Senin lagi.
payah.
padahal aku ingin bermalas-malasan di rumah.
"Zel, Corbyn nyariin," Marlene berteriak dari luar kamarku.
"Suruh dia tunggu bentar, Lene!"
"OKE!"
Aku segera bangun dan berlari ke kamar mandi.
•
"Ini cewenya Zach bukan?"
"Temenan deket sama semua wdw kan?"
"Iya kayaknya ini deh orangnya."
Yah bener kan dibicarain satu sekolah.
Sialan.
"Cakep ya."
"Iya dia juga ramah."
Kirain bakal ngatain yang ga bener hehe.
"Ga salah Zach pilih dia. Dia juga funny di kelas. Cocok deh."
tapi hati gue agak berat ke Daniel gais, gimana dong.
Aku berjalan menuju lokerku.
Tebak dapet apa?
Ga dapet apa-apa hehe.
Seperti biasa, loker kosong. tandanya aman.
jblak.
Aku menutup lokerku dan menemukan wajah Zach disana.
"Astaga! Kaget anjing ah," aku mengelus dadaku.
"Hehe. Ke kelas bareng ayok. Sorry semalem gabisa nemenin."
"Santai aja. Sekut ke kelas."
Ia merangkulku dan kami berjalan bersama ke kelasku hanya untuk mengantarku karena setelah ini ia akan ke kelas matematika.
"Zach."
"Iya napa?"
"Sekelas sama Daniel?"
"Gatau. Mungkin?"
"Kalo sekelas sama dia, awasi aja ya. Kepo gue. Lo juga kepo kan?"
"Oke, seyeng. Gue cabut dulu. Bai," ia melambaikan tangannya kemudian pergi meninggalkanku.
Aku masuk ke dalam kelasku dan melihat Ashley yang telah menjaga kursiku sejak awal pagi tadi.
"Lupa ngembaliin airpods gue kan lo, bangsat."
wih. baru aja dateng. udah ngegas aja.
"Ya lupa maaf. Kemarin gue sibuk ekspedisi hehe," akupun menyerahkan airpodsnya.
"Udah lo charge?"
"Udah. Santai aja mah gue kan pengertian orangnya."
Dia cuma manggut-manggut.
Nah di posisi ini gue bingung. Yang harusnya terimakasih gue apa dia?
Tiba-tiba Evan, sekretaris kelas menulis sesuatu di papan tulis. Ya, dia cowo tapi tulisannya keren anjay, tegak bersambung loh. Mana sudi gue nulis rapi rapi yang penting bisa dibaca yekan.
"Ja .. am? Ko .. s sa .. mpe .. is .. tira .. istirahat? Pe .. r .. t- pertama. BENERAN, VAN?" Pekikku padanya dengan suara yang menggelegar hingga satu ruangan ini.
Ia mengangguk. "IYYEESSS!! ASH SKUT CABUT."
Ashley hanya geleng-geleng kepala.
•
"Gimana tadi sekelas ga?" Tanyaku pada Zach saat istirahat pertama di kantin.
"Engga. Kayaknya dia kelas bersamanya habis istirahat. Tanya Corbyn aja nanti."
Aku mengiyakan ucapannya dan mengaduk jus jeruk di depanku ini.
"Matematika masuk ke otak ga?"
Ia menggelengkan kepalanya dengan keras. "Ga ga ga. Ntar ujian final gue beli kunci jawaban aja ah."
Aku tertawa. "Jangan pesimis dah. Kalo sempet gue bakal ngajarin lo sampe mudeng kok."
Ia tersenyum dan meneguk milo-nya. "Nanti pulang bareng loh."
Aku mengacungkan jempolku.
•
Sekarang memasuki ruang pertemuan. Ya, kelas bersama. Bahasa.
Ashley sudah duduk bersama dengan teman cheerleader nya.
Berarti gue harus cari tempat lain.
Oh iya kan ada Corbyn hehe.
Dia sedang menaruh kepalanya di meja.
Aku berjalan ke arahnya dan menaruh barangku di sebelahnya. "Udah ditempatin," ucapnya tanpa menengok ke arahku sedikitpun.
"Siapa yang nempatin?" Tanyaku kebingungan.
"Eh gaada. Gue boong hehe."
Aku memutar bola mataku dan duduk di sebelahnya.
"Daniel nyebelin anjing."
Lah? Tumben langsung cerita tanpa ditanya.
"Emang kenapa cok?"
"Pertemuan kemarin minggu dia ga ikut sesi pagi sama malem. Tadi di kelas dia chat an sama pacar barunya terus."
"Ya sabar aja, Byn. Kalo gini lo bisa apa buat cegah dia?"
"Jujur aja ya, gue lebih mending dia galau nyeselin lo daripada seneng sama si Abbey."
anjir laknat.
tapi iyasih gue juga sama.
Tiba-tiba Miss Haley aka guru bahasa kelas senior masuk ke ruangan ini.
"Halah ganggu aja lo babi," omel Corbyn pelan.
•
Pulang sekolah ini, Zach membawaku ke starbucks. Katanya ada tugas individu band mereka dan disuruh bikin lirik. Ide siapa? Corbyn pastinya.
gue mah skuy skuy aja kalo dibayarin hehe.
Sudah hampir satu jam aku menunggunya sambil memainkan flip dunk dari handphone Zach.
iya hape gue gaada game nya. lagian Zach bisa fokus mikir kalo gaada hape.
drrt drrt
Handphoneku bergetar.
Corbyn telpon.
Aku segera mengangkatnya.
"Hal-"
"Zel! Buruan kesini! Daniel ditabrak mobil!"
✰
2019 ©️ jal0ux
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djs
Fanfiction"What?" "What?" "Y-you l-love me?" "Yes. I did. I do. And will always do." [ written in bahasa ] 2019 ©️ 𝐒𝐄𝐀𝐕𝐄𝐘𝐋𝐎𝐆𝐘