Assalamualaikum,u all
Happy reading yea🐦^^^
Kiya tengah membaca buku spiritual di banggku perpustakaan, letaknya dekat dengan jendela luar. Membiarkan sinar mentari masuk dan menyinari kulit putih wajahnya.
Satu lagi, ia juga memasang earphone ketelinganya. Menyetel salawat membuatnya sangat tenang.
Tiba-tiba gawainya bergetar
Drt Drt Drt
Kiya segera memeriksa notif yang masuk.
+62--------
Hallo Halmana Atadzkiya. Semua baik-baik saja bukan?! Semoga kau slalu bahagia. Satu lagi, semangat untuk kompetisi nyanyi solo. Saya yakin kamu bisa🙂, do'aku selalu menyertaimu.
Kiya yakin number ini adalah number yang memberinya pesan minggu lalu. Sebenarnya siapa dia?
Halmanatadzkiya_
Siapa kamu? Dan apa maumu?
Is typing....
Tak lama ia membalasnya
+62---
Tidak penting siapa saya.
Tugas saya hanya menjagamu,
Dari kejauhan.:)Kiya benar-benar kesal pada orang misteri ini. Ia enggan membalasnya dan menyimpan kembali gawainya itu.
"Dasar manusia emang gak jelas, ngapain ngirim pesan gak penting gitu" Ketus Kiya, ia kembali membaca bukunya.
"Kiya!!!"
"EEEH KODOK AYAM LONCAT." Latah Kiya karena kaget.
"Ish Zani, bikin jantungan aja,deh." Ucap Kiya dengan mengelus-elus dadanya.
"Hehe ya maaf, abisnya fokus amat bacanya, gemes gua."
"Ya namanya juga baca, pasti fokus lah."
"Ya udah iyah, padahal kan gue pengen cerita." Cemberut Zani.
Kiya tidak akan bisa membiarkan temannya itu cemberut padanya.
"Hmmmm gini nih, paling gak bisa Kiya liat temen ngambek, mau cerita apa emangnya?"Dalam seketika senyuman Zani melebar. Membuat heran Kiya pada temannya itu.
"Tadi, gue di bully sama Bambang cs" senyumnya masih mengembang.
Perlu tahu juga Bambang cs itu komplotan Felysia cs. Jadi, siapa yang berurusan dengan Felysia cs secara otomatis dia akan berhadapan pula dengan Bambang cs. Mereka terdiri dari 3 orang, memiliki badan yang di atas rata-rata alias kelebihan lemak. Herannya mereka bisa berkomplotan dengan Felysia cs yang terkenal cantik.
"Innalilahi, tapi kamu gak apa-apa kan? Ada yang luka nggak. ish Zani ko malah senyum-senyum sih?"
Kiya mencubit lengan Zani cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Novela JuvenilBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...