---Burn---
.
.
.
Chanyeol dan Baekhyun seketika terbahak mendengar laporan anak buah mereka tentang sepak terjang ketiga jagoan mereka sekarang."Sudah kubilang hubby kalau kita bahkan tidak perlu turun tangan sekarang. Ketiga jagoanmu itu sudah sangat kuat" ucap Baekhyun yang saat ini duduk nyaman dipangkuan sang Phoenix yang masih tertawa.
"Kau benar sayang. Tapi aku masih belum puas jika tidak membakar mereka dengan tanganku sendiri sesuai sumpahku dulu" ucap Chanyeol yang membuat pria cantik dipangkuannya itu ikut tersenyum dan mengelus rahang tegas suaminya itu.
"Kalau begitu minta Mark dan Jeno membawa kedua pak tua itu ketempat dimana semua ini bermula" ucap Baekhyun seraya mengecup kilat bibir tebal itu.
Chanyeol menyeringai dan meraih ponselnya untuk menghubungi Jaehyun supaya putra sulungnya itu menyiapkan tempat eksekusi yang tentunya di setujui Jaehyun dengan senang hati.
"Kalau begitu ayo kita pergi" ucap Chanyeol yang bukannya menurunkan Baekhyun malah menggendong pria mungil itu ala pengantin hingga membuat Baekhyun terkekeh dalam gendongannya.
"Aku sangat merindukanmu hubby" ucap Baekhyun seraya mengeratkan pelukannya dileher Chanyeol yang tersenyum manis mendengarnya.
Percayalah Chanyeol sedang sangat bahagia saat ini.
***
Chanyeol terlihat mengerutkan keningnya heran saat melihat keadaan tempat eksekusi yang cukup ramai.
Hampir semua anak buahnya terlihat berjaga di setiap titik belum lagi anak buah Baekhyun.
Too much people's.
"Kenapa terlihat ramai Prince?" tanya Chanyeol pada Jaehyun yang menyambutnya di depan pintu mansion Park.
"Mereka juga ingin melihat kekalahan kedua pak tua itu Dad" jawab Jaehyun yang membawa Chanyeol keruang tengah mansion yang terlihat diisi dengan banyak orang dalam keadaan mengenaskan.
"Ini adalah pembersihan secara langsung Dad" ucap Mark yang baru datang sambil menyeret antek-antek tuan Byun yang sudah terluka lumayan parah.
"Daddy sendiri yang bilang ingin membuat mereka merasakan panasnya sengatan api Phoenix sebelum tersentuh api neraka?" tanya Mark dengan senyum dinginnya dan memberi tanda pada orang-orang untuk sedikit menjauh.
Chanyeol tertawa mendengar hal itu kemudian berjalan kearah tengah ruangan dan berdiri tepat didepan tuan Park dan tuan Byun.
"Kuyakin kalian masih mengingat janji yang kubuat dulu bukan? Bahkan aku masih mengingatkan kalian dengan mayat-mayat yang kukirim setiap awal bulan" ucap Chanyeol yang tersenyum tipis menatap kearah ayahnya penuh kebencian.
Sejak dulu sebenarnya Chanyeol sudah membenci sosok ayahnya itu. Sejak dia lahir ayahnya tidak pernah peduli pada Chanyeol yang ada dikepala pria tua itu hanya selangkangan dan jalang-jalangnya.
Bahkan sejak dulu ayahnya itu terus bermain api didepan ibunya yang semakin membuat Chanyeol membenci sosok ayahnya itu.
Ibu kandung Chanyeol sudah meninggal saat dia berusia 5 tahun dan ibu yang merawat Chanyeol selama ini adalah adik dari ibunya yang juga di peristri oleh tuan Park.
Kebencian itu semakin besar saat kematian sang ibu tiri 10 tahun lalu saat hari dimana ia dipaksa menikahi anak dari rekan bisnis sang ayah.
Mengingat semua itu darah ditubuh Chanyeol seolah terasa mendidih dan semakin ingin menyiksa sosok didepannya itu dengan jutaan siksaan yang bisa dia beri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...