25.nembak

261 40 73
                                    


Cinta gue ke lu tuh kaya utang,
Awalnya kecil-didiemin-eh malah makin gede sendirinya.

~Gitar Adya Arsenio

^^^

"Kiya lu bisa gak sih, gak usah mondar mandir di pikiran gua, duduk yang manis aja di hati gua!"

"Arghhhh!"

Demi bahdukun yang mabuk cinta!gua gak bisa tidur. Gadis itu kenapa sih terus bertengger di pala gua?
Gue mengacak rambut prustasi, untung temen sekamar udah pada tidur, kalo nggak mereka pasti udah ngira gue kemasukan.
Iya,kemasukan setan cinta.

Dengan paksaan, gue mencoba menutup mata. Membiarkan pikiran akan dirinya hilang di alam mimpi.

***

Mentari tiba-tiba muncul perlahan, nampak malu untuk memberi sinar pada bumi.
Bulan pun ikut mengalah pada sang surya agar surya dapat menyapa bumi. Ia memilih pergi meninggalkan malam pada bumi.
Dan kini, surya di pagi hari datang membawa hangatnya senyuman.

Pagi ini, ia pun tak kalah hangat dengan surya, tersenyum malu-malu membuat desiran nampak cepat menangkup semua raga.

"Pagi!" Sapanya dengan ulasan senyum yang singkat namun mampu menggerakan jantungnya semakin tak normal.

"Pagi juga, Ki!"

"Eh tunggu!" Gitar menahan langkah Kiya yang hendak pergi.

Gadis itu mengangkat satu alisnya, seperti mengisyaratkan kata 'kenapa?'

"Gue mau ngomong tentang---"
Gitar menggantung kalimatnya, lidahnya terasa kelu untuk mengungkapkannya.

"Tentang apa?"

Gitar gak terlalu cepat kan untuk menyatakan ini sekarang? Nggak! Gitar memang harus langkah lebih awal dari orang lain, Gadis yang ia cintai ini memiliki kriteria sebagai istri idaman, dan sudah pasti banyak pria di luaran sana yang menginginkannya.

Kalo gak mau di ajakin pacaran gimana?
Ah bodo amat, bentar lagi juga bakal lulus.Abis wisuda gue langsung bopong dia ke KUA!

"Gitar!" Kiya memecahkan lamunan Gitar.

"Hah? Oh ya itu anu--"

"Ngomong yang jelas dong,Tar"

"Iya jadi gue mau ngomong tentang pera---"

Lut,ngomong dong napa malah bisu dadakan sih, kaya tahu bulat aja yang serba dadakan.

Ucap Gitar pada mulutnya sendiri. Lalu ia mencoba untuk mengulang kalimatnya kembali.

"Gue mau ngomong tentang peraturan di sekolah!!"

Syialan lu lut, napa jadi menyeleneng gini sih!!

Umpat Gitar pada mulutya sendiri yang tak mau di ajak compromi. Dan sudah jelas Kiya tidak akan bisa mendengarnya karena ia berbicara dari hati ke mulut.

Hallmana Atadzkiya || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang