Kesempatan tidak mengetuk pintu, ia memperlihatkan dirinya ketika anda menjatuhkan pintunya._kyle chandler
^^^
Tibalah saatnya, dimana Siswa-Siswi yang sudah mendaftar untuk mendapatkan beasiswa masuk ke sekolah STAR SENIOR HIGH SCHOOL. Kini, mereka akan menunjukan bakat yang mereka punya mulai dari bernyanyi, menari, atau melukis.
Dan, anak-anak yang tidak mengikuti seleksi tersebut juga ikut melihat pada teman-teman nya yang mengikuti seleksi itu.
Mereka telah berkumpul di aula sekolah. Begitupun dengan Kiya, terlihat sangat gugup. Namun, di sana ada sahabat-sahabatnya yang ikut menyemangati kiya.
Sejak dari tadi Kiya mengeluarkan keringat dingin, mules seketika.
"Aduhh bisa gak, ya " Kiya meremas tangannya, gugup.
Pak Guru membuka seleksi tersebut, lalu memanggil peserta pertama. Siswa tersebut memperlihatkan bakatnya dalam menari, menakjubkan. Pikir Kiya, juga anak-anak yang lain.
Dan peserta selanjutnya siswi yang menunjukan dalam bidang beryanyi, namun sepertinya dia sangat pemalu dan gugup hingga---
"Eu eu...," Gagap siswi tersebut, efeck gugupnya. Lalu ia berlari begitu saja tanpa melanjutkan nyanyiannya seraya menangis sesegukan. Aneh, pikir anak-anak.
Begitupun selanjutnya peserta di panggil dan menunjukan bakat mereka pada juri, pak Roy. Juga menilai siapa yang akan pantas mendapatkan beasiswa tersebut.
"Baik, peserta selanjutnya, HALLMANA ATADZKIYA, dari kelas XII IPA. Silahkan, tunjukan bakatmu! "
"Wah, Ki. Semangat kamu pasti bisaa!! "
Teman-temannya memberi semangat pada, Kiya.Kiya hanya tersenyum namun kikuk pada mereka, tanda kiya baik-baik saja.
"Ok, Hallmana kamu pasti bisa, tunjukan bakat mu, tepati janji kamu." Kiya menyemangati dirinya sendiri.
Kiya sudah berdiri di stage, ia menggigit bibir dalamnya, nervous. Kiya,melihat sahabat-sahabatnya di depan sana yang menyemangati dirinya. Dengan sebuah gitar di gandengnya, Kiya menghirup nafas dalam-dalam.
-bismillah, you can Hallmana. Batin Kiya.
(bayangin aja kiya lagi pake seragam putih abu:+)
"Hallo, perkenalkan nama saya Hallmana Atadzkiya, dari kelas XII IPA." Kiya memperkenalkan diri terlebih dahulu pada juri.
"Saya akan menampilkan sebuah lagu yang berjudul janji untuk mimpi dari Lyodra."
Lalu, gadis itu memetik lihay sinar gitarnya, dan memulai bernyanyi. Alunan nada mulai terdengar.
🎵🎵🎵
Wahai mimpi
Dengarkanlah ku berjanji
Suatu hari nanti kau kan jadi nyataWahai mimpi
Kan kujaga dalam hati
Kupercayakan langkahku padamuKan ada saatnya
Ku bersinar terang
Seperti bintang di angkasa terangi duniaDan ku kan trus mencoba
Sampai nanti ku bisa tuk wujudkan segalanya
Bersabarlah
Semua orang yang mendengarnya dibuat terhanyut oleh nyanyian kiya tersebut."Wah, bagus banget suaranya, Kiya."
Gumam beberapa murid yang ikut terhanyut nyanyian, Kiya.
Aaaaaaaaa... (Suara tinggi)
Kan ada saatnya
Ku bersinar terang
Seperti bintang di angkasa terangi dunia ohh..
Dan ku kan trus mencoba
Sampai nanti ku bisa
Tuk wujudkan segalanya
Bersabarlah.Dengan mata menutup, Kiya menghayati bayit demi bayit lagu yang ia nyanyikan. Membayangkan ia meraih mimpinya, janjinya pada mimpi itu. Terbayang wajah-wajah yang Kiya sayangi.
Ku kan terus berdoa
Takkan pernah ku lupa
Suatu hari nanti kau akan menjelma
Wahai mimpiMimpi ohhhhhhh..
Kunyanyikan pesan ku ini
Tuk ingatkan ku akan janji ku padamu..Menakjubkan, semua orang di aula tersebut berdecak kagum pada suara milik Kiya, sangat menghayati dan menggelegarkan penjutu ruangan, ditambah petikan gitarnya yang begitu memukau.
"Uhhhhhhhh. Kiya, Kiya, Kiya !"
Sahutan dari teman-temannya.Tidak disangka juripun bertepuk tangan hingga berditi dari kursinya.
Kiya hanya tersenyum kikuk, dengan menggigit bibir bawah nya.
"Terima kasih." ia lalu turun dari stage.
Setelah Kiya tampil, lalu ia berlari ke arah sahabat-sahabatnya itu.
"Wah, Kiya tadi itu keren banget. Kamu udah cocok jadi Super Star." Heboh Dilen dengan memberikan dua jempol pada Kiya.
"Hehe, tadi itu Kiya bener-bener grogi. Habisnya belum pernah Kiya nyanyi di depan banyak orang kaya tadi,terus ada juri yang menilai." Kiya,menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Euh,mantep,Ki serius. Yakin deh pasti kamu yang bakal dapet beasiswa itu."
"Aamiin." Dengan mengusap wajah oleh kedua tangannya.
***
"Baik perhatian semuanya, Alhamdulillah seleksi saat ini telah selesai. Dan siapa yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ini, akan di sampaikan esok hari." Ucap Juri, Pak Roy.
Dan terimakasih kepada Murid-Murid yang telah mengikuti seleksi ini. Untuk semuanya kalian boleh pulang ke rumahnya masing-masing." Tambah Pak Guru.
Siswa-Siswi pun, berhamburan keluar dari aula dengan senang. Bagaimana tidak, karena kali ini mereka bisa pulang lebih awal.
Begitu pula dengan Kiya, Novi, Susan, dan Dilen. Mereka berniat untuk langsung pulang.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallmana Atadzkiya || Tamat
Teen FictionBismillah.. Kelam! Suram! Ah, kurasa itu duniaku, sebenarnya untuk apa aku di lahirkan di muka bumi ini, bagai tak ada tujuan tuk ku hidup. Sudah, menyerah, ya aku menyerah dengan ini. Lalu, bagaimana dengan semua impian ku? Haruskah aku menguburk...