Chapter 27 - Terimakasih Bantuannya

5K 759 193
                                    

Selain Seungmin, Woojin juga turut andil dalam membantu Hyunjin. Kemampuannya di bidang IT sangat berguna di saat seperti ini.

"Hyunjin, aku telah menemukan bukti tentang kecelakaanmu dulu."

"Benarkah kak?"

Woojin mengangguk kemudian menggeser laptop yang belakangan ini sering ia utak-atik demi mengumpulkan informasi mengenai kecelakaan yang menimpa keluarga Hwang. Tidak terlalu sulit untuk melacaknya, mengingat keluarga Hwang merupakan salah satu pengusaha besar di kota ini.

"Lihatlah."

Hyunjin kemudian melihat isi laptop Woojin yang kebanyakan dipenuhi oleh kode-kode batang dan bahasa pemrograman lainnya yang sama sekali tak Hyunjin mengerti, namun pandangannya langsung menyorot ke sebuah artikel tentang kecelakaannya.

"Aku tak mengerti kak."

Woojin ingin tertawa, ia lupa jika di sini dirinyalah satu satunya yang mengerti isi dari laptop tersebut.

"Tenang saja Jin, Chan punya kenalan yang bisa diandalkan untuk mencari orang yang disewa untuk merusak rem mobil keluargamu."

"Ah, terimakasih kak."

Satu beban Hyunjin mulai terangkat.

"Hyunjin, aku mempunyai informasi penting."

"Informasi apa Ho?"

"Aku mempunyai teman dari sekolah lain. Dia mengatakan jika ia mempunyai seorang kekasih bermana Mina, pada awalnya aku tak berpikir jika Mina yang diamksud adalah Mina adik kelas kita, namun setelah melihat foto yang ditunjukkannya padaku, aku yakin Mina yang kita maksud adalah orang yang sama."

Hyunjin menyerngitkan dahinya bingung. "Lalu kenapa Ho?"

"Kau tahu, temanku itu membocorkan banyak rahasia, dan aku tentu saja sangat pintar untuk merekamnya secara diam-diam."

Minho tersenyum bangga sembari memainkan ponsel yang berisi rekaman dirinya bersama temannya itu.

"Wah benarkah? Aku ingin mendengarnya." ucap Hyunjin antusias, jika rekaman ini cukup penting, itu bisa digunakan untuk menuntut Mina juga nantinya.

"Ini." Minho kemudian menekan tombol play di ponselnya.

Hyunjin mendengarkannya dengan seksama kemudian tersenyum puas.

"Kau tahu Ho, aku sedang berada dalam hubungan yang buruk dengan Mina. Ia sekarang akan menikah dengan orang lain."

"Benarkah? Kenapa bisa? Apa dia tidak mencintaimu?"

"Bukan seperti itu, hanya saja orang tua Mina menyuruhnya untuk melakukan itu guna merebut saham perusahaan ayahnya yang sebagian besar diambil alih oleh perusahaan Hwang."

"Astaga...kisah cinta kalian benar-benar rumit. Lalu kau akan bagaimana?"

"Tentu saja aku akan menunggu, pernikahan itu akan dilaksanakan secara tertutup dan setelah ayah Mina berhasil merebut sahamnya, maka ia akan menyuruh Mina bercerai lalu tidak akan ada yang tahu hahaha..."

Rekaman tersebut berhenti, Minho kemudian menatap Hyunjin dengan padnangan sombongnya.

"Bagaimana Jin, aku hebat kan?"

Jika saja Hyunjin tak tahu terimakasih, mungkin Minho sudah mendapat satu tendangan di kakinya, wajah Minho saat ini sangat menyebalkan.

"Iya kau hebat." ucap Hyunjin setengah tak iklas.

"Tapi bagaimana caramu melakukan semua ini?"

"Mudah saja, aku hanya mengajaknya minum lalu saat dia mabuk...boom...semua rahasianya terbongkar." Minho kemudian tertawa puas.

"Kau ternyata cukup licik juga Ho."

"Oh tentu Jin, aku tidak akan bisa menang melawan manusia licik jika diriku kalah liciknya dengan mereka."

Semua bukti sudah terkumpul, termasuk tentang kehamilan Mina dan juga kecelakaan yang dulu ternyata merupakan ulah dari keluarga Mina –pesaing bisnis keluarga Hwang-.

Hyunjin sudah menyerahkan semua buktinya ke polisi, dan sekarang ia hanya akan menunggu waktu penangkapan mereka saja.

"Hey, ayo cepat ke lapangan, seorang siswi di sini digiring oleh polisi." Chungha, gadis yang terkenal sebagai ratu gosip berteriak di depan kelas, membuat mereka yang tengah menikmati jam istirahat kedua segera berhamburan keluar.

Kecuali Hyunjin, ia sudah tahu hal ini akan terjadi. Benar-benar pembalasan yang manis, mempermalukan Mina dengan cara seperti ini cukup membuatnya puas. Hey jangan bermain-main dengan Hyunjin, sekalinya ia disakiti, maka Hyunjin akan berubah sadis dan tanpa hati.

"Hah..." Hyunjin mengehela nafasnya kemudian menggerakkan kepalanya yang terasa sedikit pegal, setelah ini ia harus mendatangi siding guna menuntut keluarga Mina, benar-benar melelahkan.

Hyunjin keluar dari ruang siding kemudian langsung disambut oleh teman-temannya.

"Wah kau keren sekali Jin."

"Aku tak menyangka jika kau sudah menyiapkan jawaban sejauh itu."

Teman-temannya berseru heboh, pasalnya tadi saat sidang, Hyunjin mampu menjawab semua pertanyaan yang terlontar padanya dengan baik, Hyunjin juga berhasil menyudutkan Mina sehingga gadis tersebut tak bisa berkata apa-apa lagi.

Keputusan hakim mengatakan jika keluarga Mina bersalah, ayahnya ditahan sedangkan Mina sendiri akan pindah keluar negeri, malu karena kedoknya telah terbongkar. Bersyukur saja karena Mina masih di bawah umur jadi ia tidak berakhir sama seperti ayahnya.

"Ini semua juga berkat bantuan dari kalian, aku sangat berterimakasih." ucap Hyunjin sungguh-sungguh sembari menatap yang lainnya satu persatu.

"Santai saja, kami siap membantumu kapanpun."

Hah...Hyunjin sangat bersyukur memiliki teman-teman yang sangat baik padanya.

"Hahaha...sudah sudah, untuk merayakan hari ini, bagaimana jika kita pergi makan? Hyunjin yang akan membayar semuanya."

Felix dan Jisung berseru heboh mendengar ucapan Minho, mereka semua kemudian melakukan highfive secara bergantian. Bolehkan Hyunjin menarik kata-katanya, mereka tak sepenuhnya baik, habis sudah nasib dompet Hyunjin saat ini.

"Baiklah, ayo pergi." Hyunjin tersenyum kemudian mulai merangkul mereka, berjalan menghindari kerumunan wartawan yang siap untuk mengintrogasinya, namun Hyunjin memilih untuk bungkam dan tetap melanjutkan langkahnya.

Tak masalah jika Hyunjin harus tak makan selama beberapa hari demi teman-temannya, karena bantuan yang mereka berikan, jauh lebih berarti dari ini.

Hanya satu hal yang Hyunjin sayangkan, ditengah kebersamaan ini, ditengah tawa ini, dan di tengah jalan keluar atas masalah yang mereka lalui, Jeongin tak hadir untuk melihat dan ikut merasakan apa yang Hyunjin rasakan.

Hyunjin kembali teringat, ia rindu akan rubah kesayangannya.

Hyunjin kembali teringat, ia rindu akan rubah kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue


Adakah yang masih hidup jam segini? Sesuai janji, gue double up hati ini :)

Hah gak kerasa udah mau end aja :(

Tertanda, 04/01/2020

Bee, ini kok dingin banget ya?

Golden Cat [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang