---Family---
.
.
..
.
.Jeno melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang saat melintasi jalanan besar kota Seoul.
Jeno bersumpah kalau badannya sudah sangat pegal saat harus melakukan perjalanan jauh pergi-pulang dari Hongkong dan kembali ke Seoul lagi itu benar-benar melelahkan.
Ohya. Jeno hampir melupakan satu hal. Na Jaemin. Pria gila yang tadi ditolongnya.
Saat menoleh Jeno berdecak pelan, disaat Jeno sibuk menyetir pria itu malah enak-enakkan tidur.
Jeno berpikir akan diapakannya pria itu. Ada berbagai opsi yang bisa saja Jeno pilih.
Pertama, mencekik pria itu.
Kedua, membuangnya kejalanan.
Ketiga, membawanya pulang bersama Jeno.
Terakhir biarpun masih banyak opsi lain adalah, membangunkan pria itu dan bertanya dia mau kemana.
Jeno terlihat mengerutkan keningnya seolah berpikir untuk memilih yang mana.
Pertama, Jeno tidak mungkin membunuh seseorang dalam keadaan tidak sadar. Jadi kita lewati.
Kedua, Jeno tidak sejahat itu apalagi pada seorang pria manis.
Wait a minute. MANIS---
Okey whatever!
Opsi ketiga, ofcourse BIG NO. Sudah pasti Jeno tidak akan mungkin melakukan itu, bisa-bisa dia diinterogasi sehari-semalam oleh Baekhyun karena membawa pulang seorang pria.
Jadi tinggal opsi terakhir. Yeah, Jeno rasa itu adalah pilihan terakhir yang dia punya.
"Heyy. Nanas ! Nanas bangunlah!" panggil Jeno yang menggoyang pelan bahu Jaemin yang perlahan mulai bangun.
"Kau mau kuantar kemana? Kau punya tempat untuk kau datangi" tanya Jeno yang membuat Jaemin terdiam sebentar.
"Bisa tolong kau antar aku kerumah ayahku?" tanya Jaemin pelan yang kali ini membuat Jeno menghela napas dan mengangguk pelan. Ingat Jeno tidak punya pilihan lain.
"Baiklah dimana alamatnya?" tanya Jeno yang membuat Jaemin dengan cepat mengetik tujuan mereka di GPS navigation dan Jeno hanya bisa diam kembali mengikuti arahan wanita yang berbicara dari mobilnya.
***
Tengah malam lewat Jaehyun membuka pintu kamarnya perlahan dan mengunci pintu setelah dia masuk.
Saat akan berjalan kearah kasur, mata tajamnya menangkap punggung seseorang yang tertidur dengan bersandar disofa kamarnya itu.
Dengan langkah pelan Jaehyun berjalan kearah pria itu kemudian tersenyum lembut saat melihat Taeyong yang tertidur karena menunggunya pulang.
"Kenapa kau menungguku sampai larut malam sayang?" bisik Jaehyun yang menggendong Taeyong dan berusaha untuk tidak membangunkan kekasihnya itu.
"Yuno. Kau sudah pulang?" tanya Taeyong yang ternyata tetap terbangun.
"Tidurlah lagi. Aku akan membawamu ketempat tidur" bisik Jaehyun pelan seraya mencium berkali-kali dahi Taeyong yang sekarang mengalungkan tangannya dileher Jaehyun.
"Maaf membuatmu menunggu sayang" bisik Jaehyun yang meletakkan Taeyong secara perlahan di atas tempat tidur mereka.
"Emmmm" gumam Taeyong yang bergerak-gerak merubah posisi nyaman dan kembali tertidur sementara Jaehyun terlihat berjalan kekamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...