S1. OUR SLAVE [BL 21+]

[41]

• paginya di kamar axel •

'tok tok'
pintu kamar axel terbuka

"masuk saja" sahut axel setengah sadar

"bangun" alex menyingkirkan selimut axel

"ahh, mengganggu saja. jam berapa ini?" axel membalik posisi tidurnya hingga tengkurap

"setengah lima lebih. mandilah"

"sebentar lagi"

"pinjam sabuk. aku bosan pakai sabuk itu itu mulu"

"ingatlah kalau barang kita banyak yang kembar. itu sama saja"

"barangkali ada yang beda"

"ambil saja disana" axel menunjuk ke arah gantungan dekat lemari pakaian

"thanks"

'ctashh'
alex mencambuk pantat axel menggunakan sabuk

"akhh!" axel meringis sambil mengelus elus pantatnya yang masih tertutup celana

"bangun" alex segera pergi meninggalkan kamar axel

"bajingan, awas kau"

"nyenye" ledek alex

. . .

• di meja makan •

axel menatap sinis ke arah alex. ia masih kesal dengan kejadian tadi pagi

"apa lihat lihat?" alex menyantap sarapannya

". . ."

"tuan, makan sarapannya" bibi roa menepuk nepuk kecil pundak axel

"hm"

"axel marah bi, biarkan saja"

"kenapa tuan?"

"tadi pagi aku memberikan ciuman di pantatnya menggunakan sabuk" alex terkekeh

"jangan jahil jahil . ."

"biar bangun bi"

"apanya bangun bangun?!" axel menggebrak pelan meja makan

"anunya bangun"

"apa?!"

"kau bangun"

"sakit bodoh"

"cupu"

"sialan"

"wle" alex mengejek axel dengan menjulurkan lidahnya

"akan ku balas" axel memakan sarapannya

"tidak takut"

"bah"

. . .

"hyung berangkat dulu ya, istirahat dengan benar agar bisa cepat kuliah"

"ne hyung, hati hati!"

"ya sayang" alex mengecup pipi dan bibir dev

'tiinn!'
klakson mobil terdengar cukup keras

"cepatlah!" axel berteriak memanggil alex

"dah hyung!"

"dah~"

alex dan dev saling melambaikan tangan

. . .

• di dapur •

"bibi, ada yang bisa dev bantu?"

"oh tidak ada nak, istirahat saja . . kan masih sakit"

"sudah hampir sembuh"