Penyakit Aneh (1)

341 14 0
                                    


Waktu pun berputar menjalankan tugasnya dengan bantuan siang dan malam. Putaran waktu yang terbatas dengan angka satu dan dua yang di temukan dimasa silam. Membuatnya menjadi patokan waktu. Apalagi setelah pengakuan bangsa barat tentang greenwich merridiant time yang terletak di daratan ratu sejagad elisabeth.

Hari berganti hari menempatkan sebongkah kenangan dalam sanubari imam. Kenangan sekejap yang mampu menyihirnya masuk dalam kenikmatan dunia. Kejadian yang tak pernah ia duga, yang membuatnya menjadi seperti sang arjuna yang selalu merindukan kekasihnya.

Kalimat indah yang menyihir setiap orang yang membacanya. Kalimat yang tertulis sang creator yang telah membumbukan setetes ke indahan yang takkan pernah ia rasakan jika tak membayangkan sosok indahnya. Ketika membaca rentetan kata-kata yang tersusun sesuai isi hati.

Melamun, adalah kegiatan manusia yang tak biasa di elakkan apabila seseorang tengah menghadapi atau telah melewati suatu kejadian yang terkesan di dalam memori hidup mereka. Mulai memori indah atau pun memori buruk yang dapat membuat mereka tertawa ataupun menangis sedu sendiri.

Tidak jauh berbeda dengan mereka. Kini imam secara tidak sah telah menjadi bagian dari anggota kelompok ini. Rasa rindu ingin bertatap muka dengan sang bidadari membuat keseharian imam menjadi sepi seperti tandusnya gurun sahara yang tiada makhluk yang menghuni daratan di timur tengah.

Memang ada sedikit kelegaan di benak rizal. Kini sahabatnya telah meninggalkan kebiasaan tidur yang menjadi rutinitas kesehariannya disekolah. Namun, seperti jatuh semakin terpuruk. Tawa dan canda yang selalu menghiasi kehidupan mereka, kini mulai tererosi oleh lamunan imam yang selalu membungkamnya dalam ribuan kerinduannya.

Perlahan rizal pun mulai mendekati imam yang masih tak terusik akan kedatangannya. "mam. Ada apa?" Tanya rizal mulai memperhatikan kendala dari sahabatnya ini. Perbedaan imam yang dulu dengan imam yang sekarang sudah banyak yang berubah.

Sosok tauladan yang ia kenal akan ketegarannya dalam menghadapi setiap masalah. Rasa toleransinya terhadap semua orang yang ada di sekitarnya. Sosok yang bisa dijadikan tempat bertanya hal apapun kini telah hilang termakan gelapnya waktu.

Pertama kali rizal berkenalan dengan imam memang menjadi batu loncatan untuk mendongkrak ilmu agamanya yang masih tersungkur. Waktu yang lalu, dimana ia salah menilai seorang imam si pemalas ini.

Ketika pertama kali mendengar namanya imam. Ia merasa jengkel terhadap sikapnya yang tak menghormati sosok guru yang mengajarkan ilmu ketika di sekolah. Setiap hari ia selalu memupuk rasa dendam dalam hati agar semakin subur. Apalagi sang pujaan hatinya juga mencintai dan menyukai saingannya ini membuatnya seperti angkaramurka yang iri terhadap saudaranya sendiri.

Walaupun ia terpaksa harus sekamar dengan imam. Ia tidak pernah menghiraukan keadaan imam, apalagi imam juga melakukannya dengan hal yang sama. Di benaknya selalu mengeluh, kenapa imam yang harus menjadi pujaan dan sanjungan orang. Padahal ia hampir tidak melakukan apapun.

Murung hati imam yang telah membawa kegembiraannya hilang dibawa lari oleh api kerinduan. "sudah sebulan ini aku kebayang terus dengan wanita itu." Jelas imam membayangkan kejadian yang telah di laluinya.

Memang beginilah imam. Dulu ketika sang pujaan hati mengungkapkan rasa kepada sahabatnya. Imam juga mengalami masa seperti ini. Rasa terkejut dan marah pun semakin memupuk dendam dan amarah rizal.

Suatu ketika ia membobol lemari imam dan membuang seluruh pakaiannya ke dalam sungai di belakang pesantren putri karena terbakar api cemburu. Betapa senangnya ia melihat penderitaan musuh besarnya ini. Siang hari ketika imam pulang sekolah betapa terkejutnya ia melihat lemarinya porak poranda.

Nadzom-nadzom Cinta Jilid 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang