Chapter 26

12.4K 1.5K 91
                                    

---Anniversary---
.
.
.


Jeno melempar asal samurai penuh darah ditangannya dan menatap sekeliling. Dia hanya menyerngit dan sedikit meringis saat melihat tangannya yang terluka begitu juga dengan luka diwajah dan sudut bibirnya.

"Sialan!" umpatnya kemudian beralih melihat kearah Chanyeol dan Sehun yang masih menyiksa korbannya.

Sementara yang lainnya sudah diam sebagai penonton dengan semua lawan yang sudah terbaring tak berdaya. Anggota rombongan yang lain juga terlihat turun dari lantai dua untuk ikut bergabung.

"Kau baik?" tanya Mark yang sadar saat Jeno memilih berdiri disampingnya.

"Yeah. Hanya saja, ini sedikit sakit" jawab Jeno seraya menunjukan luka dilengannya.

"Bagaimana denganmu?" tanya Jeno balik yang membuat Mark mengangkat bahunya pelan.

"Hanya luka kecil dan rasanya tidak terlalu buruk" balas Mark sedikit terkekeh yang membuat Jeno menggelengkan kepalanya pelan.

Jeno tidak habis pikir dengan Mark, tidak! ralat, lebih tepatnya pada semua keluarganya. Maksudnya mereka yang sekarang ada di dalam ruangan itu. Bagaimana mungkin mereka justru menantang bahaya dan bahkan menyukai rasa sakit?

Baekhyun saja terlihat berdiri dengan anggun tanpa peduli dengan suit putihnya yang sudah dilumuri darah.

Saat melihat kearah Taeyong, Jeno sedikit meringis memikirkan keadaan calon keponakannya sekarang, apa dia baik-baik saja didalam sana?

Jeno kembali mengedarkan pandangannya dan menatap kearah Jisung dan Kai yang terlihat kompak berdiri diujung ruangan dengan bersidekap dada tentunya dengan ekspresi datar mereka.

Sementara Suho dan Johnas hanya melihat dari lantai atas dan duduk nyaman disana dengan dilengkapi segelas sampanye ditangan mereka.

Jaehyun? Ternyata anak itu memilih duduk untuk menyaksikan penyiksaan dari dekat tidak lupa dengan sepuntung rokok yang menyala disela jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Rasanya aku bahkan ingin mencincang tubuhmu dan kuberi makanan singa peliharaan Baekhyun!" ucap Chanyeol setelah menendang keras perut tuan Dante yang terbatuk hingga menyemburkan darah dari mulutnya sementara kedua rekannya sudah tidak bisa bangun lagi.

"Aku sudah pernah memperingatkanmu dulu. Untuk jangan mengganggu Phoenix's karena itu akan sia-sia, tapi sepertinya kau menganggap omonganku hanya angin lalu?" ucap Sehun yang membuat Dante berusaha dengan susah payah untuk bangun.

"Kenapa kau harus memihak mereka? Bukankah dengan melenyapkan Phoenix posisimu akan semakin kuat?" tanya Dante pada Sehun yang hanya tersenyum miring mendengar hal itu, kemudian menatap kearah Chanyeol yang hanya diam dengan tangan yang dimasukan kesaku celana kainnya.

"Sudah kukatakan bukan? Kalau aku tidak tertarik dengan posisi itu?" ucap Sehun kemudian berjalan kearah Kai dan menarik paksa rambut seorang wanita berwajah babak belur dan penuh sayatan yang dengan sengaja hanya Kai ikat disalah satu tiang penyangga.

"Lihat dia tuan Dante. Dia wanita yang kau kirim untuk merayuku bukan? Ck. Kau pikir aku tidak tau kalau wanita ini adalah salah satu pembelot negara?" ucap Sehun yang mendorong kasar wanita yang tadi diseretnya.

"Cantik tidak menjamin hatimu baik" ucap Jeno dengan decakannya.

"Ampuni aku. Kumohon. Jika kau menyelamatkanku dari Phoenix. Aku akan mengabdikan seluruh jiwa raga ku padamu" mohon Dante pada Sehun yang malah tertawa bersama Chanyeol begitu juga Jaehyun yang malah berjalan mendekat, kemudian berjongkok di depan tuan Dante dengan senyum miringnya.

FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang