Chapter 9

21.8K 2.5K 89
                                    

---Friends---
.
.
.

Suasana hiruk pikuk dengan padatnya jalan raya kota besar membuat seorang pria yang tengah mengendarai motornya sedikit berdecak pelan.

Entah kenapa dia bisa bangun kesiangan hari ini dan yang membuatnya semakin kesal adalah dia belum sempat sarapan tadi pagi.

Baru saja motornya memasuki area kampus, kedatangannya sudah disambut oleh kedua orang temannya yang sepertinya sudah menunggu kedatangannya sejak tadi.

Yuta dan Johnny terlihat melempar senyum kearahnya yang baru saja bergabung dengan mereka.

"Tumben sekali kau terlambat hari ini? Tidak seperti biasanya" ucap Johnny yang membuat pria itu Jaehyun tersenyum kecil kemudian berjalan mengikuti kedua temannya itu seraya menutupi kepalanya dengan topi hoodie yang dipakainya.

"Aku mungkin sedikit lelah setelah berolahraga kemarin" jawab Jaehyun seadanya kemudian duduk untuk bergabung bersama beberapa orang temannya yang lain.

"Yongie hyung~ ayo gabung dengan kami" ucap Jaehyun seraya menahan tangan Taeyong yang kebetulan lewat didekat meja mereka.

"A-aku duduk sendiri saja Yu--- maksudku Jaehyun" balas Taeyong seraya melepaskan tangan Jaehyun yang menahan lengannya.

"Hyung apa aku melakukan kesalahan? Kau marah padaku?" tanya Jaehyun bingung yang membuat Taeyong menggeleng cepat.

"Tidak Jae. Aku hanya---"

"Yongie hyung!" panggil Jeno yang baru saja datang bersama Mark dan berjalan cepat kearah mereka.

"Hyung duduk dengan kami saja" ajak Mark.

"Kenapa tidak duduk dengan hyung disini Mark? Disini masih banyak tempat" tunjuk Jaehyun pada kursi-kursi yang memang kosong.

"Aku tidak selera makan jika ada dia hyung" ucap Mark dingin seraya melirik kearah Doyoung yang terlihat membalas tatapan Mark tak kalah tajam.

"Jelaskan kenapa?"

"Dia menghambat pencarian kami kemarin. Owh dia bilang apa ya kemarin?" ucap Jeno terlihat berpikir.

"Ahh aku ingat. Dia bilang kalau kami tidak pantas dekat dengan hyung, kami juga tidak berhak karena dia teman baik Jae hyung" ucap Jeno sedikit membumbui ucapannya sekaligus memancing emosi Doyoung.

"Dia bohong Jay! Heh anak kurang ajar berani sekali kau!"

"Diam! Jangan sekali-kali kau berani berbicara kasar pada mereka sialan!" kesal Jaehyun yang terbawa emosi saat mendengar adiknya dibentak.

"Aku bahkan tidak pernah berbicara dengan nada tinggi pada mereka kau pikir kau siapa huh!" ucap Jaehyun yang membuat semua orang terlihat bingung sementara Mark dan Jeno terlihat tersenyum sinis dengan tatapan mengejek.

"Jay kenapa kau semarah itu? Doyoung benar mereka hanya orang asing" ucap Yuta membela Doyoung yang terlihat kesal menatap Jeno.

"Orang asing" gumam Jeno pelan namun masih bisa didengar Jaehyun yang memang berdiri disampingnya. Si bungsu itu terlihat memasang wajah pias dan terdengar menghela napas pelan.

"Mark hyung kita pergi saja. Mereka benar kita--"

"Siapa yang mengijinkanmu pergi Park Jeno" ucap Jaehyun yang membuat Jeno mengatup mulutnya dan sedikit bergeser untuk berlindung dibelakang Mark.

"Kau urusi saja teman-temanmu itu hyung" balas Mark yang membuat Jaehyun menoleh.

"Kami datang kesini hanya ingin memberimu ini" ucap Mark seraya meletakan sebuah kotak bekal diatas meja dan menarik tangan kiri Jaehyun pelan.

FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang