S1. OUR SLAVE [BL 21+]

[36]

• di mobil saat perjalanan pulang •

"apa yang terjadi?" tanya james kepada davin yang terlihat muram

". . ."

"vin?"

"diam"

"aku sedang bertanya"

"kau tanya apa yang terjadi?"

"ya . ."

"kau melecehkanku. benar benar kelewatan"

"hah?" james mengerem mobilnya

"APA?!"

"hei tenang dulu, aku mabuk saat itu"

"TENANG TENANG APANYA?! KAU PIKIR AKU AKAN DIAM SAJA HAH?"

"aku, memperkosamu? benarkah?"

"YA! KAU BAHKAN MENGIKAT TANGANKU, MEMPERLAKUKANKU SEPERTI SEORANG JALANG"

"aku tidak sadar melakukannya. maafkan aku"

"cih, kau pikir semudah itu? bagian bawahku masih terasa sakit, kau tau?" davin menatap sinis ke arah james

"aku akan melakukan apapun asal kau mau memaafkanku"

"jadilah uke ku."

"oh, kupikir kau sedang mabuk"

"aku serius james"

"bagaimana mungkin? haha, aku seorang seme"

"kalau begitu, biarkan aku melakukan hal yang sama kepadamu"

"maksudmu?"

"kau benar benar tidak mengerti apa yang ku katakan?

"kau akan memasukkan milikmu ke dalam holeku?" james terkekeh

"ya, akan kubalas secepatnya. baru kita impas"

"aku tidak bisa melakukannya, itu akan mengganggu kodratku sebagai seorang seme"

"lalu kau tidak memikirkan kodratku juga?"

"aku melakukannya secara tidak sadar"

"aku tidak perduli. mau tidak mau, aku pasti akan melakukannya padamu"

"apa tidak ada cara lain?"

"tidak"

"ayol—"

"jalankan mobilnya."

"tap—"

"kubilang jalankan mobilnya!"

". . ."

james dan davin sampai dirumah dengan selamat

. . .

hari ini axel dan alex sedang menikmati liburan di cafe baru milik temannya, mereka berdua sibuk membicarakan seorang pria yang sudah diincarnya sejak lama

"menurutmu, apa kita akan berhasil mendapatkannya?" tanya alex kepada axel

"ntahlah, aku ragu" jawab axel

"sebenarnya dia pacar valdo atau davin?"

"kupikir valdo. aku selalu melihat mereka berdua berangkat dan pulang bersama saat sekolah"

"lalu davin?"

"mungkin hanya teman biasa"

"ah, aku benar benar merindukan jalang itu sekarang. membayangkannya saja sudah membuatku terangsang" alex menopang dagunya di kedua tangannya

"sekarang pikirkan saja bagaimana cara menyingkirkan valdo. baru kita akan mendapatkan bajingan kecil itu seutuhnya" axel memasukkan sepotong pancake ke dalam mulutnya