Cinta hanya bisa dibuktikan dengan dua jalan: menghalalkan atau mengikhlaskan.
~ Hallmana Atadzkiya
^^^
"Mas, kan sudah bilang. Sesuatu apapun jika ditutupi dengan kebohongan, pasti akan tercium." Nasehat Pria yang tengah duduk santai dan menonton televisi. Sedangkan Wanita yang diberinya nasihat sedari tadi hanya mondar - mandir seperti orang yang tidak tahan untuk buang air besar.
"Ya, aneh aja. Ko Gitar bisa tahu, kalau Mas bukan suami Kiya. Dapet informasi dari mana coba," heran, Kiya.
"Kamu ini ada-ada aja. Masa, Mas dijadikan Suami kamu, jelas-jelas saya ini Kaka kandung kamu sendiri."
Tak terima Pria itu. Yah, dia adalah Kaka kandung Hallmana Atadzkiya.Pria yang sudah membawanya dari kegelapan hingga menemukan titik cahaya kembali. Pria itu yang sudah lama mengawasi Hallmana Atadzkiya dari jauh. Masih ingat dengan seseorang yang selalu mengirimi pesan kepada Kiya saat di Star Senior High School? Dia adalah orangnya. Pria itu yang membawa Kiya pergi dari Indonesia ke New York. Bukan tidak ada alasan, namun dirinya hanya menginginkan kesembuhan bagi Adik satu - satunya itu.
Lalu, bagaimana kabar dari Orang tua mereka?!
Ibu dan Ayah Hallmana sudah meninggal. Hingga suatu kejadiaan yang memaksakan Kiya kecil harus dititipkan ke Panti Asuhan. Semua nampak suram bagi Pria yang kala itu masih berumur 10 tahun. Ia menyayangi Adik kecilnya itu, namun Takdir memaksakan mereka untuk berpisah. Hingga umurnya beranjak dewasa, Pria itu mencari keberadaan Hallmana.Hingga detik ini, dirinya menyesal karena terlambat mengungkapkan segala kebenaran pada Kiya. Ia merasa gagal, setelah apa yang ia lakukan untuk menjaga Kiya dari jauh, karena Adiknya itu sudah jatuh pada jurang yang gelap. Merasa tidak terima, Pria itu dengan sigap mencari solusi agar bisa mengembalikan Hallmana yang bahagia kembali.
"Iya, Mas Fendy. Kiya minta maaf, deh."
Yah, nama Pria itu ialah Fendy alFattih."Nda, Papah! Iky au onton Upin Ipin."
Anak laki-laki itu berlari dari kamar ke posisi Fendy dan Kiya."Nonton'nya di YouTube, yah Rizky." Ucap Fendy.
"Au ama, Nda ontonnya." Cadel Rizky, mukanya begitu imut saat itu dengan cokelat yang belepotan di mulutnya.
"Papah'kan sudah bilang, Wanita ini bukan bunda kamu, dia aunty kamu, Ky." Telak Fendy.
"Tidak apa-apa, Mas. Kiya gak keberatan, ko. Ayo, Nak kita nonton Upin Ipin bareng," ajak Kiya pada Rizky untuk menontonnya di kamar.
"Hmmm," Fendy hanya menghela napas dan memandang kedua insan yang pergi ke kamar. Kiya dan Rizky, mereka adalah alasan Fendy hingga di detik ini. Setelah kepergian istrinya, kala melahirkan Rizky. Hidupnya begitu berat, namun kala Fendy melihat Rizky, ia merasa Istrinya itu hadir di sana. Dan kini, tidak ada alasan lagi untuk tidak mensyukuri atas apa yang ia punya.
"Aku merindukanmu, Sayang." Ucap lirih Fendy, pada Istrinya yang sudah tiada.
***
Kiya, ia sedang berjalan - jalan di Taman Kota. Dengan musim semi yang bermekaran. Senyumnya'pun ikut mengembang di pipi manisnya kala bunga - bunga indah hidup kembali setelah musim dingin."Jadi kepengen kebab," Kiya sudah menahan rasa ingin membeli makanan itu sejak kemarin, akhirnya Kiya pergi ke Ariana Afghan Kebab Restaurant.
Tempat yang terjamin halal, dan ia juga sering mengunjungi Restaurant itu. Karena memang kebab di sana sangatlah lezat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Teen FictionBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...