33. Antara luka lara

211 39 68
                                    

Saya sadar,
Kau siapa...Saya siapa...
Hanya angin pilu yang menjawab.

~ Hallmana Atadzkiya.

^^^


Angin menggebu pada hijab pasmina berwarna pink, milik Kiya. Di bawah langit bertaburan bintang, pada bulan yang tersenyum.

Kiya membulatkan matanya, mulutnya di dekap oleh telapak tangannya. Apa yang Kiya lihat sekarang? Ini, sangatlah---

Sebuah vidio diputar begitu menyentuh, itu foto dirinya. Dekorasi rooftop yang begitu indah dan manis, bertaburan lampu berwarna orange membuat hangat mata yang memandang. Bunga mawar yang ditaburkan membentuk Love, begitu manis memanjanya. Alunan biola menambah nuansa romantis di bawah rembulan.

Dimana pria yang Kiya cari? Ah, itu dia. Pria itu perlahan mendekat pada Kiya, memberikan ulasan senyum terbaiknya.
Begitu tampan, siapapun yang menilainya.

Kiya, benar-benar tidak percaya. Dirinya sangat bingung, mengapa terlalu cepat seperti ini.

Yah, Reza tengah melamar Kiya. Dirinya sudah menanti waktu ini, ia tahu Kiya dan Gitar adalah saudara. Jadi tidak ada alasan, untuk tidak mempersunting gadis pujaannya. Reza tahu ini mainstream untuk melamar Kiya secepat ini. Namun, hatinya selalu bergerak untuk melangkah.

Pria itu merunduk dengan sebuket bunga mawar di genggamannya, bak seorang Pangeran yang menyatakan cinta pada sang Putri.

Reza membuka suaranya, matanya menyorot pada pemilik manik-manik cokelat di hadapannya.

"Aku sudah menunggu waktu ini untuk waktu yang lama. Untuk mengatakan ini, aku butuh banyak waktu. Mempertimbangkan segala hal yang mungkin terjadi."

"Bermunajat pada Tuhan untuk menentukan pilihan yang paling tepat. Berkali-kali ku tanya pada hatiku sendiri.
Sudah tepatkah pilihanku?
Sudah pantaskah diriku untuknya?

"Dan berkali-kali jawabannya tetap sama,
Aku akan menjadi seseorang yang pantas untuknya, dan dia adalah sosok yang tepat untuk'ku, dan itu adalah...kamu."

Lagi-lagi Kiya harus dikejutkan dengan hal yang tidak kecil seperti ini. Dan katakan gadis mana yang tidak terharu jika ada seorang pria yang melamarnya dengan tidak biasa. Kiya mengulas senyum pada Reza.

"Will you marry me?"

Mata Kiya berkaca-kaca, hatinya merasa sejuk diperlakukan seperti ini. Apakah ini suatu jalan untuk melupakan Cinta Terlarang, yah mungkin dia akan melupakan pria itu, Gitar. Jika Kiya menerima lamaran dari Reza.

Reza memberikan buket bunga itu, dan Kiya menerimanya. Pria itu sangat gembira tentunya, karena itu artinya Kiya menerima lamarannya.

Di samping itu, ada hati yang kembali tersakiti. Setelah apa kenyataan pahit yang menyelimutinya, kini luka lara itu semakin menggema pada hatinya.

Gitar, dirinya benar-benar tidak bisa melihat ini. Ia merutuki dirinya sendiri karena mengikuti gadis itu jika pada akhirnya harus kembali jatuh. Dan kali ini, Gitar jatuh pada dasar yang paling bawah.

Hallmana Atadzkiya || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang