-; le jour

341 59 2
                                    

21:19.

Hari ini sungguh melelahkan. Terutama setelah menghabiskan waktu bersama mereka. Aku tersenyum kembali memikirkan setiap momennya.

Aku jadi teringat akan perkataan Zach saat aku akan memasuki rumah. Ia memelukku sangat erat dan berbisik di telingaku.

Don't leave.

Ucapannya masih terngiang-ngiang di kepalaku hingga sekarang.

Maaf, Zach. Aku harus melakukan ini untuk Daniel. Untukmu juga. Untuk karir kalian.

Aku telah membahas ini kepada Marlene. Kukatakan padanya untuk jangan melaporkan hal ini kepada Mom. Seperti reaksi yang lain, ia mengizinkanku walaupun dengan berat hati.

Biasanya aku sudah tidur sekarang. Namun aku takkan membiarkan rencanaku gagal.

23:14.

Aku menyusun rencana selama 2 jam terakhir ini. Aku menyatat semua kemungkinan yang akan terjadi nantinya dan tindakan yang harus dilakukan.

Sebelum melaksanakan rencana kedua alias rencana besarku ini, aku ingin mandi.

iya, mandi.

menjernihkan pikiran dan merenung.

Kunyalakan air panas pada bath tub.

Menunggu airnya untuk cukup, aku memandang cermin.

"It'll be okay. I promise," gumamku sambil memejamkan kedua mataku.

Masuk ke dalam bath tub, aku menitikkan air mataku perlahan. "Semoga dia dapet cewe yang baik."

Sedih sih, denger dia jalin hubungan sama cewe lain. Tapi apa daya? Gue cuma sahabatnya.

Seenggaknya suatu hari nanti dia bakal tau kalo gue itu tulus, ea.

Bibirku membentuk senyuman tipis.

"Gue kuat. Gue pasti bisa."

Aku keluar dari bath tub dan mengenakan pakaianku.

Anna🌺

Na, disana sepi?

iya cuma gue doang

gue kesana ya

oke.

Aku memacu sepedaku dengan cepat. Aku melirik jam digitalku.

23:35

ayo semangat! gue pasti bisa.

drrt drrt

aduh telepon.

dari Corbyn lagi.

jangan jangan dia lihat gue keluar rumah?

waduh gawat.

aku tak menghiraukan panggilannya.

aku melajukan sepedaku lebih cepat.

23:49

Aku berlari ke ruangan Daniel dan melihat Anna disana.

"Zel, sini duduk dulu."

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang