---Devils---
.
.
.Suara alunan musik klasik yang diputar pelan adalah satu-satunya suara yang mengisi keadaan sunyi disebuah ruangan yang dipenuhi dengan kolose foto dari keluarga kecil Park Chanyeol.
Sementara si pemilik ruangan hanya duduk diam diatas sofa single yang menghadap langsung ke jendela besar diruangan itu.
"Apa yang kau lakukan disini hubby?" tanya Baekhyun dan melangkahkan kakinya masuk kemudian menghampiri sang Phoenix yang sedang menatap lurus kedepan.
"Kupikir setelah semua yang terjadi kita akan hidup tenang. Tapi mereka masih saja berusaha mengganggu ketenangan kita" jawab Chanyeol seraya meraih tangan kiri Baekhyun yang berdiri di depannya dan menarik pria mungil itu pelan untuk duduk dipangkuannya.
Baekhyun tersenyum tipis dan memeluk leher si besar cukup erat dan menyandarkan kepalanya nyaman.
"Ini yang namanya ujian hubby. Tapi kurasa itu tidak akan jadi masalah lagikan?" bisik Baekhyun pelan yang membuat Chanyeol membalas pelukan itu dan tersenyum manis.
"Kau benar. Anak-anak sudah besar waktu 5 tahun menjadi terasa cepat berlalu" gumam Chanyeol yang menghirup rakus aroma lembut dari ceruk leher sang pujaan membuatnya merasakan damai disetiap helaan napasnya.
"Apa masalah yang ditimbulkan besar?" tanya Baekhyun yang saat ini beralih mengusap lembut kepala Chanyeol seolah memijat kepala suaminya itu.
"Entahlah. Aku baru mendapat sedikit laporan dari Sehun dan belum mendapatkan laporan sedikitpun dari Kai"
"Kalau begitu beritahu Jaehyun untuk menanganinya dia pasti tidak keberatan menggantikan tugas Daddy-nya yang sudah mulai tua" canda Baekhyun membuat Chanyeol terkekeh pelan.
"Aku sudah melimpahkan banyak tanggungjawab dipundaknya. Kasian dia"
"Semua tugas dan tanggungjawab itu tidak akan terasa berat untuknya jika dilakukan bersama. Dia punya Mark dan Jeno disisinya untuk membantu" balas Baekhyun menenangkan dan pengecut lembut hidung mancung Chanyeol yang mendesah pelan.
"Baiklah akan kupikirkan. Sekarang aku lapar" ucap Chanyeol yang membuat Baekhyun mengangguk dan hendak berdiri tapi tangan besar itu malah menahan pinggangnya.
"Kenapa?" heran Baekhyun saat Chanyeol saat ini justru menatapnya.
"Aku bilang aku lapar"
"Kalau begitu lepaskan aku akan kusiapkan makananmu" jawab Baekhyun polos yang membuat Chanyeol gemas kemudian mendekati si mungil dipangkuannya itu.
"Aku lapar karena ingin memakanmu" bisik Chanyeol seraya menjilat intens telinga si kecil yang mengeliat pelan.
"Kau bilang kau lelah?" goda Baekhyun yang membuat Chanyeol berdecak pelan.
"Mau mencoba sekuat apa aku?" tanya Chanyeol yang membuat Baekhyun terkekeh geli.
"Siapa takut" tantang Baekhyun yang membuat Chanyeol langsung menyerang bibir tipis itu ganas dengan ciuman menuntut yang tentunya dibalas Baekhyun dengan senang hati.
***
"ARGGHHH!! JENO SIALAN!" pekik Mark yang membuat Jeno tertawa nyaring saat melihat Mark yang merintih kesakitan saat mereka tengah menjalankan rencana gila Jeno yang sebenarnya memang bertujuan untuk mengerjai Mark.
"Apa yang kau lakukan tiduran disana Mark?" tanya Jaehyun dengan nada yang dibuat heran yang membuat Mark menoleh dengan decakan pelan.
"HA! Lucu sekali hyung" sarkas Mark seraya berusaha bangun. Jeno memang gila. Tanpa aba-aba dia meledakkan sebuah bom berukuran kecil untuk membuka pintu besi didepan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...