S1. OUR SLAVE [BL 21+]

[26]

'tiit'
ponsel geo berdering

7 panggilan tidak terjawab dari valdo, geo masih tidur dengan lemasnya

valdo yang merasa khawatir, tanpa basa basi pergi ke rumah geo tanpa sarapan, bahkan untuk minum saja tidak sempat

. . .

'tok tok'

"sayang?? buka pintunya! kau baik baik saja?!"

". . . sayang?"

'cklek'
pintu rumah geo tidak terkunci

"bagaimana bisa?!" batin valdo

"SAYANG?!"

valdo berlari menaiki tangga, menuju kamar geo

"sayang?! kau tidak apa apa?!" valdo mengelus kening geo, betapa terkejutnya saat ia merasakan suhu kening geo yang panas

"hyung? kenapa datang pagi pagi sekali?"

"kau kenapa?!" raut muka valdo terlihat sangat panik

"tidak, hanya kelelahan sedikit!" geo menggenggam tangan valdo

"hyung yakin kau belum makan dan minum obat"

"sudah . . tadi malam"

"aahhh! maafkan hyung" valdo memeluk badan geo

"hyung, kenapa meminta maaf? geo hanya kelelahan . ." geo menepuk nepuk punggung valdo

"maafkan hyung tidak bisa menjagamu dengan baik"

"tidaak! geo hanya kelelahan!"

"tunggu sebentar, hyung akan memanggilkan dokter"

"tidak usah . . sebentar lagi juga sembuh" geo menggelengkan kepalanya sambil menatap mata valdo

"ssstt!"

. . .

"dokternya sudah bersiap"

"n , ne"

"ah iya! tunggulah sebentar, hyung akan membeli sarapan untukmu"

"tidak usah! nanti hyung terlambat! segeralah pergi ke kampus! geo bisa memesan makanan lewat online!"

"hyung tidak masuk hari ini. biarkan hyung menjagamu sampai kau benar benar sembuh"

"YAK! JANGAN SEPERTI ITU!"

"yasudah hyung berangkat dulu"

"ne hyung"

15 menit kemudian . .

"pagi sayang, hyung kembali" valdo tiba tiba datang membawa bubur ayam dan teh hangat. ia juga bersama dokternya

"hyung?! bukannya tadi berangkat ke kampus?!" geo membelalakkan matanya. menatap valdo penuh tanda tanya

"hyung tidak bilang akan pergi ke kampus"

". . . dok, tolong periksa dia" kata valdo kepada dokter yang berdiri di sebelahnya

"baik"

. . .

"bagaimana keadaannya? dia sakit apa?"

"pasien hanya kelelahan"

"ah baiklah dok . . terima kasih"

"ini resep obatnya, semua harus habis" dokter itu menyerahkan sebuah memo kepada valdo

"baik dok, sekali lagi terima kasih"

"sama sama tuan"

. . .