---Prince---
.
.
.Jaehyun tersenyum miring dan melempar kasar katana yang tadi direbutnya dari salah seorang penjaga dan berakhir dipakainya untuk memotong bagian-bagian tubuh orang-orang itu.
"Hyung kau baik?" tanya Jeno yang terlihat mengelap tangan penuh darahnya dengan sapu tangan.
"Tentu saja broo. Sudah lama aku tidak melakukan hal ini. Kau tau membantai banyak orang--- terakhir kali aku melakukannya 3 tahun lalu bersama Sehun uncle" ucap Jaehyun seraya berbagi cerita sedikit yang membuat Jeno terkekeh mendengarnya.
"Daddy mendidikmu dengan keras ya hyung?" tanya Jeno seraya menatap tubuh-tubuh tak bernyawa yang mereka berdua habisi tadi.
"Tidak juga, karena aku menikmatinya" ucap Jaehyun yang balas menatap Jeno yang saat ini berjalan kearahnya.
"Hyung. Berjanjilah kau akan mengabari kami jika sesuatu terjadi" ucap Jeno seraya melepas gelangnya dan menarik lengan Jaehyun untuk memasang gelang itu ditangan sang kakak.
"Gelang ini dirancang khusus oleh Papa supaya kami bertiga bisa saling melindungi meskipun terpisah dan pastinya kami akan tau kalau salah satu dalam bahaya"
"Kenapa kau berikan padaku?"
"Karena kurasa hyung lebih memerlukannya. Lihat tangan hyung kembali membengkak" ucap Jeno sedikit merutuk melihat memar kebiruan ditangan Jaehyun yang justru malah tertawa mendengar omelan adiknya itu.
"Ini bukan apa-apa adikku sayang. Lagi pula sakitnya tidak terasa awww! Kenapa kau menekannya begitu?"
"Kau bilang tidak sakit" balas Jeno yang membuat Jaehyun meringis pelan.
"JENOO! Jeno!" panggil Baekhyun berulang-ulang yang membuat keduanya sontak menoleh.
"Itu Papa hyung"
"Aku harus sembunyi. Setelah ini langsung pulang saja" ucap Jaehyun seraya memperbaiki topinya.
"Lalu bagaimana dengan hyung?"
"Aku bisa mengurus diriku sendiri No. Tenang saja hm. Bawa Papa pulang" balas Jaehyun yang langsung berbalik pergi.
"Jeno! Kau baik-baik saja?" tanya Baekhyun lega melihat keadaan Jeno yang terlihat baik meski sedikit berantakan.
"Aku baik Pa. Bagaimana dengan Papa? Apa sudah selesai?"
"Tentu saja. Tapi bagaimana cara kalian melakukan semua ini? Papa pikir kalian berdua tadi memanggil bantuan" heran Baekhyun yang membuat Jeno dan Mark terlihat saling melempar pandangan sesaat.
"Nanti saja kami jelaskan Pa. Penting sekarang kita harus cepat pergi sebelum ada tikus lain yang datang" ajak Mark yang terlihat membuat Baekhyun mengangguk membenarkan.
"Ya sudah ayo pergi" ucap Baekhyun seraya berjalan cepat kearah mobil Mark yang terparkir tidak jauh dari hotel itu.
Setelah kepergian Baekhyun, Mark dan Jeno lumayan jauh Jaehyun terlihat keluar dari tempat persembunyiannya dan merogoh ponsel dari saku jaket yang dipakainya untuk menelpon seseorang.
"Kai uncle. Boleh aku meminta bantuanmu? Tapi jangan beritahu Daddy" ucap Jaehyun kemudian menjelaskan situasi yang dialaminya sekarang.
Setelah mendengar persetujuan Kai, Jaehyun terlihat menghela napas panjang dan malah berjalan kembali kearah kamar tempat Baekhyun tadi ditahan.
Dengan sabar Jaehyun menunggu Kai membereskan semua kekacauan di hotel itu dan hanya menatap datar kearah mayat keparat yang tadi ditinggalkan Baekhyun dalam keadaan mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...