Kejadian Akhir Semester (1)

158 8 0
                                    


Kekuatan cinta memang terkadang selalu dapat membuat setiap insan yang mengarunginya selalu dalam lembah ke bahagiaan. Namun, seorang penyair yang begitu kondangnya membuktikan suatu hal luar biasa, suatu hal yang bertolak belakang dengan fikiran seseorang yang tengah di mabuk cinta. Syairnya yang telah mampu membuat penganutnya dapat menikmati indahnya cinta sampai akhir hayat.

Keindahan cinta bukanlah timbul dari rasa sayang

Tapi, keindahan cinta akibat terselip rindu di antara keduanya

Tak kala rindu ada di hati, rasa sayang yang telah terpupuk manis. Akan merekah dengan indahnya, apabila air rindu telah membasahi pohon cinta yang bersemi. Dan dapat di tebak hasilnya, buah kelangengan jalinan kasih merupakan keindahan tiada tara. Apabila sampai saat kita bertemu denganNya di atas surga firdaus.

Rasa rindu pun juga tengah di rasakan oleh imam. Sudah beberapa hari ini sang kekasih tak menampakkan senyuman keindahannya. Senyuman yang dapat menghentikan derasnya hujan. Senyum yang dapat membuat bunga-bunga di taman sekolah meras iri terhaadapnya. "zal, kamu tau ratna ngak?" Tanya imam mendatangi sahabatnya yang tengah bersantai.

"ngak tuh mam." jawab rizal sambil bergeser dari tempat duduknya, agar sahabatnya dapat duduk di sebelahnya.

Rasa rindu yang memuncak ini pun menghasilkan rasa baru yang dapat menambah rasa sayang. Rasa baru yang terkadang dapat membuat sang pecandu dapat melakukan hal yang di luar kepala. "sudah seminggu lebih aku tidak ada kabar darinya. Padahal sekarangkan waktunya ujian." Jelas imam menceritakan keresahan hatinya. Dan rasa baru itu adalah rasa resah dan gelisah.

Melihat sahabatnya terjerumus dalam lembah ke galauan, membuatnya juga ikut mencari jalan keluarnya. "emang kamu sudah tanya ela?" Tanya rizal memberikan opsi pilihan.

"sama aja zal. Ela juga ngak pernah kelihatan." Jawab imam mulai kehilangan semangatnya.

"kamu udah minta tolong ke udin?"

"sama aja zal, udin juga belum ketemu dengan mereka berdua." jawab imam lemas ta bergairah.

Dari keterangan sahabatnya, rizal sebagai pakar cinta. Mendapatkan suatu hal yang mengganjal hatinya. "ini aneh." Ucapnya lirih. "Ini aneh mam, masa mereka berdua hilang secara bersamaan, pasti ada yang ngak beres." Timpal rizal membuka pandangan kecurigaan mereka.

Setelah mentela'ah perkataan dari sahabatnya, imam juga merasakan hal yang sama. "bener juga katamu zal. Apalagi ketika udin mengantarkan surat yang kemarin, ratna seperti kebingungan. Dan pas paginya sebelum mendapat surat, udin melihat ratna menangis setelah dipanggil ke ndalem." ucap imam menduga-nduga perihal hilangnya dua sosok yang telah memberi warna dalam kehidupan mereka.

"pantas."

"pantas? apa maksudmu?" Tanya imam binggung dengan jalan fikiran sahabatnya. Terkadang jalan fikiran mereka sama. Namun, kebanyakan jalan fikiran mereka selalu berakhir dengan debat panjang tiada akhir.

"dari info yang aku dapat, waktu itu ratna dipanggil ke ndalem atas permintaan ning ulya." Jelas rizal menceritakan hal yang mendasari kecurigaannya.

"jadi, maksudmu.." ucap imam yang seolah-olah telah mengetahui jalan fikiran rizal yang tak sulit ia fahami. "awas saja sampai aku menemuinya." Ucap imam yang sudah mulai memanas.

Dan ternyata jalan fikiran mereka sama. "bener, itu yang ku maksud. Tapi, apakah ning ulya tega ngelakuin hal yang sekejam itu." Jelas rizal yang masih ragu dengan sikap ning ulya. Sekalian ia mencoba menurunkan emosi sahabatnya. Emosi yang mudah tersulut, tak kala keresahan hati telah menguasai rohani.

"terus menurutmu, siapa lagi yang melakukannya?"

Rizal pun hanya tertunduk membisu tak tahu jawaban dari sahabatnya ini, jawaban yang hanya di miliki oleh satu orang wanita. "pasti ada penyebab yang lain." Jawab rizal mencoba mengelakkan pertanyaan sahabatnya.

"apa? Penyebab lain?" Tanya imam emosi memerahkan kedua bola matanya seperti merahnya buah tomat.


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang