-; délirante

374 61 6
                                    

"Woi buka bangsat!"

Dengan malas aku berjalan dari kasur ke jendela kamar.

"Ganggu lu, Byn. Gue mau tidur tau ga," balasku dengan nada ga niat sambil membuka jendela kamar untuk mempersilakan dirinya masuk.

"Gue punya info penting padahal."

"Paan?"

"Tadi pas pertemuan rutin, dia nulis lagu sedih. Keknya isinya tentang lo deh. Soalnya pas praktekkin nadanya dia sampe nangis."

Hah?

"Serius, Byn?"

Dia menganggukkan kepalanya dan membentuk jarinya menjadi 'peace'.

"Suer! Gabohong gua."

"Menurut lu dia lebih ke siapa?"

"Nah kalo itu gue gatau."

"Ah ga ngebantu."

"Hehe. Oh iya ada berita lain."

"Apa?"

"Lu tadi chat an sama Zach?"

"Kapan? Malem? Gue tidur bre."

"Wah bahaya kalo gini."

"Mang napa, Byn?"

"Dia senyam senyum mulu ngeliat hapenya. Gue kira chat an sama lu."

Yah anjing.

Terluka.

Sembuh.

Dilukain sama orang yang sama lagi.

"Kok bengong? Tau ga nama kontaknya apa? Emoji hati merah tiga kali dong," lanjutnya.

Korbin tolol.

Tambah ngerasa sakit ati lah anjing.

Aku memandang lurus ke depan dan membaringkan tubuhku. Kini aku menatap langit-langit kamarku.

"Ce. O. Er. Be. Ye. En. Te. O. El. O. El," ucapku dengan nada datar."

"Hah? Apa? Ga denger lu ngomong apa."

"Corbyn Tolol. Dahlah, Byn. Perasaan gue cape buat tau ini semua. Udah ya. Gue tidur dulu. Lu tidur di sofa aja kalo mau nginep."

kalo dia tidur di kasur ntar gue ketendang sama dia. yakali lagi badmood ditendang sampe jatuh ke lantai. ancur bener itu mood.

Sinar matahari telah menyambut sabtuku ini. Kujamin hari ini bakal berlalu membosankan.

Kuarahkan pandanganku ke sofa kamarku. Di sanalah Corbyn berada. Dengan lengan di jidatnya dan mulut yang terbuka, ditambah dengan kejadian yang dia lakukan semalam semakin membuatku bersemangat untuk menampar dirinya.

Jangan deh. Mending foto aja.

Kuambil handphoneku dari nakas, membuka kamera dan mengabadikan momen indah ini melalui jepretanku.

ckrek.

ajg kok bunyi.

Sepasang mata yang awalnya tertutup kini terbuka karena mendengarkan suara jepretan kamera ponsel.

Aku segera menyembunyikan ponselku ke belakang tubuhku. Ya biar ga ketauan sama dia. Ntar kalo ketauan malah dihapus yang ada.

"Haz, ntar jangan pergi keluar rumah ya. Ada hal yang pengen gue bicarain."

lah, ngigo?

"Lu ngigo, bin?"

"Kaga bego. Ini loh terbuka lebbaarr," jawabnya diiringi membuka kedua kelopak matanya dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

"Oalah. Ada acara apa emang, Byn?"

"Kalo gue beritau sekarang ntar ga seru. Udah sana lah cuci muka dulu apa gimana gitu. Gatahan gue liat muka burik lu yang habis bangun tidur menghadap ke gue."

yee suka suka gue lah bintot. rumah juga rumah gue.

"Yaudin iya bangsat. Diem lu makanya."

2019 ©️ jal0ux

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang