Chapter 20

17.3K 1.9K 35
                                    

---Sweetest---
.
.
.

Chanyeol menghela napas panjang entah untuk kesekian kalinya. Sudah lebih dari 4 jam dia menemani Baekhyun.

Yeah. Entah apa yang terjadi nyonya besar saat ini tengah dalam mood baik untuk memborong seisi mall bahkan tangan beberapa pengawal yang ikut bersama mereka saja sudah penuh.

"Sayang kenapa lama sekali memilih sepatunya?" tanya Chanyeol mulai tidak sabaran untuk menyelesaikan sesi belanja mereka.

"Karena pilihannya lebih banyak." balas Baekhyun masih terlihat fokus membuat Chanyeol mengerang pelan.

"Sial." desisnya.

"Hubby. Menurutmu yang mana yang bagus? Aku pilih yang merah atau yang biru?" tanya Baekhyun seraya menunjukan dua pasang sepatu pada Chanyeol yang terlihat menoleh malas.

"Beli dua-duanya saja."

"Kau gila? Ini modelnya sama. Lagi pula untuk apa? Paling aku juga akan menggunakannya sekali."

"OHho... Kau meremehkanku? Jangankan dua sepatu itu, mall inipun bisa aku beli sekarang juga." ucap Chanyeol sombong sebelum berjalan kebelakang Baekhyun yang masih sibuk dengan pilihannya.

"Merah atau biru sama-sama cocok untukmu sayang," bisiknya seraya mencium leher Baekhyun yang sedikit meremang karenanya.

"Kau sama sekali tidak membantu tuan Park Chanyeol," balas Baekhyun terdengar sedikit kesal.

"Aku tidak peduli dengan sepatu-sepatu itu sayang. Karena sekarang aku mulai berpikir untuk membeli toko ini dan kita berdua bisa bercinta dimeja kasirnya. Bagaimana?" ucap Chanyeol yang sekarang malah memeluk erat pinggangnya.

" Chanyeol!" ucap Baekhyun setengah memekik yang membuat Chanyeol melepaskan rengkuhannya.

"Baiklah-baiklah. Sekarang kuberi kau dua pilihan. Pertama cepat kau pilih apa saja yang ingin kau beli supaya kita bisa menyelesaikan proses belanja ini dan melakukannya dikamar. Kedua kau akan membuat para pegawai di toko ini kehilangan pekerjaannya," ucap Chanyeol dengan nada mengancam yang membuat Baekhyun kesal.

"Kau benar-benar brengsek Park."

"Owh. Sayang sekali kau sudah menikahi si brengsek ini manis," balas Chanyeol yang membuat Baekhyun berbalik dan mengambil sepasang sepatu berwarna putih.

"Ayo ke kasir dan bayar ini," suruh Baekhyun yang membuat Chanyeol menatap heran.

"Bukannya putih tidak ada dalam pilihan?" tanya Chanyeol yang membuat si kecil menatapnya datar.

"Dasar pria. Untung sayang," desisnya pelan.

Sadarlah tuan. Kau juga pria.

Sementara itu ditempat yang berbeda. Suara ribut dipadukan dengan derap langkah orang-orang yang tengah dilanda ketakutan mengisi suasana di sebuah gedung yang menjadi markas besar kelompok mafia didaerah barat ujung kota Seoul.

"Lari... Mereka ada disana!" pekik salah satu dari mereka yang berusaha melarikan diri. Namun nihil, entah bagaimana caranya semua pintu atau jalan yang biasa mereka gunakan tertutup rapat.

Tidak bisa dibuka.

Hampir setengah dari jumlah mereka sudah mati dalam keadaan mengenaskan.

Sayatan disana-sini, lubang dikepala dan tubuh yang bahkan terpotong hingga kepala yang terpisah. Hal itu benar-benar membuat mereka terkejut akan serangan dadakan yang tidak terbaca, terutama saat tengah malam yang harusnya digunakan oleh orang normal untuk tidur dan beristirahat.

FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang