begitu juga dengan kedua member 007 yang bau saja keluar.

"Cepat, tim medis ada di sini!" Intruksi Namjoon membuat Hoseok dan Jimin menggantikan posisi Taehyung dan Jungkook guna menahan tubuh Tuan Jeon.

Seokjin, dan beberapa tim intel bergegas membantu member 007.

"Tunggu dimana Yoongi hyung?!" Jimin mengalihkan pandanganya kearah rumah itu setelah memindahkan tubuh Tuan Jeon ke pada tim intel.

"Yoongi hyung belum keluar?" Taehyung melepaskan masker oksigen yang diberi oleh tim medis.

"Aku akan kedalam!"

"Park Jimin jangan bertindak gegabah!" Detektif Ji memekik geram, pemuda itu begitu sulit untuk diajak berkompromi.

"Yoongi hyung lebih penting!" Jimin tak peduli dengan teriakan para member bahkan Hoseok yang berusaha menghentikan langkahnya.

Kondisi didalam begitu buruk, beberapa tiang kayu penyangga sudah rubuh disana sini. Rumah itu tak akan bertahan lama sebelum akhirnya rata dengan tanah.

"Yoongi hyung......ukh....ukh........hyung....!" Jimin semakin masuk kedalam rumah, pemuda itu tak menemukan Yoongi hanya tubuh para bawahan Tuan Jeon yang tak bernyawa.

"Hyung........ini Jimin........!"

"Yoo..........hyung....!" Jimin berlari saat melihat tubuh Yoongi diantara kobaran api.

"Jimin.........ukh......jimin-ah!"

"Tunggu di sana hyung." Pemuda Park itu berusaha mencari jalan diantara penyangga yang terbakar.

"Hyung kau terluka."

"A.....aku baik." Jimin tak peduli lagi, ia menyobek ujung kausnya dan mengikatkanya di lengan Yoongi yang terus mengeluarkan darah.

"Kita harus segera keluar hyung." Yoongi menggenggam erat tangan Jimin, ia cukup dubuat cemas dengan api yang berkobar di sekitarnya.

"Aish....ukh......mengapa harus ada asap. Aku tak bisa melihat apapun......ukh......, hyung kita harus mencari jalan lain." Jimin baru saja akan menarik Yoongi kearah lain, namun suara retakan membuat pemuda itu mengurungkan niatnya.

"Ok.......kita tak diijinkan mencari jalan lain. Kita tetap harus kesana.....ukh.......!" Jimin menatap Yoongi, Yoongi sudah terlalu lama nenghirup asap dan itu membuat Jimin sangat khawatir.

SuspiciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang