Santri Tidur (4)

435 22 0
                                    


Bel sekolah pun berbunyi kembali tanda pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Seluruh siswa-siswi pun kembali ke kelas mereka masing-masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Begitu pula dengan imam dan rizal, setelah membayar kepada pak somad mereka pun bergegas masuk ke dalam kelas.

Sesampainya mereka didalam kelas. Tak begitu lama imam yang pintar ini pun kembali tertidur karena kekenyangan. Rizal yang duduk disebelahnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena sudah pasrah akan sifat sahabatnya ini.

Berita gembira berhembus ke kelas imam. Ternyata dewan guru sedang melakukan rapat. Betapa senangnya mereka karena pelajaran kosong. Karena penatnya otak mereka karena ujian dari pak said tadi.

Siswa-siswi kelas xi yang tidak diajar ini pun memanfaatkan suasana dengan saling bercengkrama bertukar pikiran tentang pengalaman, pacar dan lain-lain. Ada pula yang siswa usil kepada temannya.

Tapi, di antara mereka tidak ada satu pun yang berani menganggu imam yang sedang tertidur. Bukannya imam yang menakutkan. Tapi, mereka merasa segan apabila mau menganggu imam.

Pernah terjadi ketika imam sedang tertidur, wajah imam di corat-coret dengan kapur yang telah dihaluskan. Tapi respon imam hanya tertawa dan tidak membalas bahkan tidak marah kepada mereka. Dan ia kembali tertidur tanpa menghapus coretan di wajahnya. Karena tak ada respon dari imam merekapun akhirnya bosan sendiri menganggu imam.

Dan para siswi pun begitu, mereka juga merasa segan kepada imam. Karena sikap baik dan murah senyumnya kepada setiap orang yang membuat banyak diantara mereka yang mengidolakan imam. Bahkan ada juga yang pernah menembak imam. Namun, imam membalasnya hanya dengan senyuman manisnya.

"assalamualaikum."

"waalaikumsalam." jawab seluruh siswa yang dari tadi sedang ramai. Tidak ada rasa takut dibenak mereka. Mereka menganggap hal seperti ini sebagai hal biasa.

"eh.. Pak roiz... ada keperluan apa? Sekarangkan tidak ada jamnya bapak." kata seorang siswa yang sedang duduk di atas meja.

Dengan menghela nafas. Pak roiz ini pun mengutarakan maksud dan tujuannya datang kekelas ini. "iya maaf, tapi saya mohon perhatian kalian semua. Saya sekarang berdiri disini ada suatu kepentingan." ujar pak roiz mencoba mendapatkan perhatian dari para siswa.

Siitttttt.....

Suara itulah yang memulai ketenangan di kelas ini. "kepentingan apa pak?"

Dengan nafas lega akhirnya beliau dapat memulai maksud kedatangannya. "tadi di kantor ada murid yang baru mendaftar untuk bersekolah disini." ujar guru yang memiliki badan yang begitu tegap dan kekar ini.

Mulailah perkataan ini mendapat perhatian dari seluruh kelas. "wanita apa lelaki pak?" Tanya salah seorang siswi.

"alhamdulillah wanita." dengan senyuman yang mengembang diwajahnya pak roiz memberikan harapan kepada siswa laki-laki.

"yes... cantik ngak pak?" Ujar siswa itu bahagia.

Ramailah kembali kelas yang sudah menyandang gelar kelas tergaduh ini. "hu...hu..." sorak siswi-siswi putri yang jeles dengan kelakuan siswa putra.

Kini munculah pertanyaan dibenak mereka. Siapakah sosok siswi ini yang membuat guru ini mengembangkan senyumannya. "namanya siapa pak?" Ujar salah satu siswa.

"ummi ratna" ujar pak roiz singkat. Dengan mengalihkan perhatiannya keluar ruangan beliau mencari dimanakah siswi tersebut. Akhirnya beliau menemukan siswi baru ini. "ratna...ratna... kesini.... Ayo masuk."


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang