---Mistake---
.
.
.Haechan dan Jaemin terlihat menatap penuh minat sekaligus penasaran kearah Jisung dan Jaehyun yang baru saja bergabung ditempat yang mereka duduki saat ini hingga mengabaikan tatapan tidak suka yang dilayangkan oleh Jeno dan Mark.
"Chanchan bisa kau pergi dengan Nanas dulu... Kami ada sedikit pembicaraan antar pria disini" ucap Mark yang membuat Haechan mendengus dongkol dan dengan setengah hati menarik Jaemin untuk pergi dengannya meninggalkan keempat pria tampan itu.
"Padahal kitakan juga pria. Dasar menyebalkan" gerutu Haechan yang masih bisa didengar mereka.
"Chanchan? Kau sudah punya panggilan sayang untuknya ya hyung?" ledek Jeno yang membuat Mark mengedikkan bahunya seolah tak peduli.
"Aku punya hak akan itu. Lagipula dia kekasihku... Jadi sah-sah saja" jawab Mark enteng namun sangat berbeda dengan ketiga temannya yang saat ini menatapnya dengan mulut sedikit terbuka dan memasang wajah yang terlihat konyol.
"KEKASIH KAU BILANG?!!" pekik Jeno yang membuat detik itu juga buku yang sejak tadi dipegang Mark melayang mengenai hidung mancungnya.
"Sakit idiot" desis Jeno yang melempar kembali buku itu dan mengelus lembut hidungnya.
"Makanya jangan berlebihan. Sudah kubilang aku yang akan menang" balas Mark datar yang membuat Jeno juga berdecak kesal.
"Aku masih tidak mengerti. Ada apa ini?" tanya Jaehyun curiga.
"Apa kecurigaanku kemarin benar? Kalau ada yang tidak beres?" ucap Jaehyun lagi.
"Kami jelaskan lain waktu. Sekarang kembali keinti permasalahan dan tujuan diadakannya pertemuan dadakan ini" ucap Jeno yang berganti topik dan menatap kearah Jisung.
Sementara Jisung yang saat ini ditatap lekat oleh mereka menghela napas kasar dan balas menatap teman-temannya itu dengan raut serius.
"Kalian harus ikut aku ke Tokyo... Misi kali ini berpindah kesana dan kuakui ini semua karena kesalahanku" ucap Jisung yang membuat ketiga temannya itu menatapnya dengan alis terangkat dan juga penasaran.
Setelah Jisung menceritakan semua pokok permasalahnya Mark dan Jeno terlihat saling melempar pandangan seolah berkomunikasi lewat tatapan yang membuat Jaehyun menyerngitkan keningnya bingung.
Apalagi yang kedua biang dari segala biang itu pikirkan? Batinnya.
"Ternyata kau memang pembuat masalah" sarkas Jeno akhirnya yang membuat Jisung memasang wajah datar.
"Talk to my hand. Sadar dirilah tuan muda Park Jeno yang terhormat" balas Jisung setengah kesal.
"Biar kuperjelas dulu soal masalah yang kau timbulkan" ucap Jaehyun yang terlihat bersidekap dada dengan tatapan serius.
"Seharusnya kau mengurus sebuah dokumen yang berisi informasi tentang keamanan perusahaan ayahku dan juga ayahmu yang sudah dibocorkan salah satu karyawan pada saingan bisnis mereka. Tapi kau malah terjebak perangkap mereka hingga mereka lebih waspada dan bekerja sama dengan kelompok mafia di Jepang dan juga berhubungan dengan sekelompok ninja? Lebih parahnya sekarang mereka sudah menyusup ketempat pelatihan milik kita begitu?" ucap Jaehyun yang merangkum cerita Jisung menjadi cerpen.
"Kurang lebih begitu. Tapi kau meninggalkan soal mata-mata yang berprofesi sebagai assassin" ucap Jisung yang mengangguk-anggukan kepalanya dengan memasang wajah anak anjing menatap ketiga kakaknya itu.
"Siapa saja yang tau masalah ini?" tanya Mark yang digelengi cepat oleh Jisung.
"Tidak seorangpun. Bahkan Taeyong hyung juga tidak tau. Karena kalau sampai dia tau aku bisa digantung ditiang mansion seperti boneka vudo" ucap Jisung terlihat lesu.
"Lagipula aku punya alasan meminta bantuan kalian"
"Kau bilang karena semua sibuk makanya kau meminta bantuan kami" balas Jeno yang membuat Jisung mengumpat pelan dalam hati.
Jeno memang paling susah diajak kerjasama rutuknya.
"Aku hanya bercanda. Kau sensitif sekali" balas Jisung yang membuat Jeno merolling bola matanya malas.
"Lalu apa alasanmu?" tanya Jaehyun.
"Kau adalah pebisnis terbesar setelah ayahmu hyung. kaukan pastinya punya banyak koneksi disana-sini makanya aku minta bantuanmu"
"Kenapa tidak minta bantuan yang lain saja"
"Mereka sedang sibuk akhir-akhir ini"
"Jadi maksudmu kami tidak sibuk begitu?" ucap Jeno yang membuat Jisung untuk kesekian kalinya merutuki Jeno dan mulut sialannya.
"Bukan begitu. Kan sudah kubilang alasannya tadi kenapa. Lagipula kenapa aku minta bantuan pada Jaehyun hyung karena aku tau dia yang terbaik seperti daddyku jika berhubungan dengan samurai lagipula kalian pikir aku tidak tau kalau semua kekuasaan di dark world ada ditangan kalian berdua" ucap Jisung yang membuat Jaehyun menatap Jisung dengan alis kanan terangkat sementara Mark dan Jeno menatapnya heran.
"Bagaimana kau tau?" tanya Jeno.
"Ck. Aku anak bungsu di keluarga Oh jika kalian lupa. Mencari informasi seperti itu adalah hal kecil bagiku biarpun kalian berdua bisa menutupinya dari semua keluarga dibalik topeng yang kalian pakai" jawab Jisung dengan nada bangga.
"Apa maksudmu?" tanya Jaehyun sedikit tertarik.
"Sepertinya kau juga tidak tau hyung. Kalau selama ini Jeno dan Mark hyung menyimpan banyak rahasia dari kita semua" ucap Jisung dengan nada yang terdengar misterius membuat Jaehyun menatap bergantian kearah dua adiknya yang hanya saling menatap dalam diam.
"Apa itu hal besar?" tanya Jaehyun.
"Tentu saja!" seru Jisung berubah semangat yang membuat Jaehyun semakin heran melihat tingkah adik iparnya yang biasanya terlihat dingin itu.
"Seberapa besar?"
"Tentu saja hal besar. Jika ternyata mereka berdua bahkan bisa mengganti nama sebuah negara semudah membalikkan telapak tangan"
"Kau terlalu berlebihan"
"Aku tidak berlebihan"
"Sudah cukup. Jadi kapan kita berangkat?" tanya Mark memotong pembicaraan Jisung dan Jaehyun sebelum semakin jauh. Ingat dia dan Jeno berencana untuk tetap merahasiakan semuanya hingga waktunya tepat dan sekarang bukanlah saatnya.
"Besok"
"Baiklah besok. Sekarang kalian pergilah aku mau masuk kelas" usir Mark yang langsung berjalan pergi meninggalkan ketiga temannya itu tanpa ucapan perpisahan.
"Mark hyung. Tunggu aku" ucap Jeno yang berlari menyusul Mark yang tetap melangkah membuat Jaehyun dan Jisung saling melempar pandangan bingung.
"Mau?" tanya Jisung menawari kentang goreng yang saat ini dimakannya pada Jaehyun yang hanya menghela napas pelan.
.
.
.
.
.Mrs.Oh
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...