S1. OUR SLAVE [BL 21+]

[17]



"benar kan?"

"i , iya"

"kau bilang kau tidak yakin dengan hubungan antara pria dan pria. tapi kau menolakku demi dia?"

"tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan"

"lalu seperti apa"

"..."

"kau bahkan tidak bisa menjawabnya" davin merasa sangat kesal. rasanya ia ingin sekali menghajar valdo

"..."

"jangan diam saja !"

"d , dav —"

"apa?"

". . ." mata geo berkaca kaca karena ketakutan

"jangan membentaknya !" valdo menghampiri geo dan davin

"hyung" geo menangis, badannya mematung menghadap valdo

"berani sekali kau membentak geo" valdo mengepalkan tangannya

"aku hanya tidak suka jika sesuatu yang harus menjadi milikku direbut oleh orang lain" davin berdiri sambil menatap mata valdo tanpa rasa takut

"oh? kau menyukainya?" valdo mengelus kepala geo

"ya. aku menyukainya lebih awal dibanding kau !"

"haha, mulai sekarang jauhi geo. carilah pria lain. karena sekarang geo milikku. ya, milikku" valdo ber smirk

"mudah sekali kau bilang seperti itu"

"apa susahnya"

"MENJAHUINYA BODOH !"

"akan ku carikan kau pria lain. itu akan membuatmu mudah menjauhi geo"

"tidak semudah itu"

"lalu? kau bisa apa? geo milikku sekarang"

"aku akan membuatnya menjadi milikku. tunggu saja tanggal mainnya" davin mengambil kunci mobilnya di atas meja

"haha, jangan macam macam kau bocah"

"bocah? ku pikir p*nismu tidak sepanjang dan sebesar milikku" davin tertawa dengan nada mengejek

"tua ataupun muda tidak menjamin besar kecilnya p*nis seseorang" valdo menyingkirkan badan geo dari tubuhnya. sedangkan geo masih menangis, namun tidak separah sebelumnya

"mari kita buktikan" davin mulai membuka resleting celananya

"siapa takut?"

"SUDAH HENTIKAN !" geo menarik tangan valdo

"tidak, biar kita buktikan perkataannya" valdo melepaskan tangannya dari genggaman geo

davin mengeluarkan p*nisnya dari lubang resleting celananya. Sedangkan valdo mengeluarkan p*nisnya hanya dengan menurunkan boxernya