Assalamualaikum u all:)
Happy reading yea🐦^^^
At 7:30 pm
Di ruang rapat, Mr.Roy membuka rapat malam untuk membahas tentang Festival The Star yang memang sudah menjadi kegiatan rutinitas setiap tahunnya. Festival The Star adalah sebuah perlombaan antar sekolah lain,yang meliputi banyak lomba. Mulai dari dance, music dengan macam-macam gendre, painting, dan yang lainnya.
Miss Fendy terlihat gelisah karena Kiya tak kunjung datang, padahal ia sangat butuh dokumen itu sekarang juga. Mencari celah ke luar jendela berharap Siswi nya itu cepat datang.
"Baik, sebelumnya saya mohon maaf karena mengganggu jam istirahat kalian, karena memang ini sangat mendesak maka dari itu saya mengharuskan untuk rapat malam."
Mr.Roy menghela napas sebentar lalu melanjutkan kembali bicaranya.
"Perihal Festival Star akan di adakan kembali, maka dari itu Bapak atau Ibu untuk menyiapkannya, dan memilih siapa diantara Siswa dan Siswi yang pantas untuk ikut di perlombaan tahun ini. Saya berharap penuh kepada kalian sebagai tutor masing-masing kelas, 3 tahun berturut turut sekolah kita menjadi juaranya. Dan di tahun ini semoga bisa mempertahankan kejuaraan Festival Star"
"Miss Fendy, berikan saya dokumen itu."
Pinta Mr.Roy padanya.Miss Fendy menggigit bibir bawahnya merasa bingung harus berkata apa. Pasalnya Kiya tak kunjung datang dengan membawa dokumen itu.
***
Berbeda di ruangan gudang berkas yang bernuansa putih itu. Kiya dan Gitar terlihat sedang berpikir untuk bisa keluar dari ruangan tersebut.
Kiya berjalan mondar-mandir memikirkan bagaimana untuk bisa keluar dari ruangan itu, tentu saja ini mimipi buruk bagi Kiya jika harus terkunci dan hanya berdua dengan Gitar di gudang tersebut.
Sedangkan Gitar nampak lebih santai, dengan tangan yang ia masukan ke saku celananya, badannya ia tompangkan ke dinding. kece.
Matanya tak lepas dari pandangan gadis di hadapannya yang sedang mondar-mandir. Terlihat... lucu batin Gitar.
Hatinya memang berkata seperti itu, namun mulutnya bertolak belakang.
"Bisa pingsan gua liat lo mundar mandir mulu, diem bisa gak sih!!" Solot Gitar, lalu ia berjalan untuk duduk di kursi.
"Ish, harusnya kamu juga ikut mikir biar bisa keluar dari sini, Gitar. Kiya ada amanah dari Miss Fendy buat ngambil nih dokumen ke ruangan rapat nya sekarang juga." Dengan memperlihatkan dokumen di genggamannya.
"Bisa kena marah deh kalo gini caranya," cemberut Kiya, bibirnya terlihat maju beberapa meter eh ralat centi.
Gitar menggigit sudut bibirnya, karena menahan ingin tertawa melihat tingkah Kiya.
cemberut aja lu malah makin manis.
Batin Gitar. lagi"Ya mau gimana lagi, kuncinya kaga ada, handphone kita juga nggak di bawa. Mau minta bantuan ke siapa coba?!" Ucap Gitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Roman pour AdolescentsBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...