^^^
"Pagi anak-anak." Sapa Pak Guru, dengan membawa seseorang yang begitu berwibawa. ya, beliau adalah orang besar dari kota yang juga datang minggu lalu kesekolah ini.
"Pagi, pak." Jawab serantak murid-murid.
"Hari ini, sekolah kita kedatangan tamu terhormat dari Jakarta, beliau merupakan pemilik yayasan sekolah HIGH SCHOOL ternama di Jakarta." Jelas pak guru.
"Hallo semuanya! " Sapa orang itu dengan ramah.
"Ada yang masih ingat nama saya? jika kalian lupa, dengan senang hati saya akan memperkenalkan diri, nama saya Roy Martin, just call me Roy."
Tidak diragukan lagi wajah pak Roy bahkan bersanding dengan wajah Justine Timberlike. Sebab itu lah para siswi di kelas bergaduh histeris melihatnya.
"ya ampun, mukanya itu bikin mata gak bisa ngedip, gak apa-apa deh udah tua yang penting kasep." Ucap beberapa gadis.
"Sesuai janji saya minggu lalu, bahwasannya hari ini merupakan hari peluang kalian untuk bisa masuk ke sekolah favorit HIGH SCHOOL di Jakarta." Lanjut pak Roy.
"Maka dari itu tunjukilah bakat kalian, karena akan ada satu yang terpilih diantara kalian untuk bisa masuk ke sekolah ini."
"So, tunggu apa lagi. Ini peluang besar kalian untuk mengembangkan bakat dan meraih impian kalian."
Jelas pak Roy, dengan membuat para murid antusias untuk bisa masuk ke sekolah ternama itu, jelas saja, sekola High School ternama di Jakarta itu memang sekolah anak-anak yang memiliki bakat dalam seni, baik seni musik, seni tari (atau dance), seni lukis, ada di sana.
Maka tak heran, tidak sembarangan anak bisa masuk ke sekolah ternama itu.
"Dengar anak-anak. Hari ini bagi siapa saja yang tertarik untuk masuk ke sekolah tersebut, bisa mengajukan nya hari ini juga, dan berkumpul di aula. Disana bakat kalian akan di uji oleh pak Roy sendiri. Waktunya setelah istirahat pertama." Jelas pak guru.
"Baik anak-anak, saya pamit dulu, sampai jumpa." Pamit pak Roy seraya tersenyum pada murid-murid.
"I know you can guys, see you! " Oh no, membuat para gadis di kelas ternganga melihat pesona pak Roy.
"DEMI Upin Ipin yang gak tumbuh gede nyampe sekarang, DEMI Kak Ros yang gak ada niatan ganti bajunya dari warna pink. Sumpah, pak Roy ganteng banget! " Dengan mata yang tak ingin berpaling sedikitpun dari pak Roy.
Mungkin,ucapan Delis itu sampai terdengar oleh semua orang termasuk pak Roy sendiri, ia hanya terkekeh mendengarnya. dan murid-murid tertawa dengan yang di ucapkan Dilen tersebut.
Tak lama setelah itu pak guru mengantar pak Roy untuk keluar.
"Ish,istigfar Dilen, Pak Roy kali aja udah nikah, gak baik naksir suami orang, mau jadi pelakor apa!? " Bisik Novi dengan menjitak kening temannya itu, mungkin otak Dilen sedang konslet.
"Aduhhh,Sakit Nov. Yang harus disalahin itu mulut aku. Tapi mulut juga gak salah sih,dia berkata jujur. kan aku sendiri yang mengajarinya. " Dilen membela dirinya sendiri.
"Hmm,di iya-in aja. Hidup gak ada yang tahu nyampai kapan." Pasrah Novi pada temannya itu seraya memutar bola mata ke samping. Ia merasa heran kenapa dirinya dapat bersahabat dengan Dilen, memalukan.
***
Teeeeeeeeeeeeeet.
Suara yang dinantikan oleh semua murid terdengar. Mengisyaratkan akan mereka untuk beranjak dari berbagai kepenatan saat belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Teen FictionBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...