---War---
.
.
.Semua orang terlihat saling berpegangan erat seolah saling menguatkan satu sama lain. Apalagi sekarang mereka terpaksa harus berlindung di gudang taman belakang kampus yang ternyata merupakan markas rahasia Jaehyun.
Mereka juga terlihat hanya bisa diam menatap satu persatu wajah 4 Park yang terlihat tenang padahal situasi sedang sangat genting.
Diluar bahkan masih terdengar suara tembakan dan ledakan dibeberapa titik.
"Terima kasih hyung" ucap Jaehyun pada Taeyong yang ternyata sudah mengendalikan seluruh alat elektronik di kampus dengan menggunakan komputer layar besar milik Jaehyun. Hingga semua orang bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi diluar sana.
"Bukan hal besar Jae"
"Kau masih marah padaku ya?"
"Huh?"
"Itu-- kau masih memanggilku Jae"
"Aku---"
"Owh. owh! come on lovebird don't make me jealous of you two" decak Jeno yang sejak tadi tidak mau jauh dari Chanyeol namun masih memasang wajah dinginnya.
"Lanjutkan nanti hyung. Sekarang kau harus menjelaskan semua situasi" imbuh Mark seraya menatap CCTV di depannya dan menghela napas panjang saat melihat banyaknya orang yang datang.
"Prince. Kau penguasa tempat ini kan? Kuyakin kau lebih tau soal semua titik dikampus" ucap Chanyeol yang membuat Jaehyun terlihat berpikir sebentar kemudian menoleh menatap Taeyong.
Entah apa yang dipikirkan si sulung yang tiba-tiba malah mencium kilat bibir pria manis itu kemudian tersenyum tipis sementara Taeyong yang mendapat serangan dadakan hanya bisa membeku.
"Jangan protes No. Aku perlu mengisi tenagaku" ucap Jaehyun sebelum Jeno membuka mulutnya hendak memaki kakaknya itu.
"Okey. Ayo berkumpul" ucap Jaehyun seraya membersihkan meja panjang ditengah ruangan dan menunjukan denah kampus.
"Pertama, seluruh kampus ini bisa diawasi dengan CCTV kurasa itu salah satu keunggulan kita disini. Yongie hyung yang akan menuntun kita dari sini" ucap Jaehyun memulai yang membuat ketiga Park lainnya mengangguk paham.
"Ada 3 kubu yang menyerang kita semua disini. Klan Byun, Park dan kaum tidak jelas. Menurut pengamatanku mereka pasti sudah mengepung segala sisi"
"Tidak semua hyung" ucap Mark memotong seraya menunjuk sebuah titik.
"Aku dan Jeno sudah membereskan titik itu" lanjutnya yang membuat Jaehyun mengerjap pelan seraya berpikir sebentar.
"Kalian yakin?"
"Tentu hyung. Aku juga sudah memblok jalan itu hingga tidak mungkin mereka bisa menyusup melalui jalan itu lagi jika bersikeras maka BOOM. WE GO UP!" imbuh Jeno seraya berseru senang yang membuat Chanyeol menyeringai bangga.
"Dad. Apa kita masih tidak boleh membunuh mereka semua? Atau paling tidak separah apa batas luka yang bisa kami berikan?" tanya Jeno tiba-tiba yang membuat Chanyeol melirik kearah CCTV sebentar kemudian tersenyum miring.
"No need to hold boy's. Just kill them with no mercy" ucap Chanyeol yang malah membuat ketiga putranya itu ikut tersenyum miring.
"Itu adalah perintah yang tidak mungkin ditolak Dad" balas Mark.
"Bagus. Jadi masalah selesai. Kita hanya harus berimprovisasi dengan indah" seru Jaehyun yang membuat Chanyeol terkekeh mendengarnya.
"Meski begitu kita tetap butuh rencana kid's. Pertama harus ada yang menghadapi mereka secara langsung melalui jalan utama dan aku akan dengan senang hati melakukannya. Sudah lama aku ingin mengajari kalian secara langsung" ucap Chanyeol yang masih mempertahankan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...