Assalamualaikum,u all
Happy reading yea 🐦^^^
Zani kian di bully kembali karena tidak menuruti perintah Sonya dan Michelle.
Rambutnya mereka jambak,sakit,sangat sakit.Tidak ada siapa pun yang bisa membantunya."Berani yah lo,rasain nih"
"Chel lepasin,gue mohon ,hiks"
Zani mencoba melepaskan tangan Michelle yang menjambak rambutnya.Namun pautannya makin keras.
"Arghh,lepasih hiks hiks"
"Michelle,Sonya!!!!"
Mereka menengok ke arah suara yang memanggil namanya."Lepasin dia!!"
"Ta-tapi.."
"Gue bilang lepasin,ya lepasin!!"
Mereka menuruti perintah seseorang itu."Loh gak papa Zan?maaf kayanya kelakuan temen gue keterlaluan banget,sorry yah"
Ia menghampiri Zani yang duduk dan menenggelamkan kepala di lututnya.Ia mengelus-elus rambut Zani untuk menenangkan."hiks hiks hiks"
"Zan liat gue"
Zani menengadah melihat seseorang itu
"Felysia"ucap Zani dengan suara purau.Ibu jari Fely terarah untuk menghapus air mata zani yang jatuh di pipinya.
"Zan,gue minta maaf yah.Gue tahu kata maaf aja gak cukup ngegantiin air mata yang jatuh setiap kali gue dan temen-temen ngebully lo.Zan,gue sadar apa yang gue lakuin itu salah,gue nyesel bisa sejahat itu ke elo.Padahal lo anak yang baik,prasangka buruk ke mamah lo juga itu salah.I am so sorry"
Air mata fely jatuh.Zani melihat itu,ia melihat ketulusan dari Fely.Atau..ini hanya tipu dayanya?
"Zan,gue tahu lo pasti gak bakal percaya sama omongan gue sekarang,tapi kasih gue kesempatan buat ngubah semuanya,gue mau nebus kesalahan gue ke elo.Lo mau kan maafin gue?!"
"Gue gak tahu omongan loh itu tulus atau nggak,Tapi gue harap itu emang real dari hati loh fel"kalimatnya ia jeda sebentar dan membuang nafas kasar.
"Gue cuman butuh ketulusan dari lo fel,bukan hanya sekedar kata-kata"
Zani berdiri dan menghapus sisa air matanya.
"Ok gue bakal buktiin kalo ucapan gue itu emang tulus Zan"Fely menampilkan wajah serius.
"Dan kalian.." Fely memanggil Michelle dan sonya"gue mau kalian minta maaf juga sama Zani,ayo" pinta Fely.
"Ok ok,Zan kita minta maaf yah sering ngebully lo,khususnya yang barusan" ucap sonya ogah-ogahan Michelle hanya mengangguk dengan ucapan Sonya.
"Sorry" Michelle mengulurkan tangannya pada Zani.
"Gue udah nerima maaf dari kalian,dan gue harap kalian emang tulus buat minta maaf"
Jawab Zani tanpa berniat menerima uluran tangan Michelle,hatinya terlalu sakit mengingat dirinya selalu saja di bully.Bukan hanya batinnya namun mereka juga bermain fisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Teen FictionBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...