Para Penculik

3.4K 311 43
                                    

"Park Jimin.........!"

Taehyung yang baru saja tiba mendorong tubuh Jimin, pemuda Park itu harus merelakan lututnya memerah karena mendarat di atas rumput.

"Hyung kau memaafkan Jimin lalu bagaimana denganku?" Taehyung memasang wajah melas kepada Hoseok.

Belum sampai Hoseok membuka suara, Taehyung mendapat hal serupa seperti Jimin. Pemuda Kim itu jatuh direrumputan karena ulah Jungkook yang tiba-tiba datang dan mendorong tubuhnya.

"Hyung, memaafkan Cooky bukan?" Jungkook memasang wajah kelinci andalannya.

Hoseok menghela napas sejenak, ia dibuat pusing oleh kelakuan para trio.
"Aku memaafkan kalian semua jadi berhenti saling mendorong." Hoseok memberi pengertian seraya membantu Jimin dan Taehyung berdiri.

"Jadi apakah tidak salah jika aku melempar kelinci itu dengan belati?" Taehyung menatap Jungkook kesal, pantatnya terasa nyeri karena terjatuh tadi.

"Kalau begitu aku akan membuat kepala alien itu berlubang dengan senapanku." Jimin menatap Taehyung, seraya mengusap lututnya.

Hoseok semakin tak percaya dengan para maknae.
"Hyung tak perlu khawatir aku mengerti maksudmu." Jungkook tersenyum cerah. Kini Hoseok bernafas lega setidaknya Jungkook masih mengeti bahasa manusia.

"Aku akan segera mengambil pistolku. Setidaknya kita tak perlu mendorong satu sama lain." Jungkook membuat Hoseok kehilangan nyawanya.

***

Detektif Ji yang baru saja mengubungi Namjoon, mengenai ditemukanya surat ancaman ditaman bermain. Dan yang lebih menarik ada simbol khusus di pojok surat menyerupai busur.

Namjoon meneliti surat itu dan mendapatkan petunjuk, dengan bantuan detektif Ji mereka menemukan lokasi penyekapan anak-anak. Sebuah tempat konstruksi yang terbengkalai adalah tempat para penculik itu berada.

Semua rencana sudah disusun secara matang, anggota 007 beserta beberapa anggota intel berangkat kelokasi. Malam yang sunyi terasa mencekam karena misi ini. Di misi kali ini maknae line ditugaskan bersama Jimin untuk menjadi sniper.

"Hah......disini banyak sekali nyamuk." Taehyung sibuk mengusir nyamuk yang mengerubuti tubuhnya.

"Pukul saja nyamuknya hyung." Jungkook memberi usul namun Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Ia juga berhak untuk hidup." Taehyung menatap Jungkook dengan senyum anehnya.

"Kalau begitu aku yang akan memukulmu." Jungkook dan Taehyung berguling di atas rooftop. Mereka melupakan Jimin yang tengah sibuk menata senapanya.

"Hei kalian, lihat ini!" Jimin berucap dengan mata yang fokus pada bidikan.

Jungkook dan Taehyung menghentikan kegiatan mereka dan mendekat pada Jimin.

"Wae?" Taehyung menatap Jimin penuh tanya.

"Lihatlah!" Jimin menjauhkan tubuhnya dari bidikan senapan dan membiarkan Taehyung memfokuskan matanya pada bidikan.

"Aku tak dapat melihat apapun, ini sangat gelap." Taehyung bergumam lirih, sementara Jimin dan Jungkook menahan tawa mereka.

Jari telunjuk Jungkook menutup lubang bidikan, Taehyung yang mulai menyadari keanehan menjauhkan tubuhnya dari senapan dan menatap horor kedua saudarnya.

"Menyingkirlah hyung biar aku yang melihat. Kau apa punya bakat dalam hal seperti ini." Jungkook mendorong pelan bahu Taehyung, membuat pemuda itu berdecak sebal.

"Bukankah para penculik itu seperti anak SMA? dan dimana hyungdeul?"  Ujar Jungkook setelah memfokuskan matanya pada bidikan.

"Bukankah aneh jika mereka benar-benar murid SMA?" Jimin menatap Jungkook dan dibalas anggukan oleh maknae tersebut.

"Apakah ini jebakan?" Taehyung mendekati Jimin.

"Entahlah Tae." Jimin kembali memfokuskan pandangannya menyusuri setiap sudut bangunan itu melalui bidikan senapan.

"Tae.....cooky......aku melihat sesuatu di sa........" Belum sampai Jimin melanjutkan ucapanya suara tembakan membuat trio maknae itu terkejut.

Jimin bangkit dari posisinya dan segera berlari menuju sebuah hutan kecil yang tak jauh dari lokasi mereka. Kedua saudaranya turut melangkahkan kaki mereka mengikuti Jimin.

Jimin menyiapkan amunisi pada senapanya dengan semakin mempercepat larinya. Namun langkah Jimin terhenti kala mendengar suara dedaunan kering yang diinjak. Pemuda itu mengangkat senapanya dan bersiap untuk membidik, Jimin mendapatkan sasaranya seorang pria berbadan tegap dengan pistol di tanganya yang tengah mengejar anak laki laki.

Tembakan pertama Jimin mengenai bahu pria itu sementara tembakan kedua mengenai kaki kanan pria itu dan sukses membuatnya tersungkur. Jimin sengaja hanya melumpuhkan dan tidak membunuh karena ia harus mendapat informasi dari pria itu sebelum ajal menjemputnya.

Perhatian Jimin teralihkan pada anak laki-laki yang masih berlari menerobos dedaunan, tak jauh dari tempat anak itu terdapat lereng yang cukup dalam. Jimin segera berlari untuk menahan anak itu sebelum ia terperosok.

Namun semakin Jimin mendekat anak itu semakin mempercepat larinya.
"Tunggu......" Jimin menjatuhkan senapanya dan memeluk tubuh anak itu dari belakang dikarenakan kondisi yang begitu pas, Jimin dan anan itu terperosok kedalam lereng dengan punggung Jimin yang menjadi tumpuan.

Bersyukur dewi keberuntungan memihak Pemuda Park itu, ia masih dapat berpegangan pada akar pohon walaupun tangan kanan Jimin harus terluka karena menahan tubuhnya dan anak itu yang terus terperosok.

Keadaan semakin dipersulit karena anak itu meronta di dekapan Jimin. Dengan akal seorang Park Jimin, pemuda itu melilitkan akar pohon itu di tanganya dan membuat mereka berhenti terperosok.

Sementara itu Jungkook melihat seorang anak lain yang sedang ditodong dengan pistol oleh seorang pria, dengan sigab Jungkook memeluk anak itu dan membuat lengan kanannya tertembak.

"Argh.......!" Jungkook berusaha menahan nyeri yang menjalar di lenganya, ia mendengar langkah yang semakin mendekat. Pemuda Jeon itu bersiap dengan pistol ditangan kirinya.

Namun belum sampai Jungkook melepaskan tembakan, suara tembakan yang lain memecah keheningan malam di tempat itu.

Jungkook yang cukup terkejut menolehkan kepalanya, disana ia melihat Taehyung dengan pistol di tangan kanannya dan seorang pria yang sudah tergeletak dengan lubang dikepalnya.

"Hy......hyung." Jungkook berusaha mengeluarkan suaranya yang tercekat. Taehyung menolehkan kepalanya sebelum tubuhnya tersungkur ke tanah dan tak sadarkan diri.








"Jungkook.........Taehyung........!!"







Bersambung..................

Hai semakin gak nyambung kah, aku pusing buat kata katanya. Lebih enak kalau cerita langsung dari pada harus di tulis.

Harap maklum semua........
😄😄😄

SuspiciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang